Kamis, 01 April 2021

Celosia Cantik Dampingi Sang Kanigoro di Kebun Bunga Matahari Jombang

April di tengah wabah corona, tak menghalangi alam untuk menampilkan kecantikannya. Sang Kanigoro bermekaran di Kebun Bunga Matahari di Bulurejo, Kepuhrejo, Kudu, Jombang. Taman bunga periodik ini ramai dikunjungi wisatawan yang berburu pemandangan cantik yang hanya sekejap bisa disaksikan kala musim bunga bermekaran. Namun, kali ini ada yang berbeda : Bunga Matahari tak sendirian menghiasi kebun ini, tapi ditemani Si Cantik Celosia yang menjadikannya tampak seperti taman sungguhan!

Sejatinya, kebun ini adalah budidaya aneka tanaman musiman yang dikelola oleh Mas Akroma Hadi dan keluarganya. Pemuda yang kerap dipanggil Mas Hadi ini mengisi waktunya selama daring dengan berkebun, mengelola lahan milik orang tuanya yang bertempat di seberang rumahnya. Aneka tanaman dibudidayakan, sesuai musim dan pesanan. Ada benalu, binahong, bahkan tembakau. Semua dibudidayakan secara periodik, sesuai kebutuhan.


Lokasinya cukup tersembunyi, berada di balik sebuah rumah. Namun bila ditelusuri jalan setapak di sampingnya, sampailah pengunjung pada hamparan kebun subur yang penuh bunga. Tampilannya agak berbeda dengan tahun lalu, dengan layout yang jelas tak sama lagi. Lebih bagus, lebih cantik pula. Pun ditambahkan dekorasi berupa kitiran warna-warni yang berputar-putar diterpa angin. Hayoo... kitiran itu apa hayoooo... Disebut kincir kok kecil amat ya. Hehehehe....

Kebetulan, bulan Maret-April saatnya budidaya Bunga Matahari menjadi primadona. Lahan yang sudah dikerjakan beberapa bulan sebelumnya kini menjadi tempat wisata yang bisa dikunjungi masyarakat umum, dan dinikmati kecantikan pemandangannya. Destinasi musiman ini dinamakan Wisata Kebun Bunga Matahari Jombang, yang tahun lalu sudah diulas di Jombang City Guide.


Meski belum saatnya puncak semua bunga matahari bermekaran, tetap tak mengurangi kegirangan berkunjung ke kebun ini. Menariknya, kini ada jalan setapak yang dipagari oleh deretan bunga Celosia berwarna-warni, yang makin mempercantik indahnya kebun ini. Berasa di taman bunga betulan.





Celosia, adalah bunga yang sering dijuluki Si Kembang Jengger karena beberapa jenis bunganya punya bentuk mirip jengger ayam. Jika diperhatikan, mahkota bunga berjenggernya terdapat bulu-bulu halus. Setidaknya ada sekitar delapan jenis bunga celosia dengan aneka variasi warnanya. Ada yang merah, kuning, oranye, bahkan magenta. Kebetulan semuanya sedang berbunga dengan indahnya di Kebun Bunga Matahari ini, jadi spot foto yang bikin orang-orang iri kala dipajang di media sosial.


Bunga Jengger ini masuk dalam keluarga Amaranth yang aslinya dari benua Afrika. Jenis bunga Celosia yang ditanam Mas Akroma Hadi di kebunnya, berasal dari Badungan dan Pasuruan. Lalu dari sana, dibudidayakan di Jombang dan jadilah taman bunga cantik ini. Menariknya Celosia bisa hidup di tempat dingin maupun panas, yang tumbuh dari benih yang disemai. Makin dingin lokasi tempat yang ditanami Celosia, makin subur tanamannya tapi makin banyak daunnya. Sebaliknya, saat ditanam di tempat panas, daun makin sedikit tapi makin banyak bunga yang bisa muncul menampakkan kecantikannya.

Dikatakan, bunga ini sebenarnya bisa dikonsumsi oleh manusia. Kedekatan kekerabatannya dengan bayam membuatnya punya khasiat yang tak jauh berbeda. Rasanya manis dan segar setelah dimasak. Khasiatnya mencegah peradangan dan menjernihkan penglihatan.Sari bunganya dapat menjadi alternatif obat penyembuh yang alami. Intinya, ramuan herbal yang berasal dari alam tak kalah ampuh dibanding obat kimia pabrikan.

Keindahan Celosia jelas menjadi pelengkap bunga matahari yang bermekaran di kebun ini. Seperti tahun lalu, Sang Kanigoro yang dibudidayakan di sini berjenis bunga matahari dengan banyak bunga dalam satu pohonnya. Jadi, tak bisa dilahap karena yang jenis untuk kwaci adalah yang berbunga tunggal dalam satu pohon. Bedanya, yang istimewa tahun ini adalah eksistensi bunga matahari berkelopak merah dan putih yang juga dibudidayakan di sini. Tak banyak, tapi jadi lebih banyak tahu karena bisa melihatnya secara langsung.





Kebunnya bersih, tapi harus disadari setelah hujan pastinya tanah jadi lebih gembur sehingga kemungkinan jembrot makin besar. Berkunjung dengan sandal elek-elekan dirasa patut dilakukan karena sepatu bagus jadi eman kalau kena jembrotan. Nyekermann lebih nyaman  dilakukan, selain lebih membumi juga jadi tak keberatan alas kaki yang menebal karena lempung. Tak usah khawatir, cuci tangan dan kaki di pancuran air sudah disediakan di dekat kediaman keluarga Mas Hadi.







Selain bisa dikunjungi untuk menikmati pemandangannya, wisatawan juga bisa membeli aneka benih dan bibit tanaman yang tersedia di kediaman keluarga Mas Hadi. Ada benih bunga matahari, bunga celosia dan masih banyak lainnya. Selain itu, bibit tanaman yang sudah bertunas dalam polybag cocok jadi oleh-oleh atau bagi yang tertarik bisa dibudidayakan sendiri di rumah.


Belum banyak fasilitas di kebun ini untuk pengunjung. Tapi kursi kayu di tepi kebun bisa jadi berteduh kala sinar mentari mulai menyengat. Cocok juga sebagai sarana melepas lelah menanti anggota rombongan yang tak selesai-selesai mengambil gambar atau alas duduk untuk melepaskan tanah yang lengket di alas kaki.





Destinasi di kawasan yang diyakini sebagai bagian wilayah kejayaan masa Prabu Airlangga ini juga cukup banyak, didominasi oleh wisata sejarah dan budaya. Prasasti Sumber Gurit jadi yang paling dekat, disusul Prasasti Kusambyan yang agak mbrasak adventure. Di seberang Prasasti Kusambyan jangan kelewatan makan Bakso Airlangga yang jumbo ukurannya dengan isi telur ayam. Kenyang gulung-gulung pastinya, tapi nambah ketagihan. Wadoh.






Sendang Made dan aneka kirab budaya juga tak boleh dilewatkan, sambil mampir ke Gua Made yang juga masih menyimpan sejuta teka-teki penuh misteri. Wisata Religi Gunung Pucangan yang jadi tempat pertapaan Sang Dewi Kili Suci, juga bisa jadi rantai kunjungan yang lain untuk napak tilas kediaman putri mahkotanya di balik kejayaan kerajaan Prabu Airlangga. 



 

Embung Kepuhrejo yang masih asri bisa dinikmati, meski aksesnya trabas adventure tetap menarik dikunjungi. Jangan lupa jauh-jauh hari pesan Jajan Banjar khas Kudu, pastikan pesannya dalam jumlah banyak supaya kerabat-kerabat juga bisa menikmatinya sebagai oleh-oleh dari kawasan ini.


Setelah sebelumnya sudah ada Taman Sayur Banjarsari Keukenhoff-nya Jombang yang sudah bertransformasi jadi Agrowisata Petik Buah Jambu Kristal, Kebun Coklat Terminal Kepuhsari, Agrowisata Petik Salak Dewasarejo, Kebun Kelengkeng Suwarno yang kini sudah kembali buka saat akhir pekan dan lokasinya juga di utara Brantas, Wisata Petik Salak Galengdowo ala Raden Baron Kusumo, Taman Kebon Ratu, dan bakalan Kebun Jambu Gongdanglegi yang masih dinanti, destinasi penyejuk mata ini jelas menambah deretan wisata kebun-kebunan yang ada di Jombang.







Kebun buka setiap hari dari pagi hari hingga pukul 17.00 WIB selama masa dibuka untuk wisatawan. Berhubung kebun bunganya periodik, maka setelah kembang-kembang dipanen maka akan musnah dan berganti rupa jadi tanaman lain yang dibudidayakan. Selama masa mekar dan sebelum dipanen, itulah kesempatan para wisatawan untuk menikmatinya. Jadi sebelum keburu diganti tembakau dan sebagainya, harus segera datang ke kebun ini untuk menikmati momentum tahunan yang cukup langka di Jombang.






Di Indonesia ada banyak taman bunga Celosia yang bisa dikunjungi wisatawan, kini Jombang punya salah satunya. Taman Celosia di Kebun Bunga Matahari kawasan utara Brantas ini sementara masih satu-satunya di Jombang. Jadi tak perlu jauh-jauh ke kota sebelah, Jombang juga punya lho! Hayohhh, nunggu apalagi. Segera datang ke Kebun Bunga Matahari Jombang, selak dipanen lho yaaa!!!!

 

Kebun Bunga Matahari Jombang

Jalan Bunga Matahari

Dusun Bulurejo, Desa Kepuhrejo,

Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang

Buka setiap hari

Pukul 07.00 WIB – 17.00 WIB

Mas Akroma Hadi : 085 60 8184 151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...