Jumat, 09 Oktober 2020

Monumen Torpedo Taman Bahagia : Saksi Sejarah Agresi Militer Belanda 2 di Wonosalam


Ada sebuah monumen berbentuk torpedo tegak di kompleks Taman Bahagia, Jalan Anjasmoro, Dusun Tukum, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam. Rupanya, monumen ini didirikan untuk mengenang peristiwa nahas yang pernah terjadi di Wonosalam yaitu penyerangan pihak Belanda terhadap para pejuang di Wonosalam tahun 1948.


Penyerangan itu mungkin menjadi bagian dari Agresi Militer Belanda 2 yang menewaskan banyak rakyat Indonesia. Kala itu, Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan, namun penjajah Belanda masih ingin kembali menjajah negeri ini. Mereka masih enggan melepaskan tanah jajahan yang telah didudukinya selama lebih dari 350 tahun, setelah sebelumnya sempat lepas dan menjadi jajahan Jepang.

Sabtu, 03 Oktober 2020

Prasasti Sumber Gurit : Bukti Eksistensi Airlangga dari Penetapan Daerah Perdikan Munggut


Kawasan Utara Brantas Jombang dikenal memiliki banyak peninggalan dari masa pra-Majapahit. Kebanyakan diantaranya dari peninggalan Raja Airlangga dari era Kerajaan Kahuripan yang juga penerus Kerajaan Medang (Mataram Kuno). Selain beberapa situs penting yang disinyalir merupakan bagian dari kedaton di masanya, banyak pula peninggalan berupa prasasti batu yang memuat berbagai informasi mengenai kerajaan di masa lalu.

Salah satu prasasti tersebut adalah Prasasti Gurit, terdapat di Dusun Sumber Gurit, Desa Katemas, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang. Prasasti Gurit juga kerap disebut Prasasti Sumber Gurit, yang merujuk lokasi dusun dimana batu bertulis ini berada. Nama dusun Sumber Gurit juga berasal dan diispirasi dari batu ‘gurit’ itu sendiri. Penduduk lokal memang kerap menyebut batu bertulis dengan sebutan gurit, yang berasal dari kata gorit.

Kamis, 01 Oktober 2020

Puncak Jomblo Munggut : Panorama Elok Jombang Dekat Perbatasan Lamongan

Jombang kawasan utara Brantas tak memiliki banyak destinasi seperti wilayah Kota Santri di pucuk utara. Meski demikian, bukan berarti tak ada tempat wisata sama sekali yang bisa dijadikan jujugan. Kini yang terbaru ada Puncak Jomblo Gunung Gemblong, yang ada di Desa Munggut, sebuah kota kuno yang menjadi salah satu tempat yang disebutkan dalam prasasti Prabu Airlangga.

Namanya Puncak Jomblo. Jomblo sendiri menurut KBBI berarti gadis tua, atau seseorang yang belum punya pasangan hidup. Jomblo sebenarnya berasal dari Bahasa Sunda yaitu jomlo yang berarti perawan tua. Kemudian istilah ini berkembang menjadi, seseorang yang belum punya pasangan tak peduli pria atau wanita, siapapun yang masih melajang dikategorikan jomlo. Mengenai ada penambahan aksen ‘b’ di tengah, mungkin akibat logat ataupun berasal dari ambisi para pengejek yang durjana.

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...