Jumat, 09 Oktober 2020

Monumen Torpedo Taman Bahagia : Saksi Sejarah Agresi Militer Belanda 2 di Wonosalam


Ada sebuah monumen berbentuk torpedo tegak di kompleks Taman Bahagia, Jalan Anjasmoro, Dusun Tukum, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam. Rupanya, monumen ini didirikan untuk mengenang peristiwa nahas yang pernah terjadi di Wonosalam yaitu penyerangan pihak Belanda terhadap para pejuang di Wonosalam tahun 1948.


Penyerangan itu mungkin menjadi bagian dari Agresi Militer Belanda 2 yang menewaskan banyak rakyat Indonesia. Kala itu, Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan, namun penjajah Belanda masih ingin kembali menjajah negeri ini. Mereka masih enggan melepaskan tanah jajahan yang telah didudukinya selama lebih dari 350 tahun, setelah sebelumnya sempat lepas dan menjadi jajahan Jepang.



Operasi militer kala itu terjadi secara kilat yang disebut blitzkrieg dimana Belanda membombardir seluruh wilayah Indonesia. Serangan untuk merebut ibukota Jogjakarta agaknya juga menjalar ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jombang kawasan Wonosalam.


Dari peristiwa penyerangan itu banyak jatuh korban terutama karena keterbatasan medis. Ada beberapa korban yang masih hidup, sempat dibawa ke rumah sakit yang berada di Notorejo. Rumah Sakit itu kini adalah Wana Wisata Selo Ageng yang merupakan wilayah yang dimiliki oleh PERHUTANI Jombang.


Bayangkan rumah kecil tempat official PERHUTANI di  Selo Ageng itu ternyata dulu rumah sakit yang menampung banyak korban???? Betapa memilukannya kondisinya.

Korban yang gugur dimakamkan secara massal tanpa proses identifikasi di satu tempat. Ketika itu, kondisi sangat tidak memungkinkan sehingga korban tewas hanya dimakamkan sekedarnya. Total ada 36 jenazah pejuang yang dimakamkan di sini, yang tak diketahui identitasnya.


Tujuh tahun setelah peristiwa memilukan itu, ada instruksi dari pemerintah untuk memindahkan jenazah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Jombang yang berlokasi di kawasan Jalan Kusuma Bangsa, Pulo, Jombang. Kala itu tahun 1955, ABRI yang merupakan angkatan darat terlibat secara langsung dalam prosesnya.


Berhubung jenazah sudah dipindahkan ke lokasi yang baru, akhirnya lokasi makam korban kemudian dialihfungsikan menjadi memorial park yang dinamakan Taman Bahagia. Tentunya, sebagai memorial park, lokasi ini dipergunakan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa penyerangan Belanda.


Bisa jadi dinamakan Taman Bahagia karena menggambarkan pahala yang besar atas jasa para pejuang yang imbalannya adalah surga yang penuh kebahagiaan. Korban dan para pejuang yang meninggal secara syahid mendapatkan tempat yang indah di akhirat sebagai bentuk penghargaannya berupa pengabdian membela negara.

Untuk menandai lokasi, dibangun pula Monumen Torpedo berbentuk mortir di tengah Taman Bahagia. Monumen torpedo itu seakan menggambarkan penyerangan brutal berupa peluru kendali jarak jauh yang dilancarkan Belanda.


Tahun 2020, kompleks memorial park ini tampaknya dipercantik kembali dengan dilakukannya pembersihan dan perbaikan oleh generasi muda yang sedang melangsungkan KKN di Wonosalam. Ditambahkan beberapa banner dan penjelasan sejarah mengenai taman ini, membuat pengunjung yang datang mendapat informasi yang akurat mengenai asal muasal taman ini.

Makasih UNTAG sby
Walau siudah dipoles dengan apik oleh para pemuda KKN, namun jejak vandalisme yang dilakukan di Taman Bahagia ini masih tersisa. Para pelaku kengangguren ini sepertinya belum menemukan cara untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat. Sesuatu yang tak pantas dilakukan apalagi ditiru oleh yang lain.

Vandalisme yang tak artistik

Meski dianggap angker oleh penduduk setempat, kompleks Taman Bahagia tampak asri dan bersih. Ada sebuah hawa kebahagiaan yang terbawa dari nama yang disematkan untuk taman ini, dimana jasa para pejuang yang bertaruh nyawa untuk negeri ini mendapatkan tempat yang indah.


Adalah tugas dari generasi muda masa kini, untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah ini dengan berbagai prestasi untuk menjadikan negeri ini lebih maju, makmur dan sejahtera sekarang dan masa mendatang.

 

Taman Bahagia – Monumen Peluru Torpedo
Jl. Anjasmoro,
Dusun Tukum, Desa Wonosalam
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...