Minggu, 09 Februari 2020

Pecel Sate Kapur Bu Malika : Kuliner Unik Yang Dirindukan



Jombang rupanya tak kehabisan stok kuliner unik nan legendaris. Adalah pecel Sate Kapur Bu Malika yang punya daya tarik tersendiri. Dari namanya, jangan dikira makan sate dari panggangan kapur atau makan kapur betulan seperti yang dipakai Rudy Tabuti dalam kartun Chalk Zone, karena pakai papan kapur sudah gak zaman. Sekarang pakai white board semua! Hahhahahaha... Bukan bukan bukan.


Daging kapur yang dimaksud adalah bagian dari tubuh sapi berupa bagian kelenjar (maaf) payudaranya. Kapur itu kemudian dikombinasikan dengan jeroan yang diolah sedemikian rupa, lalu ditusuk dengan tusuk sate lalu jadilah sate kapur yang legendaris ini. Jadi bisa disimpulkan, daging kapur ini jelas merupakan dagung yang bersumber dari sapi betina. Yaiyalah.

Bagian dari sapi betina 

Jumat, 07 Februari 2020

Wisata LeMbah Ginten : Bareng Punya!


Belum banyak yang tahu, bahwa Bareng punya destinasi wisata yang lumayan untuk refreshing keluarga. LeMbah Ginten namanya, yang berkonsep kolam renang di sebuah lembah yang penuh dengan taman bunga dan kebun buah. Selain untuk bersantai, destinasi ini cocok juga untuk lokasi selfie.



Buah yang diblongsong


Kebun
Lumayanlah, dapat foto-foto apik daripada jauh-jauh naik ke Wonosalam dan berdesakan di Bale Tani karena saking ramainya. Konsep LeMbah Ginten, hampir serupa dengan Kampoeng Durian yang ada di Mojoagung. Tapi dengan pemandangan lembah yang lebih asri tentunya.
Tak ada salahnya bila dari Bale Tani lalu andok di Warung Rica-Rica Bu Suhar kemudian mampir ke LeMbah Ginten untuk berfoto selfie, karena ketiga lokasi ini berada dalam satu jalur dan satu kecamatan.

Rabu, 05 Februari 2020

Hiasan Dekoratif dan Rumah Kayu Unik Kreasi Anak Alam Zarmaentree Wooden Craft



Rumah kayu unik tampak ada di sebuah warung makan yang menyajikan rica-rica sebagai menunya. Jika dilihat lebih lanjut, dekorasinya terlihat mirip dengan rumah-rumah kayu dan arsitektur yang ada di Wisata Sumber Banyu Biru yang ada di Wonomerto, bagian selatan Wonosalam. Ada ciri khas khusus yang mengingatkan Jombang City Guide akan karya Zarmaentree Wooden Craft, termasuk font dan gaya bahasa yang digunakan.


Kecurigaan ini memang benar, bahwa pembuat rumah kayu berikut aneka hiasannya adalah dari buah karya Eko Zarmaento pemuda desa setempat penggagas wisata hits Sumber Banyu Biru yang hingga kini mampu memacetkan Wonosalam bagian selatan. Di Sumber Banyu Biru, karya ‘Cak Sarmin’ ini bahkan terlihat di semua sudut, mulai kursi, rumah kayu, sampai hall yang dibuat khusus untuk pengunjung.

Senin, 03 Februari 2020

Analisa Catatan Wallace Mengenai Candi Arimbi dalam Ekspedisinya ke Wonosalam


Candi Rimbi pertama kali ‘ditemukan’ dan dipublikasikan oleh Alfred Russel Wallace yang sedang berkunjung ke Wonosalam untuk mengambil spesimen burung merak dan hewan-hewan endemik dari Gunung Anjasmoro. Ilmuwan Inggris itu sedang melakukan penjelajahan dan pencatatan dalam ekspedisinya menguak jenis-jenis flora dan fauna di nusantara. Rupanya, Wonosalam di Jombang menjadi salah satu destinasi dalam ekspedisinya.

Catatan Wallace tersebut dirangkum dalam buku The Malay Archipelago. Dalam catatan kunjungannya itu, Wallace melalui Surabaya sebagai pelabuhan tempatnya mendarat setelah perjalanannya ke Ternate, Kepulauan Maluku. Dengan mengendarai kereta sapi jantan atau di Indonesia disebut dengan cikar, Wallace melanjutkan ekspedisinya ke Mojokerto, lalu Mojoagung. Setelah singgah di Mojoagung dan menyaksikan pagelaran gamelan dan acara khitanan, Wallace melanjutkan perjalanannya ke Wonosalam dengan menunggang kuda.

 

Sabtu, 01 Februari 2020

Reruntuhan Gapura Paduraksa di Situs Mlaten : Pemukiman Bangsawan era Kerajaan Kediri



Gemparnya penemuan benda cagar budaya di Jombang belum berhenti. Masih dari kawasan Ngoro yang hanya bertetangga dusun dari laporan Candi Mandapa Ngrembang. Penemuan dinding pondasi dan berbagai kelengkapan bangunan yang diperkirakan dari era Kerajaan Kediri terjadi di Mlaten.



Mlaten terletak di samping Ngrembang, dimana laporan penemuan benda kuno ini terjadi hampir bersamaan. Kedua lokasi ini berdekatan dan masih masuk dalam kawasan Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang yang ‘hampir’ berbatasan dengan Kandangan, Kediri.

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...