Selasa, 05 Desember 2017

Menanti Tuntasnya Renovasi Agrowisata Kebun Kelengkeng Suwarno


Jembatan Ploso yang sedang dalam taraf perbaikan dibuka sejenak. Rombongan Jombang City Guide pun segera meluncur ke Agrowisata Kebun Kelengkeng Suwarno yang ada di kawasan utara Ringin Conthong, tepatnya di daerah Plandaan.




Wisata agro yang diresmikan sejak Desember 2015 ini bertempat di Dusun Jambe Desa Bangsri Kecamatan Plandaan. Untuk menuju ke lokasi, dari Ringin Conthong kita menuju ke Jembatan Ploso, kemudian belik kiri hingga bertemu dengan Polsek Plandaan. Masuk gang di samping polsek, lalu lurus saja hingga berjumpa dengan Kantor KUA Plandaan. Masuk jalan di depan KUA lurus saja kemudian mulai di sinilah dipasang banyak banner penunjuk jalan.

Melintas Jembatan Ploso

Melintas Rumah Penduduk yang mengidap Down Syndrome seperti adik JCG

Memang, Kebun Kelengkeng Suwarno ini berada di tempat yang cukup tersembunyi, di tengah ladang dan sawah warga. Jalan ke lokasi cukup beragam, mulai aspalan, cor-coran, pasir berbatu, aspalan lagi, hingga jalan lemah yang nyuplik masuk kampung menembus rimbunnya pepohonan.

Medan Terjal


Tapi tak usah khawatir, meski akses jalannya berupa jalan bukan aspal, namun tetap bisa dilalui mobil dan semakin dekat ke lokasi, pengelola sudah memasang banner penunjuk jalan sehingga Kebun Kelengkeng ini tetap mudah dicapai.


Awalnya ini kukira anak pemilknya,
Ternyata ini gambar Pak Suwarno dan istri

Dinamai Kebun Kelengkeng Suwarno karena pemilik kebun yang mengusung kelengkeng sebagai komuditas utamanya ini bernama Pak Suwarno. Pak Suwarno dan istrinya sudah melakukan pengembangan bibit sejumlah sayur di kebunnya.


Awalnya, Pak Suwarno hanya menanam belasan bibit kelengkeng saja. Kemudian kelengkengnya tumbuh sangat subur sehingga dilakukan penambahan tanaman kelengkengnya.



Meski berada di deretan lahan kapur yang landai, kebun ini sudah bisa ditanami dan tanaman-tanamannya tumbuh subur. Selain itu, dari kebunnya ini, Pak Suwarno berhasil mengubah sudut pandang masyarakat terutama warga Plandaan menjadi lebih optimistis terhadap lahannya.


Kesuksesan tumbuh suburnya kebun kelengkeng Pak Suwarno dan istrinya ini tentunya harus menjadi inspirasi petani lain untuk berinovasi. Inovasi yang dilakukan Pak Suwarno dan istrinya juga tak lepas dari kerjasama dengan Fakultas Pertanian Unwaha Tambakberas dan Rektornya yang menguasai teknologi Mikoriza.

Eh ada sapi!

Keberhasilan penanaman kelengkeng di lahan kapur yang tandus ini diketahui oleh pemerintah Kabupaten Jombang. Bupati beserta jajarannya termasuk kelompok ibu-ibu PKK kemudian melakukan pencanangan penanaman seribu pohon di Kebun Kelengkeng yang luasnya sekitar dua hektar ini.


Akhirnya, Kebun Kelengkeng yang terus berbenah diri ini sudah menjadi lokasi yang direkomendasikan Pemerintah Kabupaten Jombang sebagai jujugan lokasi wisata baru di Jombang.


Bahkan dari prestasinya menyulap lahan tandus menjadi kebun kelengkeng yang subur, Pak Suwarno sempat menjadi kandidat penerima APN yaitu Adikarya Pangan Nusantara, sebuah penghargaan dalam bidang ketahanan pangan dalam kategori Pelopor yang berkesempatan mewakili Jawa Timur di tingkat nasional.


Sayangnya, ketika Jombang City Guide berkunjung ke lokasi, Kebun Kelengkeng sendiri masih dalam taraf renovasi. Taraf perbaikan yang sedang dilakukan pengelola ini terpampang di gerbang masuk yang bertuliskan Kebun Kelengkeng TUTUP.


Karena penasaran dengan barisan bunga matahari yang tampak dari kejauhan, kami tetap nekat masuk ke lokasi. Di sini tempat parkir yang cukup luas dan terlihat beberapa rombongan pengunjung lain sedang berfoto ria.


Pengunjung lain


Turun dari tempat parkir, kami langsung menuju pendopo untuk bertemu langsung dengan petugas. Dari sinilah pengelola menyatakan Pak Suwarno sedang tidak di tempat dan lokasi masih dalam taraf perbaikan sehingga tidak bisa dikunjungi sepenuhnya. Allahuakbarrrr…………………………

Gimana nih dek, masih renovasi...


Beruntung, meski sudah jauh-jauh datang, kami masih diperbolehkan melihat lokasi sekedarnya meski tak bisa masuk ke ‘rumah’ kelengkengnya. Selain kelengkengnya belum berbuah juga sih.



Selain membudidayakan kelengkeng, kebun milik Pak Warno ini juga menjual bibit kelengkeng. Jombang City Guide pun hanya mengambil gambar sekedarnya. Kami pun agak terburu-buru karena hari sudah sore dan awan hitam mulai menggantung di atap langit.


Mega Kelabu

Di kebun kelengkengnya sendiri sedang tidak bisa dikunjungi, namun bagian samping dimana bibit-bibit disemai bisa dilihat dari kejauhan. Belum banyak bibit tanaman yang tumbuh dari persemaian, namun barisan bunga matahari sebagai pelipur lara karena faktor renovasi membuat tempat ini menjadi cukup indah untuk dipotret.  



Sebenarnya di bagian atas belakang pendopo, terdapat gazebo kecil yang bisa digunakan pengunjung untuk duduk-duduk menikmati angin sepoi-sepoi. Jombang City Guide sempat berpose semeditasi di sini, mirip pose di gardu pandang teratai di Gua Jepang dan di Selo Ageng. Xixixi….. Bunga matahari yang tumbuh di sampingnya memperindah gazebo.

Mencari Ilham,
kemana dia?





Tampak dari gazebo ini, sejauh mata memandang Kebun Kelengkeng ini punya banyak potensi yang belum digali sepenuhnya. Terlihat ada sebuah telaga kecil dengan menara pemantau yang cukup tinggi di sampingnya. Mirip seperti menara foto yang ada di Agrowisata Taman Sayur Banjarsari di Ponggok. Telaga ini rupanya sebuah waduk yang berfungsi menampung air untuk persawahan.

Telaga Jambe

Saat beroperasi di akhir pekan, ada perahu kecil yang difungsikan seperti di Ekowisata Banyumili dengan kano-kano kecil dan perahu dayung untuk para pengunjung yang ingin menikmati suasana. Sayangnya, karena masih dalam pembenahan, perahu ini tidak beroperasi. Seandainya kano telaga kecil ini difungsikan pasti seru sekali ya…


Di bagian belakang ada mata air yang mengalirkan sungai kecil. Menurut informasi, lokasi mata air ini bisa dituju dengan menuruni jalan setapak berbatu yang cukup sempit. Jombang City Guide belum sempat melihat dari dekat mata airnya karena rintik-rintik hujan mulai membasahi rerumputan.



Sambi berlarian menghindari hujan, Jombang City Guide menuruni tangga batu, terlihat sebuah ground kecil yang bisa digunakan untuk perkemahan. Lengkap juga ya tempat ini.




Eh ada apaan tuh??

Hujan

Mega kelabu mulai menumpahkan muatannya, Rombongan Jombang City Guide rehat sejenak di pendopo. Rupanya, di Pendopo Kebun Kelengkeng ini dijual es krim olahan kelengkeng hasil kebun sendiri. Rasanya nikmat, meski dimakan saat hujan. Bahkan bayi Jombang City Guide doyan sekali es krimnya… 

Es Krim Kelengkeng



Enak, Rasa Kelengkeng betulan



Eh, Bapaaak… bagi es krimnya dong…

Selain es krim kelengkeng, ada pula sari kelengkeng. Konsepnya mirip dengan sari apel malang yang terkenal itu. Kami membeli beberapa sari kelengkeng kemasan ini untuk oleh-oleh kerabat Jombang City Guide, secara ya nggak bisa oleh-olehin es krimnya karena keburu meleleh.




Memang, pohon kelengkeng sebagai primadona agrowisata tidak sendirian di kebun ini. Selain kelengkeng Ping-Pong ditanam juga aneka sayur-sayuran termasuk cabai, bawang, bok choy, brokoli, dan bayam. Ada pula buah-buahan seperti jeruk,  strawberry, apel manalagi dan beberapa tanaman hias seperti bunga matahari.



Lombok

Setiap varietas tanaman dikelompokkan dalam satu area, beberapa diantaranya ditanam dalam greenhouse yang tertutup kassa berjaring di tiap sisinya. Sayangnya karena dalam taraf renovasi, Jombang City Guide tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah hijau tersebut.



Saat beroperasi, kebun ini menarik tarif sepuluh ribu rupiah untuk setiap pengunjung. Dari tiket itu, setiap pengunjung bisa membawa sebuah bibit kelengkeng sebagai souvenir. Lumayanlah buat oleh-oleh, tentunya harus dirawat yang baik supaya berbuah juga saat ditanam di rumah nanti.


Sayangnya, saat bukan musim kelengkeng, di Agrowisata Kebun kelengkeng ini, kita tidak bisa menikmati memetik buah kelengkeng langsung dari pohonnya. Rencananya, saat sudah musimnya, pengunjung bisa membeli kelengkeng langsung dari dalam lokasi kemudian ditimbang dan ditentukan harganya.


Semoga dengan renovasi yang dilakukan Kebun Kelengkeng ini, lokasi ini bisa disulap menjadi seperti agrowisata lain yang sudah berhasil menjadi destinasi wisata yang membanggakan Kota Santri.



Jombang City Guide sudah tak sabar menanti hasil renovasinya. Pak Petugasnya bilang, sekitar tahun depan akan dibuka kembali. Mungkin nanti Jombang City Guide akan mengupdate artikel ini ya, supaya bisa lebih lengkap, hehehhe………



Blitar punya kampung coklat, Batu punya kebun apel, dan Kediri punya rumah labu. Jombang punya kebun coklat di terminal bus dan kini tak mau kalah dengan Kebun Kelengkengnya. By the way, sambil menunggu tuntasnya renovasi kebun ini, marilah kita lihat video dari Yuk Dija saat berkunjung ke Kebun Kelengkeng Suwarno :



Kebun Kelengkeng Suwarno
Dusun Jambe, Desa Bangsri,
Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang
Buka setiap hari,
0821 3944 1683
Sedang tutup karena dalam taraf renovasi, tapi masih bisa dikunjungi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...