Minggu, 01 Maret 2020

Tips dari Kontes Durian Wonosalam : Kriteria Si Raja Buah Pemenang Kontes Durian Unggulan



Festival Durian Wonosalam berjuluk Kendurenan sudah di depan mata. Hingar bingar pemberitaan tentang pesta durian ini tampaknya agak menenggelamkan  beberapa acara lain yang juga menjadi rangkaian perhelatan terbesar Wonosalam ini. Beberapa acara lain juga dihelat, termasuk Kontes Durian Wonosalam.

Sebenarnya, setiap ada perhelatan Kendurenan pastilah ada lomba durian berkualitas yang mengiringinya. Kontes Durian Wonosalam kali ini menggunakan kata unggulan sebagai bukti kepercayaan diri kawasan lereng Anjasmoro regional Gunung Gede ini sebagai penghasil durian berkualitas tinggi.


Juri dari Yayasan Durian Nusantara didatangkan, termasuk para pakar biologi dari universitas almamater Jombang City Guide. Ada tiga juri dalam acara ini, namun kehadiran Prof. Reza Tirtawinata yang membidani Taman Buah Mekarsari sekaligus peneliti dan pakar durian nusantara tampaknya menjadi stempel paling ampuh untuk keabsahan kontes durian bergengsi.

Yang jelas, kriteria dasar adalah duriannya harus jatuh sendiri. Durian yang dipetik maupun dipanen paksa, tak akan masuk dalam kriteria. Sebagai manusia awam yang senang menonton kontes Si Raja Buah ini, pastilah dalam benak pemenang lomba adalah yang manis, tebal, dan buahnya besar. Pemikiran itu tentunya benar adanya, namun ada deskripsi lanjutan yang menjelaskan detail durian unggulan yang biasanya menjadi juara dalam kontes.

Banyak yang terpesona dengan durian yang juara, padahal untuk masuk dalam kontesnya saja perlu percaya diri dengan kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki durian unggulan sebagai calon juara. Tentunya, para peserta kontes dan kita semua juga ingin mengetahui deskripsi durian yang bagaimanakah yang layak dinobatkan sebagai juara. Sebenarnya ada 14 kriteria, namun secara global dijelaskan sebagai berikut :
  • Bentuk Buah bulat sempurna. Durian yang bulat sempurna memungkinkan lima juringnya terisi penuh. Bila lekuk duriannya tak beraturan, dapat dipastikan ada space untuk sebuah pongge tak akan terisi. Selain itu, bila lekuknya pating-pecotot, dapat disimpulkan bahwa pembeli durian itu seakan membeli lebih banyak bagian kulitnya dibandingkan dagingnya.
  • Lima juringnya terisi penuh. Memang ada durian yang lima juringnya terisi, tapi tidak penuh. Yang tidak penuh itu biasanya durian yang lekuknya tak beraturan. Yang juara jelas juringnya penuh dengan deretan rapi nan padat. Semakin banyak pongge dalam satu juring, maka dapat dipastikan dagingnya sedikit. Sebaliknya, makin sedikit pongge dalam satu juring, daging duriannya akan semakin banyak.
  • Edible Portion tinggi. Edible portion adalah berapa banyak daging yang bisa dimakan dalam satu buah durian. Caranya, dengan ditimbang kemudian semua ponggenya dikupas. Keduanya lalu ditimbang dan dibandingkan antara daging dan bijinya. Durian juara adalah yang akin tinggi edible portionnya, yang biasanya dimiliki oleh Si raja buah dengan biji kepeng karena porsi dagingnya jelas lebih besar dari volume ponggenya.
  • Rasa harus manis, gurih dan berlemak dengan sedikit pahit
  • Daging tebal. Siapapun tau bahwa durian berdaging tebal adalah juaranya. Cara mengukurnya yaitu dengan pengukuran menggunakan tusuk gigi. Daging durian ditusuk dengan tusuk gigi, kemudian dilihat ketebalannya.
  • Warna kuning dan oranye diutamakan. Durian dengan warna mencolok jelas menambah porsi dalam penilaiannya. Makin mencolok warnanya, makin tinggi nilainya. Tentunya kategori Si Jingga Durian Simas tak masuk nominasi. Semakin tajam warnanya, pastinya akan makin menarik perhatian.
  • Pulen dengan kadar airnya sedikit
  • Durian dengan kadar air sedikit memungkinkan struktur dagingnya pulen dan tidak mbletrek.
  • Licin di luar, lembut di dalam / Tidak Mbletrek
  • Durian yang masuk unggulan adalah durian yang licin dalam penampilannya, namun pulen creamy saat di lidah.
  • Aromanya tak terlalu memabukkan kemana-mana, namun berbau kuat saat dilahap
  • Durian yang beraroma tajam memang memberikan kesan rasa yang mantap. Namun yang dijadikan juara adalah Si Raja Buah yang baunya tak terlalu semerbak kemana-mana, namun beraroma kuat saat disantap. Aroma terlalu kuat itu pertanda kadar alkoholnya terlalu tinggi.
  • Penilaian lanjutan dari pengamatan pohon induk
  • Penilaian terakhir yaitu dengan kunjungan langsung ke pohon indukannya. Dewan juri akan menilai langsung pohon yang menghasilkan durian yang dilombakan dengan mengamati batang pohonnya, usianya, maupun daunnya.

Durian yang permukaannya mulai keriput memang lebih nikmat disantap. Namun beberapa orang mengeluh agak susah buang air setelah menyantap durian yang sangat lembut. Agaknya durian yang terasa berserat lebih dipilih.

Semua foto durian diambil dari internet.
Sorry lupa alamatnya,

Saat peserta menyerahkan durian yang masih kenyal permukaan dagingnya, biasanya dewan juri cukup maklum. Memang, durian paling enak disantap setelah melewati masa tiga hari jatuh dari pohon. Pemakluman ini memang wajar dilakukan karena durian nikmat tak akan mengenal waktu jatuhnya. Mau besok atau tadi kontesnya, saatnya jatuh ya jatuh aja bro. Sehingga peserta seakan bejan-bejan harap-harap cemas mengharapkan durian unggulan jatuh di saat yang tepat.

Durian ternyata juga bisa ditingkatkan kualitasnya dengan perawatan dan pemupukan. Biasanya dengan makin dirawat dan dipupuk, durian akan menghasilkan buah yang berkualitas. Salah satu contoh keberhasilan dalam upaya perawatan adalah meningkatnya kualitas durian. Peningkatan itu bisa dilihat dengan cara membandingkan hasil durian tahun ini dengan tahun lalu. Bisa jadi durian yang telah dipupuk dagingnya jadi lebih tebal, dan yang dirawat dengan baik akan menghasilkan warna yang lebih menarik maupun keajaiban berupa biji yang makin kepeng.

Dari Sang Profesor, didapat tips mengetahui warna durian tanpa membelahnya yaitu dengan pengamatan terhadap daun di pohonnya. Pangkal daun biasanya berwarna hijau karena penuh dengan klorofil. Yang diamati adalah bagian belakang daun di ujungnya. Daging durian yang pucat ujungnya akan berwarna keperakan, sedangkan yang berwarna kuning ujungnya berwarna emas.

Dari sebuah tips Sang Pakar di atas, sebagai manusia awam yang masih sangat dangkal dengan durian, Jombang City Guide jadi teringat durian simas yang bahkan pinggir daunnya agak kecoklatan dimana nantinya menghasilkan daging durian berwarna oranye yang mempesona. Bunga durian Simas bahkan berwarna kuning berkelir cenderung mencolok dibandingkan durian pada umumnya yang putih. Meski kategori Durian Simas memang agak nyleneh dari kontes durian, tips dari Sang Juri tampaknya masuk akal.

Ada pula tips lain setelah menyantap durian dari Sang Pakar, yaitu untuk menghilangkan aroma durian hendaknya mengisi juring kulitnya yang telah kosong itu dengan air, kemudian usapkan jari-jari yang telah digunakan untuk makan durian ke permukaan putihnya. Basahi jemari dengan air yang ada di juring itu sambil menggosok-gosokkannya hingga ada sedikit lapisan lilinnya yang lepas. Lalu air yang telah digunakan untuk menggosok-gosokkan permukaan juring berlilin tadi diminum.

Sedangkan untuk penawar kandungan durian yang cukup ‘memabukkan’ itu bisa dilakukan dengan menyantap manggis. Di Thailand, Si Ratu Buah ini dijadikan semacam ‘penetralisir’ Sang Raja Buah. Takaran penawarnya adalah makan empat manggis untuk dua pongge durian. Durian dipercaya memanaskan tubuh, sedangkan manggis bertugas untuk mendinginkannya. Jadi jangan heran bila selalu tersaji manggis di samping durian saat wisata menyantap durian di Negeri Gajah Putih itu. Oalah, ngunu tah.

Selain pengembangan dan peningkatan kualitas Durian Wonosalam, kedepannya Pemerintah Kabupaten Jombang beserta jajaran terkait berupaya untuk melakukan upaya penggunaan limbah durian berikut aneka jenis olahan lainnya untuk dijadikan bahan yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Upaya ini juga makin diperkuat dengan pemberian sertifikasi berupa label khusus untuk durian asli Wonosalam. Karena dengan meningkatnya popularitas Wonosalam, tampaknya makin banyak pula pihak-pihak yang mendompleng nama besar Durian Wonosalam dengan menyusupkan durian daerah lain dan mengklaim duriannya dari Wonosalam.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk para pecinta durian sekalian, apalagi penggila Durian Wonosalam. Jangan salah beli durian, jangan percaya pula klaim durian Wonosalam kalau tak beli di petaninya, langsung di Wonosalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...