Rabu, 01 April 2020

Mendem Duren di Rumah Durian Bu Sih


Durian lokal Wonosalam memang dikenal istimewa. Rasanya manis dengan sedikit pahitnya yang menjadi magnet utama Wonosalam. Berburu durian di Wonosalam juga tak ada habisnya. Hampir setiap rumah di pinggir jalan menjual durian, penduduk setempat pun juga menyetorkannya ke pengepul untuk dijual dalam skala besar. Sebagai sentra durian, wisatawan kadang sampai kebingungan memilih beli dimana durian yang paling enak.


Ilmu dari kontes durian lalu, menyatakan bila ingin makan durian yang enak perhatikan darimana durian didapat dan siapa yang jual. Intinya, penjual lah yang memainkan kunci terjamin tidaknya durian yang ada. Maka dari itu pentingnya memilih penjual yang sudah senior dalam kancah perdurianan di Wonosalam juga menjadi kuncinya.


Setelah sebelumnya mabuk durian di Rumah Durian Bu Sulami, kali ini kesempatan teler di Rumah Durian Bu Sih yang juga sudah menjadi penjual durian senior di kawasan Dusun Jarak Krajan, Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam. Bu Sih, merupakan penjual durian langganan pejabat Jombang seperti Pak Wakil Bupati Jombang Sumrambah yang selama ini dikenal dekat dengan petani yang ada di Wonosalam. Beberapa kali komunitas besar diboyong ke rumah durian Bu Sih, sehingga kini menjadi jujugan yang makin ramai dikunjungi wisatawan pemburu durian dari dalam dan luar kota.


UD. Bumi Asih namanya. Mungkin terinspirasi dari nama Bu Sih, yang menjadi pemilik rumah durian ini. Pembeli dari berbagai daerah bisa andok durian langsung di lokasi, sambil lesehan dan memandangi suasana rumah yang di belakangnya memang ada kebunnya, diantaranya pohon-pohon durian. Bisa dikatakan bila ingin makan durian, sebaiknya sekalian juga bisa lihat pohonnya. Rumah Durian Bu Sih agaknya memiliki spesifikasi ini : Bisa makan durian, dan pohonnya eksis ada di kebun sampingnya.





Jadi kalau mau wisata petik durian, sangat mungkin dilakukan, asal pas ada durian yang matang dan sudah jatuh dari pohon sekaligus pas ada petugas yang bisa mengambilkan. Kalau nggak ada ya... susah juga sih. Hahhahahah.... Sudah jatuh dari pohon maksudnya sudah lepas dari tangkainya sehingga bisa diunduh dan dinikmati. Memang, durian Wonosalam terkenal agak mahal harganya karena ada jaminan nikmat rasanya karena tak akan diunduh bila tangkainya belum lepas dari pohonnya.



Pembeli bisa memilih mana durian yang diincar dari pajangan dan gelaran, sambil makan dan minum teh di lokasi. Petugas akan selalu siaga untuk membantu membelah durian, berikut Bu Sih yang juga standby untuk memilihkan durian bagi para pelanggan.




Sebagai penjual durian senior di Wonosalam, Bu Sih juga menjual aneka durian yang sudah tersertifikasi. Durian tersebut sudah diberi label khusus yang hanya didapat dari paguyuban penjua durian di Wonosalam. Label tersebut semacam sertifikasi resmi bahwa durian tersebut dari Wonosalam. 


Memang, akhir-akhir ini karena terlalu banyaknya pihak yang mengaku duriannya dari wonosalam sehingga agak mengacaukan pasaran harga durian Wonosalam dan menurunkan image Si Raja Buah dari Lereng Anjasmoro ini. Karena cukup meresahkan, akhirnya dibuatlah label berbarcode dan sertifikasi setiap penjual di Wonosalam sehingga pihak lain yang ingin mendompleng nama besar durian Wonosalam bisa diminimalkan.



  

Durian lain yang tersedia di Bumi Asih Durian juga beragam, seperti durian montong, durian mateng, dan masih banyak lainnya. Pembeli juga sering datang memborong dalam jumlah besar dengan mengambil sekelompok durian bersamaan. Mengenai harga, agaknya harus melakukan tawar-menawar sendiri untuk deal-deal langsung dengan Bu Sih.




Selain Durian, di Bumi Asih juga dijual aneka buah segar seperti manggis, avokad, petai dan masih banyak lainnya tergantung ketersediaan hasil bumi setempat. Khusus untuk manggis, memang musimnya bebarengan dengan durian. Rupanya Sang Ratu buah itu menjadi penawar bagi Sang Raja. Jadi setelah makan durian, harusnya dinetralkan dengan makan manggis. Tak heran saat di Thailand sering pula tersedia manggis di samping pesta makan durian untuk penawarnya.


Foto Adeknya Bu Sih waktu manten



Rumah Durian Bu Sih menjual aneka jenis durian Wonosalam, mulai durian merica, durian montong, durian mentega, durian ketan, bahkan durian bido. Durian Bido Bu Sih, adalah Durian Bido versi Jarak yang punya spesifikasi yang beragam karena sudah dikembangkan menjadi berbagai varietas lain. Bu Sih sendiri menyebutkan bahwa jenis tertentu adalah adiknya Bido, mungkin bisa dikatakan itu adalah Durian Bidi. Hehehhehe.... atau Bida. Atau Bide. Hahahhahaha....



Beberapa varian dari durian bido di Rumah Durian Bu Sih adalah Durian Bido Jarak, yang dikatakan memiliki daging tebal namun kulitnya berwarna cokelat. Berbeda dengan Durian Bido yang ada di Galengdowo. Sedangkan durian Bido lainnya adalah durian yang bijinya sangat kecil, sangat kepeng, hampir tidak ada. Menariknya, bijinya ini katanya tidak bisa ditanam lagi dan hanya bisa dilakukan pengembangbiakan dari penyetekan dahan pohon indukannya.

Durian Bido Biji Kepeng

Bijinya sangat kecil, hampir seukuran kuku

Semua bijinya kecil, satu biji yang besar adalah biji durian Bidi-adeknya Bido yang bijinya juga tak terlalu besar

Durian Bido biji normal tapi daging tebal

Bu Sih sendiri, sudah sering masuk televisi dan koran, berikut jadi langganan pemasok durian para pejabat. Bahkan Durian Bido Bu Sih, sudah menjadi andalan dan kerap dibooking oleh jajaran pejabat Jombang. Misalnya saat perhelatan kontes durian, Durian Bido Bu Sih, menjadi tamu kehormatan untuk dipersembahkan bagi para pejabat di podium.

Saking banyaknya jenisnya sampai lupa ini jenis apa

Durian Bido ini karena saking legendarisnya sehingga tak boleh ikut lomba. Sebabnya, duriannya terlalu superior dan sudah menjadi ikon Wonosalam sehingga harus memberikan tempat bagi yang lain untuk berkembang menjadi juara. Karena itu, Bu Sih mengikutkan durian jenis lainnya di kontes durian yang diselenggarakan di Wonosalam.





Piala kontes durian

Bu Sih sudah berkali-kali memenangkan kontes durian yang diselenggarakan di Wonosalam pada awal-awal perhelatannya. Tampak berbagai piala menjadi memoir penting yang menggambarkan sepak terjangnya dalam kontes durian lokal Wonosalam. Meski dalam kontes tahun ini tak juara, Durian Bu Sih masih tetap jadi pilihan para pejabat Jombang saat singgah di Wonosalam. Bahkan karena saking akrabnya dengan salah satu pejabat, Bu Sih selalu menyisihkan durian unggulannya untuk pejabat terkait supaya ketika mampir beliaunya tak kehabisan stok dan selalu dapat bagian yang istimewa.




Langsung werdor ke lokasi, sudah tertera di gmaps dengan nama UD. Bumi Asih. Saran dari Jombang City Guide, aktifkan panduan sejak berangkat karena di Jarak hampir tidak ada sinyal. Adapun samar-samar, seperti angin sepoi-sepoi yang menerpa ketika makan durian sambil memandangi pepohonan hijau. Hahhahah.... Kita-kita nih, bukan pejabat apalagi orang istimewa. Tapi tetap punya kesempatan istimewa untuk menikmati durian lokal unggulan di Bumi Asih Durian, ya ‘kan???

 

Rumah Durian Bu Sih
UD. Bumi Asih
Dusun Jarak Krajan, Desa Jarak
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Bu Sih : 082 3388 48158


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...