Bila kita menyebut nama jalan dengan nama “Brigjend”, pastilah kita langsung mengingat Jalan Brigjend Katamso. Namun, Jombang juga kenal nama Jalan dengan sebutan Jalan Brigjend Kretarto. Sama-sama berawalan K, dan berakhiran O. Sekilas mirip tapi jelas beda. Menariknya, Jombang bahkan punya dua monumen Brigjend Kretarto, pastinya beliau ini begitu berjasa pada Kota Santri Jombang BERIMAN. Tak populer memang, tapi siapakah gerangan beliau ini????
Coba klik search di
google, Anda akan sangat sulit temukan tentang profil Brigjend Kretarto. Yang
ada hanyalah aktivitas dan bisnis yang ada di Jalan Brigjend Kretarto di
Jombang dan Liputan kunjungan Monumen Brigjend Kretarto oleh Jombang City Guide
(Hehheheheheheee.....).
Kami sama sekali belum temukan
profil lengkap Brigjend Kretarto, tampaknya Brigadir Jendral ini memang kalah
terkenal dari Brigjend Katamso. Namun bila sosoknya dijadikan monumen di
Jombang, tampaknya ada jasa-jasa khusus yang sangat penting bagi Jombang.
Dari monumen sederhana
dekat Pabrik Gula ini, didapat profil singkat Brigjend Kretarto. Beliau lahir
di Bandung, 16 Januari 1913, yang berarti sepuluh tahun lebih tua daripada
Brigjend Katamso, yang lahir pada 1923. Pangkatnya adalah Brigjend TNI Angkatan
Darat dan jabatan terakhirnya adalah sekretaris.
Beliau rupanya adalah orang yang pendiam, berwibawa, ramah, disiplin tinggi, cermat dan penuh humor. Yang terakhir ini agak janggal. Entah kami yang salah baca tulisan di monumen atau memang demikian??? Bagaimana bisa orang yang pendiam menjadi sangat humoris???
Semoga kami yang salah
baca, kami berjanji akan mengunjungi monumen
dan membaca lebih cermat lagi.
Monumen ini diresmikan tahun 1997 oleh Pak Bupati yang manjabat kala itu. Dari monumen ini didapat info bahwa nama lengkap beliau adalah
Raden Kretarto, yang terlihat beliau memiliki darah ningrat dari orang tuanya atau menikah dengan orang yang berdarah biru. Dari informasi Kabare Jombang (2013), beliau memang menikah dengan Raden Ayu Gendoe, Putri dari Raden Mohamad Saleh yang merupakan Wakil
Bupati Sidoarjo dan cucu dari Raden Adipati Arya Kromodjoyo Adinegoro III,
Bupati Surabaya tahun 1866-1894. Dari pernikahannya, beliau dianugerahi seorang
anak bernama Raden Soehardjani.
Dari Bandung, sebagai pejuang beliau banyak ditugaskan di berbagai tempat. Namun sepertinya, karir paling bersejarah saat berada di Jombang. Selama bertugas dan diantara saat di Jombang, beliau pernah menjabat berbagai posisi, diantaranya:
1. Ketua BKR
2. Komandan TKR
3. Komandan CoPP VI (Ini jabatan aaapaaa yaa??? Ada yang tau???)
4. Komandan Resimen Divisi VI/Narotama. Nah, pada masa jabatan inilah beberapa kawasan/tanah/hutan di Jombang beliau berikan kepada rakyat yang telah membantu berjuang dalam mempertahankan Kemerdekaan RI, sebagai Dharma Bhakti. Salah satu diantaranya adalah Dusun Kedung Dendeng dan Rapah Ombo Desa Jipurapa Kecamatan Plandaan.
Kala itu, beliau mengajak warga Jombang dan bersama TKR
Djombang untuk ikut mempertahankan Kemerdekaan RI dalam pertempuran 10 Nopember
1945 di Surabaya. Sebagai Komandan TKR Djombang (yang jabatannya tertera di prasasti monumen), Kretarto
juga dikenal dekat dengan Ponpes Tebuireng. Waktu itu Hadratus Syeikh KH Hasyim
Asy'ari yang juga kakek dari Gus Dur, yang kemudian menjadi Presiden Keempat Indonesia di era reformasi mengeluarkan Resolusi Jihad atau seruan untuk berperang melawan
penjajah diikuti oleh para pimpinan cabang NU. Segera setelah itu para
pejuang dari Jawa dan Madura berbondong-bondong menuju Surabaya menghadang
tentara Sekutu. Mereka kemudian disebut Hizbullah.
Dalam pertempuran itu, Kolonel Soengkono (Komandan Resimen Narotama) membagi pertahanan Kota Surabaya dalam empat sektor:
Sektor Barat dipimpin Koenkiyat,
Sektor Selatan dipimpin Kadim Prawirodirdjo.
Sektor Tengah dipimpin Kretarto, (Ini dia pahlawan kita!!!)
Sektor Timur oleh Marhadi
* beberapa menyebut sektor tengah dan timur
digabung
Jadi dalam sektor tengah itulah warga Jombang, Hizbullah Jombang Mojokerto dan TKR tergabung. Kisah epik ini dituliskan di buku 'Pertempuran Surabaya' karya Soehario K. Padmodiwirdjo atau lebih akrabnya dipanggil 'Hario Kecik'.
Dari buku coretan sejarah mahasiswa prajurit saksi pertempuran kepahlawanan Surabaya itu, itu kita dapat mengetahui bahwa arek-arek Jombang juga berpartisipasi dalam pertempuran November'45 di Surabaya ya. Woow.....
Pada masa kemerdekaan dan pascakemerdekaan, Pak Brigjend Kretarto ini sangat berjasa melindungi Jombang. Kini, nama R. Kretarto dijadikan nama jalan di Jombang; Jalan Brigjen Kretarto, dan juga monumen lain beliau juga ada di Megaluh.
Pada masa kemerdekaan dan pascakemerdekaan, Pak Brigjend Kretarto ini sangat berjasa melindungi Jombang. Kini, nama R. Kretarto dijadikan nama jalan di Jombang; Jalan Brigjen Kretarto, dan juga monumen lain beliau juga ada di Megaluh.
Hmmm.... adakah yang bisa beri info lain lagi tentang Brigjend Kretarto,
pahlawan yang sangat berjasa untuk Jombang ????
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya"
ooo gitu ta ternyata Lho napa di pindah patung nya dulu kan berada di dekat terminal lama kok sekarang berada di jalan . PB sudirman??
BalasHapusOya???? Saya malah tidak ingat kalo dulu diletakkan di depan terminal lama. Hehehehe..........
BalasHapusMungkin digusur karena saat itu dibangun lagi monumen lain....
yang sekarang jadi Piala adipura yang dulu orang jombang heboh banget karena habis menang piala adipura..
http://jombangcityguide.blogspot.com/2013/03/monumen-piala-adipura-jombang.html
Artikel yang sangat bermanfaat
BalasHapussaya nemu artikel ini ketika mencari info nama jalan yang betul itu kretarto atau kertarto, berhubungan nama ini kurang familiar jadi agak sulit tahu mana nama yang benar hehe..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDiperpustakaan Jombang mungkin msh bisa ditemukan buku yg disusun oleh bpk Suharto sekitar th 1970 an ketika beliau menjabat Ketua Bappeda Kab.Jombang & juga pernah menjabat Sekda Kab.Jombang dng judul buku Peran Pemuda Jombang dlm Perang Kemerdekaan , dimana ayah saya salah satu nara sumber. Ayah saya juga menulis tentang perjuangan perang kemerdekaan yg mungkin bisa dicari di kantor Veteran Jombang & perpustakaan Jombang kebetulan ayah saya terakhir menjabat Ka.Min Veteran Jombang ( Mayor TNI AD . M.A. Soemarno - wafat th 1987 dimakamkan di TMP Kusuma bangsa Jombang) Almarhum adalah mantan anak buah Kolonel R.Kretarto sbg perwira seksi Intel Kompi B dng pangkat Letnan Muda jaman perang kemerdekaan.Saya putra sulung beliau tinggal di Yogyakarta sedikit banyak saya bisa menambahkan riwayat Brigjend Kretarto, salam hormat saya.* Mudjito Nurgo Sumarno (69th) kontak person 081226461948 WA tlp rumah 0274.6473075
BalasHapus