Minggu, 10 Februari 2019

Ragam Kelir Kolak Ketan Durian Khas Wonosalam



Kuliner pedesaan khas Lereng Anjasmoro memang sedang naik daun dan makin lama makin digemari wisatawan. Adalah nasi jagung dan kolak ketan durian yang menjadi primadona, dimana hampir semua warung makan di Wonosalam menawarkan menu tersebut dalam deretan hidangannya. Kuliner Kolak Ketan Durian bahkan menjadi buruan utama di kalangan para pelancong.

Kolak Ketan dan Nasi Jagung
Sup Santan Durian sebenarnya juga bukan hal baru di Wonosalam. Sumber daya durian yang melimpah memungkinkan masyarakat Wonosalam berinovasi menciptakan variasi menu untuk membuat makanan yang menarik para pelancong. Bahkan di musim durian, selain banyak penjual durian dadakan, tak jarang pula mereka juga menyajikan kolak ketan durian dalam lapaknya.

Kolak ketan sendiri sebenarnya merupakan kuliner yang ada di hampir seluruh kawasan penghasil durian di Indonesia, seperti Palembang, Pasuruan dan masih banyak lagi. Bahkan di Surabaya juga terdapat warung penjual tandur meski Kota Pahlawan bukan penghasil durian.


Kolak ketan durian, yang sering disingkat menjadi ‘tandur’ atau ketan durian tak jauh beda dengan sup kolak santan pada umumnya. Kolak umumnya mengandung potongan pisang, singkong rebus dan labu dengan siraman kuah santan manis nan gurih. Sedangkan kolak ketan durian, sesuai namanya berisi nasi ketan dan durian sebagai identitas kebanggaan Wonosalam. Kuah santannya berpadu dengan aroma Si Raja Buah sehingga menghasilkan citarasa yang begitu unik dan nikmat. UNIKMAT!!!!

Tak heran saat diselenggarakan Festival Makanan khas Bakorwil II tahun 2016 untuk kelestarian panganan khas daerah dalam rangka hari jadi Provinsi Jawa Timur, menu kebanggaan Wonosalam didapuk mewakili Kabupaten Jombang. Alhamdulillah, disabetlah predikat juara pertama, mengalahkan daerah lain seperti Tuban, Kediri, Lamongan, Bojonegoro, dan Mojokerto.


Naik daunnya kolak ketan, menjadikan para penjual kolak ketan di Wonosalam berlomba-lomba menyajikan sup santan durian ini. Beberapa diantaranya bahkan membuat diferensiasi untuk menjaring wisatawan mencicipi hidangan kulinernya, misalnya dengan meracik kolak ketan dengan citarasa yang sangat nikmat, maupun menggunakan warna beras ketan yang berbeda.

Jombang City Guide sudah mencicipi beberapa kolak ketan durian di Wonosalam. Beberapa diantaranya cukup menarik perhatian :
·        Kolak Ketan Durian dengan Ketan Putih
Kolak ketan durian yang menggunakan beras ketan putih adalah yang paling umum di Wonosalam. Ibaratnya, penggunaan beras ketan putih merupakan bentuk original dari sebuah kolak ketan durian khas Lereng Anjasmoro. Namun mengolahnya menjadi Kolak Ketan Durian dengan citarasa unggulan adalah sebuah prestasi tersendiri. 


Kolak ketan durian - ketan putih

Menurut indera pengecapan Jombang City Guide, Kolak Ketan Durian ala Warung ngGunung Wonosalam di Tukum sementara menjadi yang paling nikmat seantero Lereng Anjasmoro.
 Kuah santannya seakan mengandung serat-serat durian, rasa manisnya pas, jelas paling nikmat!
Yang paling unik, tiap mangkuk kolak ketan durian ini terdapat sebuah biji durian yang bisa dimakan. Serius. Bisa dimakan seperti layaknya kita makan beton nangka. Awalnya Jombang City Guide mengira biji durian itu hanya sebagai penghias, atau syarat saja, bahawa makanan ini mengandung durian. Jombang City Guide hampir saja membuang bijinya itu, tapi setelah tidak sengaja menggigitnya, rasanya empuk dan ternyata bisa dimakan. Haujek Secenping!

·        Kolak Ketan Durian dengan Ketan Hitam
Kolak Ketan Durian ini menggunakan beras ketan hitam sebagai ‘karbohidratnya’. Ketan hitamnya seperti menyembul di balik lautan santan. Warna gelapnya seakan kontras dengan kuah ketan yang putih dan warna daging durian yang kuning pucat. Kolak ketan durian berwarna hitam ini bisa dinikmati di Warung Rumah Durian Bu Sulami di Desa Sumber.

Kolak ketan durian - ketan hitam

Sebenarnya di warung ini, disajikan dua jenis warna ketan dalam semangkuk kolak ketan durian yaitu ketan hitam dan ketan putih. Namun, pengunjung bisa merequest hanya ketan hitam untuk semangkuk kolak ketan durian pesanannya.
Tak jarang pengunjung lebih suka memilih ketan hitam seutuhnya. Jangan heran, tak hanya kolak ketan durian saja yang mengalami permintaan ketan hitam seluruhnya, warung bubur kacang ijo klentheng dan warung Ketan Merdeka juga mengalami hal yang sama. Karena Ketan hitam memang terasa lebih manis, jadi mungkin lebih banyak penggemarnya.

·        Kolak Ketan Durian dengan Ketan Hijau
Kolak ketan dengan beras ketan berwarna hijau ini ditawarkan oleh Warung Ijo Wonosalam yang ada di Panglungan. Sesuai namanya, warung ijo memang memiliki banyak tampilan hijau dalam ornamen di rumah makannya termasuk piring, gelas, bahkan beras ketannya yang berwarna hijau.

Kolak ketan durian - ketan berwarna hijau

Beras ketan putih diwarnai dengan kelir hijau sehingga terlihat seperti tape ketan hijau yang banyak beredar di warung-warung Kota Santri. Tampilan kolak ketannya jadi sangat cantik, dan terlihat paling ayu dibanding ‘rekan-rekannya’.

Umumnya, durian yang digunakan dalam semangkuk kolak ketan adalah durian lokal wonosalam yang rasanya manis dan legit. Sementara ini belum ada warung yang berani melakukan diferensiasi kolak ketan durian dengan menggunakan durian Simas –durian spesial khas Wonosalam- sebagai durian dalam kolak ketannya, mungkin karena rasanya yang datar-datar saja.


Warna oranye Durian Simas yang begitu mempesona, bisa menjadi tampilan yang menggiurkan, meski rasanya kurang nonjok bagi penggila durian kelas berat. Meski berasa kurang nendang, mungkin bisa menjadi alternatif bagi pelancong yang ingin kolak ketan rendah kolesterol dan gula ala Durian Simas. Hanya membayangkan betapa cantik dan uniknya warna jingga menyembul di balik kuah santan.

Ketan Durian Bareng
Kadang, ada pula sebuah warung di sudut kota Santri yang juga menyajikan kolak ketan durian selain di Wonosalam.  Tapi sementara ini, Kolak Ketan Durian memang menjadi olahan kuliner yang paling diburu pelancong saat berada di Wonosalam, dimana setiap warung yang menyajikannya memiliki citarasanya sendiri. Kuliner lezat khas lereng Anjasmoro ini dibanderol dengan kisaran harga Rp. 7000,- hingga Rp. 10.000,-cukup terjangkau untuk sajian khas yang nikmat ala Wonosalam.


Belum ada pula warung di Wonosalam yang melakukan inovasi dengan menyajikan kreasi kuliner lain seperti kolak serabi durian seperti yang pernah Jombang City Guide lahap di Surabaya. Dengan selalu adanya inovasi, para pecinta kuliner dan para pelancong tak akan bosan mampir dan incip-incip semua yang ada di Wonosalam. Betul, betul, betul???? Hhhh… ditunggu. Kapan ya ada??

Kolak Ketan Durian Wonosalam
Dijual di seluruh penjuru Wonosalam
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang

Hiasan hanya ilustrasi dan pemanis buatan, hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...