Jumat, 10 Juni 2016

Berbagai Penjuru Pendakian Gunung Anjasmoro


Gunung Anjasmoro memang tak terlalu populer di kalangan pendaki yang gemar menaklukkan gunung. Selain tak terlalu tinggi, jalur pendakiannya pun sepi. Meski hari libur, pendakian di Gunung Anjasmoro tidak ramai. Jadi bisa dijadikan alternatif untuk para pendaki sejati yang sudah lelah dengan ramainya pendakian ke puncak gunung yang sangat populer di kalangan pendaki alay.

 Gunung yang membentang di empat kota yaitu Jombang, Mojokerto, Malang dan Kediri di bagian kakinya, merupakan sebuah gugusan pegunungan hijau nan subur. Karena berupa gugusan pegunungan, Anjasmoro memiliki banyak puncak yang sangat menantang untuk ditaklukkan.


Pendakian Gunung Anjasmoro, meski tak terkenal tapi bisa menjadi daftar tambahan list gunung ‘unik’ yang bisa ditaklukkan. Karena tak terlalu populer, fasilitasnya pun sekenanya, dan jalur pendakiannya pun seadanya. Siap-siaplah dengan begitu perawannya hutan yang ada di Gunung Anjasmoro, dimana pendakian yang dilakukan di sini lebih mirip mbabat alas daripada hiking keren dengan jalan setapak yang memadai.

Dayak Kota, adalah pecinta pendakian yang sudah melanglang buana ke banyak gunung di Indonesia dan menamatkan hampir semua titik di Pegunungan Anjasmoro. Pecinta naik gunung ini hanya belum menjamah Gunung Biru, yang masih mengantri jadwal gunung-gunung yang ingin ditaklukkan olehnya.



Dari Dayak Kota, Jombang City Guide menggali banyak ilmu tentang indahnya hutan berikut ekosistem Anjasmoro yang masih begitu alami, meski banyak sumber mata air yang makin kritis karena ulah manusia, berikut nama-nama lokasi yang sudah ditelusuri dari para penduduk setempat dari tiga kota sekaligus. Dari sinilah, didapat banyak info dan jalur pendakian yang tepat bila ingin mencapai titik yang dimaksud.

Bahkan tak jarang, banyak pendaki luar kota yang sudah meniatkan diri untuk menaklukkan Gunung Anjasmoro, namun karena minimnya informasi yang ada mengenai gunung ini sehingga sering terjadi salah puncak karena keliru lokasi start. Istilahnya, mendaki gunung tapi tak sampai di puncak yang dimaksud.

Sejatinya semua titik hampir bisa dicapai bila sudah berada di salah satu titik. Sederhananya, bila berada di salah satu puncak tapi bukan titik itu yang dimaksud, bisa mengikuti arah mata angin, jalur punggungan dan tinggal menuju kemana puncak yang terlihat itu berada. Tentunya untuk mencapai titik yang dimaksud juga perlu waktu yang lebih lama, tenaga dan ketahanan tubuh serta bekal yang memadai kecuali memang niat berpetualang, nyasar atau bunuh diri.

Supaya tidak terjadi salah tuju, pendaki yang berminat menaklukkan titik-titik di Anjasmoro harus memperhatikan lokasi start yang benar berikut jalur pendakian yang paling dekat dengan puncak yang dituju ;
·        Puncak Cemoro Sewu via Carangwulung, Wonosalam
Puncak Cemoro Sewu adalah puncak Anjasmoro yang paling populer dibandingkan puncak-puncak yang lain. Jalur pendakiannya juga paling memadai dibandingkan yang lain. Jadi jangan heran bila puncak ini paling banyak ulasannya di internet.
Puncak ini bisa dicapai melalui Dusun Segunung, Carangwulung, Wonosalam, Jombang dan merupakan bagian dari Gunung Gede. Terdapat pos IKANCIL yang digawangi oleh Cak Kancil yang merupakan pos pendakian yang menyediakan perizinan pendakian.
Puncak Cemoro Sewu adalah puncak tertinggi Gunung Anjasmoro YANG ADA DI JOMBANG. Sesuai namanya, Cemoro Sewu berarti Seribu Cemara. Memang, di puncak Cemoro Sewu dipenuhi banyak pohon cemara. Di Puncak Cemorosewu terdapat jalur punggungan yang menuju ke Puncak Kukusan. Sayangnya, jalur pendakian menuju Puncak Kukudan belum punya izin resmi.

·        Puncak Kukusan via Rejosari
Puncak Kukusan adalah puncak paling ikonik yang dimiliki Anjasmoro karena berbentuk mirip seperti kerucut. Bentuk puncaknya yang begitu unik sangat mudah dikenali sehingga menjadi pemandangan yang begitu keren untuk dipamerkan. Puncak yang kadang disebut Puncak Kemukus ini merupakan PUNCAK Gunung Anjasmoro TERTINGGI YANG ADA DI MOJOKERTO.
Mungkin bentuk yang begitu runcing ini terjadi akibat aktivitas vulkanik di masa lalu. Meski sangat runcing, saat sudah sampai di lokasi puncak ikonik ini terdapat area datar sekitar seluas halaman rumah. Yang paling mengejutkan, di puncak ini terdapat sebuah tumpukan batu yang mirip dengan petilasan era zaman kerajaan kuno. Sayangnya BPCB Trowulan berlum berkomentar apapun penemuan ini. Bisa jadi tak tahu, atau gak ngurus karena gak kuat nanjaknya.
Untuk mencapai puncak ini bisa melalui punggungan yang ada di Cemoro Sewu, bisa juga via  Nawangan, dan via Rejosari, Mojokerto. Sayangnya, belum ada jalur pendakian resmi menuju Puncak Kukusan. Namun pemuda setempat sudah ada yang membuka jasa pemandu lokal untuk menjelajah Bukit Joko Mujung.

Biasanya cuma sampai di sini, medan ke Puncak Kukusan super terjal.
Kalau bukan sama Dayak Kota rasanya kurang jos laaah...

Sayangnya, meski sering mengadakan open trip untuk penjelajahan, mereka hanya mampu mencapai sekitar Jengger dan masih belum berani memandu ke Puncak Kukusan. Bisa jadi karena memperhatikan keselamatan para pendaki dan kurangnya penguasaan medan. Terbukti, setiap menyebut Puncak Jengger yang sebenarnya juga bukan itu sebutannya, herannya mereka tidak mengetahui letak pasti dimana Batu Jengger sebenarnya berada.

·        Top Anjasmoro via Pabrik Jamur Cangar
Tak banyak yang tahu bahwa puncak tertinggi Gunung Anjasmoro masuk wilayah Malang dan bisa dicapai lewat Pabrik Jamur, Cangar. Perizinan bisa didapat di pos Tahura R. Soerjo di Dusun Sumberbrantas. Pos ini perizinan Top Anjasmoro ini hanya ‘numpang’ karena pos Tahura ini awalnya merupakan pos perizinan Gunung Welirang dan Gunung Arjuno. Jadi jangan sampai salah jalan karena bila keliru sedikit bisa kesasar di gunung yang lain. Hehehhehe….
Top Anjasmoro di Malang, adalah PUNCAK TERTINGGI DARI SELURUH Gugusan Pengunungan Anjasmoro. Apabila pendaki berada di titik Top Anjasmoro dan cuaca sedang cerah bersahabat, maka akan terlihat bahwa puncak Kukusan terlihat begitu rendah, dan Puncak Cemorosewu malah lebih rendah lagi. 
Puncak ini tak banyak diketahui karena selain tidak populer juga sangat sering tertutup kabut sehingga susah diamati. Jalur pendakian begitu liar dan hampir tidak ada dan jalan setapak. Selain super lebat, medan selalu tertutup dedaunan basah. Sesampainya di puncak, tidak ada penanda apapun mengenai titik ini selain sebuah pahatan yang dibuat seorang pendaki yang juga tak menyangka bahwa di titik tertinggi Gunung Anjasmoro malah tak ada plakat apapun.
Karena terlalu seringnya tertutup kabut, puncak ini sering tidak terlihat hingga akhirnya identitasnya sebagai titik tertinggi Sang Anjasmoro malah dianulir oleh klaim-klaim puncak lainnya. Biasanya, pihak-pihak yang sering mengklaim sebagai pemilik puncak tertinggi adalah orang-orang yang belum pernah mencapai Top Anjasmoro sehingga mereka tidak pernah menyaksikan betapa rendahnya Puncak Kukusan dari view tertinggi Gunung Anjasmoro ini.

·        Jelajah Anjasmoro via Argowayang
Jalur penjelajahan yang baru saja dibuka tahun 2016 adalah via Argowayang yang ada di kawasan Wonosalam Selatan. Jalur baru ini bisa dijadikan alternatif karena track ini benar-benar baru dan jangan kaget karena sama sekali belum ada ulasannya. Hanya penduduk setempat dan pentolan pariwisata lokal yang paham medan ini. Adakah yang mau ikut penjelajahan di sini??? Ntar certain ulasannya yes
Wonosalam Selatan adalah kawasan yang paling dekat dengan Kandangan-Kediri yang memang memiliki bagian kaki dari pegunungan Anjasmoro. Daerah Wonosalam Selatan kerap disebut Gunung Argowayang yang memiliki potensi alam tersendiri termasuk daerah Galengdowo dengan salaknya dan penjelajahan menuju air terjun Tretes Pengajaran yang merupakan air terjun tertinggi di Jawa Timur.
Kawasan ini belum banyak dieksplorasi dibanding Wonsalam Utara, karena selain akses yang lebih ngeri juga ulasan yang super minim. Menurut pemuda penggerak wisata setempat yang biasa menjadi guide untuk para pendaki, hiking anjasmoro via Argowayang memiliki dua destinasi utama yaitu menuju Tapak Bunder dan Watu Bima. 

Gunung Anjasmoro disebut memiliki empat titik tertinggi dan tiga diantaranya sudah dipaparkan sebelumnya. Sayangnya, titik keempat masih menjadi misteri karena Jombang City Guide masih belum menemukan informan yang bisa menjelaskan detail akurat tentang titik keempat ini. Bisa jadi, titik ini berada di kawasan Gunung Argowayang.

Namun menurut catatan Dayak Kota, titik tertinggi kemungkinan bukan di kawasan Wonosalam Selatan karena area ini lebih didominasi kaki Anjasmoro. Sedangkan puncak-puncak Anjasmoro yang lain masih begitu banyak dan memiliki ketinggian yang hampir sama. Jadi titik keempat ini sepertinya hanyalah kesalah pahaman dari berbagai pihak yang mungkin kurang menguasai medan karena jika dirunut lebih jauh, dengan ketinggian yang unda-undi, puncak-puncak Anjasmoro tak hanya memiliki empat puncak tertinggi, tapi jumlahnya bisa belasan atau puluhan.


Sebagai gunung yang tak terlalu populer, catatan mengenai Gunung Anjasmoro belum banyak. Terjadi saling klaim antara tiap kubu yang mengaku sebagai pemilik puncak tertinggi, ditambah lagi akses menuju Top Anjasmoro yang masih begitu minim.

Entah darimana klaim pengukuran yang menyatakan titik tertinggi Anjasmoro ada di Cemorosewu, padahal sudah jelas bila berada di puncak seribu cemara itu masih ada puncak kukusan yang lebih tinggi dan di atasnya lagi terdapat Top Anjasmoro yang selalu tertutup kabut.

Dayak Kota mencatat Top Anjasmoro mencapai sekitar 2200 mdpl, Puncak Kukusan 1900 mdpl dan Puncak Cemorosewu 1800 mdpl. Titik keempat masih menjadi misteri hingga ada pendaki yang menjamahnya.

Gunung Anjasmoro memang tidak tenar. Apalagi jalur pendakiannya yang begitu urban legend untuk dilalui. Tapi daftar penaklukan masih belum lengkap bila tidak ada nama Anjasmoro dalam list. Apalagi, sangat banyak titik yang begitu menantang untuk ditaklukkan. Ngeri-ngeri ‘sedap kan?? 

Oh iya, jangan nyampah di gunung. Jadilah pendaki keren yang sadar kelestarian lingkungan.

Pendakian Gunung Anjasmoro
Via Carangwulung
Via Rejosari
Via Nawangan
Via Cangar Pabrik Jamur
Via Argowayang
Hiking Bukit Selo Ringgit


Gagahnya Pegunungan Anjasmoro

1 komentar:

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...