Di tengah Kota Santri Jombang
BERIMAN, sudah jarang bangunan era kolonial yang tersisa terutama di tengah
kota. Seiring dengan perkembangan zaman, bangunan lama makin tergerus
digantikan oleh bangunan-bangunan yang desainnya cenderung untuk mendukung roda
perekonomian.
Salah satu bangunan tengah kota yang
masih bersisa, adalah bangunan di samping toserba di Jalan Achmad Yani.
Arsitekturnya berkesan era londho, yang dilengkapi dengan malaikat-malaikat
kecil bersayap dengan berbagai pose.
Dari kejauhan sudah terlihat, bahwa
rumah ini kosong tak berpenghuni, atau sengaja dikosongkan. Pastinya, rumah ini
seperti tidak lagi dipakai sebagaimana fungsinya untuk berlindung dari panasnya
matahari dan derasnya hujan..
Catnya sudah banyak yang terkelupas
dan menghitam, meski bentuknya masih utuh seperti aslinya. Karakter rumah lama
memang kokoh, karena dibuat supaya kuat jangka panjang dengan dobel tumpukan
bata di tiap dindingnya. Pelatarannya bersih, karena terbuat dari mester, sehingga tidak rungsep dengan ilalang yang tumbuh. Mungkin
di depan ilalang tidak tumbuh, tapi di bagian belakang jelas iya...
Bersih |
Ini apa ya???? Mungkin sumur... Atau....???? |
Di sampingnya ada rumah kecil, mirip
seperti ‘pos satpam’ di bangunan masa kini. Entah fungsinya memang demikian
atau yang lain, Jombang City Guide mungkin gak
menangi ceritane.
Di Seberang rumah ini, ada pula rumah lama yang kondisinya meski sudah sangat mengenaskan, tapi masih terpakai. Biasanya digunakan penjual balon untuk menyimpan dagangannya. Mungkin rumah ini sepantaran dengan rumah seberangnya.
Rumah Kuno Lainnya di seberang rumah pertama. mungkin kisahnya bisa dugali dari sini |
Semoga Pemerinta Kabupaten Jombang
lebih aware dengan keberadaan rumah-rumah kuno ini ya. Kalau memang belum mampu
menjadikannya lokasi wisata saksi-saksi bisu sejarah kota Jombang, setidaknya,
rumah ini jangan dihancurkan.....
Rumah Kuno, Hendaknya pemerintah ikut membantu menjaga kelestariannya sebagai saksi sejarah |
Ini sebelah mana ya? Dan semisal mau hunting foto diperbolehkan tidak ya?
BalasHapusDi sebelah keraton,tp skrg udh rungsep kak banyak tanaman rambat nya
BalasHapus