Jumat, 06 Januari 2012

Mabuk Duren di Toko Durian Bu Sulami


Musim durian tiba, wisatawan penggila Si Raja Buah merajalela di Lereng Anjasmoro untuk berburu Si Buah Berduri khas Wonosalam. Hampir seluruh sudut Wonosalam ramai karena para wisatawan ingin menikmati Si Buah Berduri langsung di lokasinya. Kampung Durian Wonosalam yang ada di Desa Sumber yang memiliki densitas penjual Raja Buah lebih padat dibanding lokasi lain menjadi yang paling ramai saat musim durian berlangsung.


Sepanjang jalan, banyak penjual durian lokal yang memajang dagangannya. Selama musim Durian bahkan banyak penjual dadakan yang menggelar tikar di pinggir jalan untuk ngiming-ngimingi wisatawan. Duriannya seakan ngawe-ngawe setiap pengendara yang lewat. Seperti sebuah pelet, yang menarik setiap pengunjung yang sudah ngiler jadi makin ndrodos untuk mampir dan menikmati durian segar dengan garansi belah di tempat.



Belah di tempat


Bu Sulami
Salah satu penjual yang sudah mbaurekso di Wonosalam adalah Bu Sulami yang memiliki toko durian dengan jam terbang lebih dari 30 tahun berdagang komoditas kebanggaan Wonosalam ini. Menpora Imam Nahrawi yang pernah mengunjungi Wonosalam pun, berkunjung ke toko durian ini. Memang, sementara ini lapak durian Bu Sulami masih menjadi yang paling ramai dan paling terkenal di Wonosalam.

Toko Durian Bu Sulami


Ramai

Di toko durian Bu Sulami, pembeli biasanya langsung menyantap durian di tempat bersama rombongan keluarganya. Pesta durian dari pengunjung yang datang silih berganti andok di toko Bu Sulami. Bu Sulami dan para kru pun siap sedia menggelar tikar beserta ember besar untuk menampung kulit dari durian yang selesai disantap pembeli.

Andok Duren
Disediakan ember

Ada berbagai jenis durian yang dijajakan di toko Bu Sulami. Mulai durian lokal, Durian Monthong, Si Oranye Durian Simas, dan masih banyak lagi termasuk Durian Bido yang menjadi incaran utama wisatawan.



Durian Simas


Bu Sulami memegang durian Simas

Bergelut puluhan tahun bersama durian rupanya telah menempa Bu Sulami dan menjadikannya pakar durian. Berbekal sarung tangan dan semacam pisau mirip parang, Bu Sulami begitu siap siaga memilihkan durian untuk pengunjung, berikut membelahnya dengan sangat cekatan.

Berpengalaman lebih dari 30 tahun


Pakar Durian Wonosalam

Uniknya, Bu Sulami bisa memilihkan durian mana yang diinginkan pengunjung tanpa membelah Si Raja Buah. Dari aroma dan penampilannya, Bu Sulami paham betul, durian yang manis legit dan mana yang manis pahit. Tinggal diketok-ketok dengan pisau, belah di tempat sesuai permintaan.

Cekatan


Monggo langsung santap


Di toko durian Bu Sulami, harga durian sudah dikelompokkan dan ditentukan berdasarkan ukurannya. Harganya sudah fix karena saking ramainya pembeli yang berjubel sehingga tak sempat ada transaksi tawar-menawar. 


Sudah dikelompokkan

Berdasarkan jenis dan ukuran

Mulai harga 100ribu dapat empat durian, hingga yang paling mahal di kisaran ratusan ribu sesuai ukuran dan jenis raja buah yang dipilih pelanggan. Jadi tinggal duding, yang sesuai selera dan kuota dompet. Hehehe...

Siluet pembeli


Berjubel

Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati aneka jenis Durian termasuk Durian Simas yang juga varietas unik dari Wonosalam. Bagi yang tak terlalu suka durian, tapi masih ingin makan durian kok aneh se? bisa mencicipi Si Oranye yang penampilannya sangat menawan ini. Tapi jangan tertipu dengan pesonanya, karena rasanya yang kurang nonjok malah seperti makan ubi madu cilembu. Xiixixixixix

Bukan penggila durian

Tapi pengen makan durian
Kok aneh se???

Jangan kaget kalau rasanya tak semenarik pesonanya

Di Toko Durian Bu Sulami, juga dijual aneka keripik dan buah-buahan lainnya hasil bumi Lereng Anjasmoro. Jadi bisa sekali belanja dua-tiga oleh-oleh didapatkan. Termasuk keripik pisang yang warnanya sama dengan Durian Simas yang mempesona ini. Xixixixi.....

Jual aneka buah lainnya
Si Jingga Durian Simas



Begitu mempesona

Warnanya bahkan lebih merah daripada keripik pisang!!!

Durian yang aromanya begitu harum, sangat nikmat bila punya rasa yang manis. Namun tak sedikit penggila durian, malah memburu rasa pahit yang mengiringi manisnya Si Buah Berduri ini. Istimewanya, Wonosalam adalah gudangnya Raja Buah yang manis legit dan punya rasa pahit yang begitu istimewa.


Apalagi ketika buah durian matang disimpan sehari hingga dua hari. Kadar alkoholnya akan meningkat dan rasanya makin pahit. Rasa pahit inilah yang menjadikan durian Wonosalam makin spesial dan menjadi alasan utama para penggila durian untuk berburu durian di kawasan Lereng Anjasmoro.

Mabuk Durian

Bido, adalah varietas unggulan dari Wonosalam. Selain rasanya yang begitu nikmat, Durian Bido digadang-gadang menjadi saingan Montong dari Thailand karena dagingnya yang begitu tebal. Namun, tak banyak yang punya Durian Bido yang fenomenal itu. Pohonnya sudah langka.



Adapun, satu pohon durian bahkan bisa menghasilkan rasa yang berbeda-beda. Perbedaan rasa ini bukan disebabkan obat perangsang pertumbuhan, pupuk khusus apalagi rekayasa genetika. Akan tetapi murni karena kesuburan lahan di Lereng Anjasmoro.


Adek, hati2 ya, awas kena durinya

Bayi Penggila Durian

Selama ini, Kecamatan Wonosalam terkenal sebagai penghasil durian kebanggaan Jombang. Kondisi geografis di Lereng Anjasmoro, dengan kontur tanah merah mendukung suburnya lahan sehingga memungkinkan Wonosalam jadi wilayah penghasil Si Raja Buah yang berkualitas. Entah mengapa demikian, bisa jadi kandungan mineral dalam tanah serta cuaca-iklim Wonosalam yang bersinergi dengan citarasa ajaib Durian Bido.




Meski sedang musim durian dan panen raya, harga durian di Wonosalam masih sangat tinggi. Penggila Durian kebanyakan datang di hari libur dan akhir pecan, meski ada pula yang datang ketika hari efektif. Yang pasti, para penggila durian ini datang ke Wonosalam siap ‘mabuk-mabukan’ karena kebanyakan makan durian.




Mereka rela mabuk durian karena saking nikmatnya, apalagi makan durian di Wonosalam. Hmmm… masih heran dengan orang yang tak doyan durian, padahal enak sekali. Yang tak doyan durian, jelas golongan orang-orang yang merugi!


Toko Durian Bu Sulami
Jalan Arjuno,
Desa Sumber,
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Buka setiap hari selama musim durian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...