Musim
durian tiba, wisatawan penggila Si Raja Buah merajalela di
Lereng Anjasmoro untuk berburu Si Buah Berduri khas Wonosalam. Hampir seluruh
sudut Wonosalam ramai karena para wisatawan ingin menikmati
Si Buah Berduri langsung di lokasinya. Kampung
Durian Wonosalam yang ada di Desa Sumber yang memiliki densitas penjual Raja
Buah lebih padat dibanding lokasi lain menjadi yang paling ramai saat musim
durian berlangsung.
Sepanjang
jalan, banyak penjual durian lokal yang memajang dagangannya. Selama musim Durian bahkan banyak penjual dadakan yang menggelar tikar di pinggir jalan untuk ngiming-ngimingi wisatawan. Duriannya seakan ngawe-ngawe setiap pengendara yang
lewat. Seperti sebuah pelet, yang menarik setiap pengunjung yang sudah ngiler jadi makin ndrodos untuk mampir dan menikmati durian
segar dengan garansi belah di tempat.
|
Belah di tempat |
|
Bu Sulami |
Salah
satu penjual yang sudah mbaurekso di
Wonosalam adalah Bu Sulami yang memiliki toko durian dengan jam terbang lebih
dari 30 tahun berdagang komoditas kebanggaan Wonosalam
ini. Menpora Imam Nahrawi yang pernah mengunjungi Wonosalam pun, berkunjung ke
toko durian ini. Memang, sementara ini lapak durian Bu Sulami masih menjadi
yang paling ramai dan paling terkenal di Wonosalam.
|
Toko Durian Bu Sulami |
|
Ramai |
Di
toko durian Bu Sulami, pembeli biasanya langsung menyantap durian di tempat
bersama rombongan keluarganya. Pesta durian dari pengunjung yang datang silih
berganti andok di toko Bu Sulami. Bu Sulami dan para kru pun siap sedia
menggelar tikar beserta ember besar untuk menampung kulit dari durian yang
selesai disantap pembeli.
|
Andok Duren |
|
Disediakan ember |
Ada
berbagai jenis durian yang dijajakan di toko Bu Sulami. Mulai durian lokal,
Durian Monthong, Si Oranye Durian Simas, dan masih banyak lagi termasuk Durian
Bido yang menjadi incaran utama wisatawan.
|
Durian Simas |
|
Bu Sulami memegang durian Simas |
Bergelut
puluhan tahun bersama durian rupanya telah menempa Bu Sulami dan menjadikannya
pakar durian. Berbekal sarung tangan dan semacam pisau mirip parang, Bu Sulami
begitu siap siaga memilihkan durian untuk pengunjung, berikut membelahnya
dengan sangat cekatan.
|
Berpengalaman lebih dari 30 tahun |
|
Pakar Durian Wonosalam |
Uniknya,
Bu Sulami bisa memilihkan durian mana yang diinginkan pengunjung tanpa membelah
Si Raja Buah. Dari aroma dan penampilannya, Bu Sulami paham betul, durian yang
manis legit dan mana yang manis pahit. Tinggal diketok-ketok dengan pisau,
belah di tempat sesuai permintaan.
|
Cekatan |
|
Monggo langsung santap |
Di
toko durian Bu Sulami, harga durian sudah dikelompokkan dan ditentukan
berdasarkan ukurannya. Harganya sudah fix karena saking ramainya pembeli yang berjubel sehingga tak sempat ada transaksi tawar-menawar.
|
Sudah dikelompokkan |
|
Berdasarkan jenis dan ukuran |
Mulai harga 100ribu dapat empat durian, hingga yang
paling mahal di kisaran ratusan ribu sesuai ukuran dan jenis raja buah yang
dipilih pelanggan. Jadi tinggal duding,
yang sesuai selera dan kuota dompet. Hehehe...
|
Siluet pembeli |
|
Berjubel |
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati aneka jenis Durian termasuk Durian Simas yang juga varietas unik dari Wonosalam. Bagi yang tak terlalu suka durian, tapi masih ingin makan durian kok aneh se? bisa mencicipi Si Oranye yang penampilannya sangat menawan ini. Tapi jangan tertipu dengan pesonanya, karena rasanya yang kurang nonjok malah seperti makan ubi madu cilembu. Xiixixixixix
|
Bukan penggila durian |
|
Tapi pengen makan durian
Kok aneh se??? |
|
Jangan kaget kalau rasanya tak semenarik pesonanya |
Di Toko Durian Bu Sulami, juga dijual aneka keripik dan buah-buahan lainnya hasil bumi Lereng Anjasmoro. Jadi bisa sekali belanja dua-tiga oleh-oleh didapatkan. Termasuk keripik pisang yang warnanya sama dengan Durian Simas yang mempesona ini. Xixixixi.....
|
Jual aneka buah lainnya |
|
Si Jingga Durian Simas |
|
Begitu mempesona |
|
Warnanya bahkan lebih merah daripada keripik pisang!!! |
Durian
yang aromanya begitu harum, sangat nikmat bila punya rasa yang manis. Namun tak
sedikit penggila durian, malah memburu rasa pahit yang mengiringi manisnya Si
Buah Berduri ini. Istimewanya, Wonosalam adalah gudangnya Raja Buah yang manis
legit dan punya rasa pahit yang begitu istimewa.
Apalagi
ketika buah durian matang disimpan sehari hingga dua hari. Kadar alkoholnya
akan meningkat dan rasanya makin pahit. Rasa pahit inilah yang menjadikan
durian Wonosalam makin spesial dan menjadi alasan utama para penggila durian
untuk berburu durian di kawasan Lereng Anjasmoro.
|
Mabuk Durian |
Bido,
adalah varietas unggulan dari Wonosalam. Selain rasanya yang begitu nikmat,
Durian Bido digadang-gadang menjadi saingan Montong dari Thailand
karena dagingnya yang begitu tebal. Namun, tak banyak yang punya Durian Bido
yang fenomenal itu. Pohonnya sudah
langka.
Adapun,
satu pohon durian bahkan bisa menghasilkan rasa yang berbeda-beda. Perbedaan
rasa ini bukan disebabkan obat perangsang pertumbuhan, pupuk khusus apalagi
rekayasa genetika. Akan tetapi murni karena kesuburan lahan di Lereng Anjasmoro.
|
Adek, hati2 ya, awas kena durinya |
|
Bayi Penggila Durian |
Selama
ini, Kecamatan Wonosalam terkenal sebagai penghasil durian kebanggaan Jombang.
Kondisi geografis di Lereng Anjasmoro, dengan kontur tanah merah mendukung
suburnya lahan sehingga memungkinkan Wonosalam jadi wilayah penghasil Si Raja
Buah yang berkualitas. Entah mengapa demikian, bisa jadi kandungan mineral
dalam tanah serta cuaca-iklim Wonosalam yang bersinergi dengan citarasa ajaib
Durian Bido.
Meski
sedang musim durian dan panen raya, harga durian di Wonosalam masih sangat
tinggi. Penggila Durian kebanyakan datang di hari libur dan akhir pecan, meski
ada pula yang datang ketika hari efektif. Yang pasti, para penggila durian ini
datang ke Wonosalam siap ‘mabuk-mabukan’ karena kebanyakan makan durian.
Mereka
rela mabuk durian karena saking nikmatnya, apalagi makan durian di Wonosalam. Hmmm…
masih heran dengan orang yang tak doyan durian, padahal enak sekali. Yang tak
doyan durian, jelas golongan orang-orang yang merugi!
Toko Durian Bu Sulami
Jalan
Arjuno,
Desa
Sumber,
Kecamatan
Wonosalam, Kabupaten Jombang
Buka
setiap hari selama musim durian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar