Durian Simas, satu lagi durian istimewa dari Wonosalam
dengan warna jingganya yang sangat menawan. Warna oranyenya begitu mencolok,
mengingatkan kita dengan kostum Oranje tim nasional sepakbola Belanda. Berbeda
halnya dengan Durian Bido maupun Durian Montong yang berwarna pucat, daging
buah Durian Simas terlihat begitu manis karena warnanya begitu menggoda.
Siapapun yang melihatnya pasti langsung membayangkan rasa manis legitnya.
Sangat menggiurkan |
Terkecoh oleh pesonanya |
Tapi jangan salah, Si Durian Oranye ini malah memiliki rasa
yang tak terlalu manis dan baunya tak seberapa menyengat. Aromanya jelas kalah
jauh dibandingkan Durian Bido saudara seperjuangannya, dan Durian Petruk yang
menohok, begitu pula dengan rasanya yang cukup hambar untuk ukuran durian padahal tampilannya begitu menggiurkan...
Bagi para penggila durian, Durian Simas seakan ‘bentuk
penipuan’ karena warnanya yang menggoda membuat orang berpikir begitu manis dan
legitnya rasanya. Padahal, rasanya
‘datar-datar’ saja. Aromanya yang kurang ‘memabukkan’ membuatnya kurang
menantang dan absennya citarasa khas durian berupa manis legit saat
menyantapnya mengurangi kenikmatannya.
Si Jingga ini kadang disebut Durian Belanda karena warnanya
yang identik dengan negari kincir angin yang dulu juga pernah begitu giat membudidayakan
kopi di Wonosalam. Durian Simas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Bentuk buah durian yang kebanyakan agak lonjong memanjang
- Kulit buahnya berwarna coklat agak kekuningan
- Kulit berdurinya tak terlalu tebal
- Ruas kulitnya teratur sehingga mudah dibelah
- Baunya tak terlalu menyengat sehingga tak terlalu memabukkan
- Daging berwarna oranye, bahkan ada yang kemerahan
- Tekstur dagingnya yang sedikit kering dan tak pulen sama sekali
- Bijinya lonjong-lonjong dan berwarna coklat gelap
- Pohonnya agak lebih rendah daripada pohon durian pada umumnya
- Daunnya lebih lebar dari daun pohon durian jenis lainnya
- Rasanya tidak terlalu manis dan hampir tak ada legit pahit
- Kadar kolesterol rendah
- Rendah alkohol
Sekilas, Durian Simas mirip dengan Durian Elai atau Durian
Lay dari Kalimantan yang juga memiliki daging yang berwarna oranye. Bedanya,
Bentuk Durian Elay lebih bundar, tidak memanjang seperti Durian Simas.
Ukurannya bulatannya pun lebih kecil.
Durian Simas punya bentuk yang panjang dan lonjong |
Durian Oranye khas Borneo disebut Buah Pekaway oleh orang
Kalimantan Timur dan disebut Pampaken atau Pampakin di Kalimantan Tengah.
Sekilas, nama Pampakin atau Pampaken mirip dengan pengucapan kata pumkin dalam
bahasa inggris yang artinya labu yang biasa dipakai acara Halloween. Mungkin
nama itu juga terinspirasi dari nama labu
karena warnanya yang sama-sama oranye.
Oranye seperti labu |
Sedangkan Durian Simas Wonosalam, berbeda dengan Durian
Simas Bogor yang ujung buahnya meruncing. Meski namanya sama, Durian Simas
Bogor memiliki bau yang menyengat. Mungkin pangkalnya yang meruncing lancip inilah
yang membuat Durian Simas Bogor kerap disebut Durian Limas. Kesamaan nama ini
sepertinya agak membuat bingung para pemburu durian. Mungkin lho.
Durian Simas Wonosalam : Ujungnya membundar, tidak lancip |
Durian memang buah yang sangat dihindari para penderita
darah tinggi dan diabetes karena kadar kolesterol dan kadar gulanya cukup
tinggi. Mengkonsumsi Durian, dalam jumlah banyak bisa meningkatkan tekanan
darah dan membuat kadar gula darah melonjak. Bahkan Jombang City Guide pernah
mendengar seorang dokter menyatakan bahwa butuh waktu seminggu bagi usus untuk
menetralisir kandungan durian dalam perut.
Para pengidap hipertensi yang menggilai durian tentunya
begitu tersiksa karena harus menjauhi buah berduri ini. Meskipun mereka
menggemari Si Raja Buah, penderita darah tinggi harus menghindari
mengkonsumsinya karena akan berakibat fatal seperti memicu meningkatnya tekanan
darah.
Yang jelas, Durian Simas kini mulai meroket popularitasnya
karena diklaim lebih rendah kadar kolesterolnya dan tidak mengandung alkohol. Ah, yang bener???? Mosyok se....
Sementara ini, belum ada penelitian ilmiah yang
membuktikannya, meski seorang insinyur Kepala Stasiun Percobaan dan Inkubator
Bisnis dari Universitas Warmadewa Bali bernama Ir. Ketut Agung Sudewa sudah
menyatakan bahwa Durian Simas lebih aman dikonsumsi.
Aroma dan rasa yang berbeda ‘berskala rendah’ membuat
varietas Durian Simas memiliki tingkatan unsur kimiawi yang lebih rendah
dibanding durian lain yang rasanya begitu manis dan baunya menyengat. Selain non-alkohol,
kadar kemanisan yang lebih rendah dan aroma yang tak terlalu menyengat mungkin
bisa menjadi sinyal bahwa Durian Simas memang lebih aman dikonsumsi para
penderita diabetes maupun pengidap hipertensi.
Alternatif makan durian untuk lansia |
Waspadai anak ini : Dia bisa habiskan durian-durian ini sendirian |
Rasanya yang tak terlalu manis mungkin pertanda kadar gula yang ada dalam Durian Simas lebih rendah. Jadi, Si Durian Jingga ini bisa
menjadi alternatif bagi penderita diabetes penggila durian supaya kadar gula
darahnya tidak melonjak tajam akibat mengkonsumsi durian.
Diklaim rendah gula dan kolesterol |
Kadar kolesterol Durian Oranye juga disinyalir lebih rendah
dibanding durian-durian pada umumnya, sehingga para penderita hipertensi yang
masih ngeyel pengen makan durian bisa
menyantapnya sebagai pelipur lara namun tetap dikonsumsi sesuai aturan dan gak ugal-ugalan ya..
Durian Simas punya nama latin Durio sp, ada juga yang menyatakan nama ilmiahnya Durio zibethinus L. Durian memang
awalnya tanaman liar, namun karena buahnya enak dan punya nilai ekonomi yang
tinggi akhirnya tanaman eksotis ini pun dibudidayakan.
Perawatan pohon Durian Simas juga tidak terlalu sulit,
apalagi di kontur tanah subur bumi pertiwi. Pemberian pupuk kandang atau pupuk
kompos sebulan dua kali dan penyiraman dilakukan sekali sehari untuk menopang
pertumbuhannya. Pohon Simas bisa tumbuh subur dalam iklim tropis di ketinggian
dataran 100-500 mdpl.
Seperti pohon durian pada umumnya, ukurannya cukup besar
dan bisa memperteduh rumah, meski resiko kejatuhan durian semakin besar
bila buahnya tak diberi tali pengaman. Meski ukuran pohonnya cukup besar, namun
tetap lebih kecil dibandingkan pohon-pohon durian varietas lainnya. Pohonnya
cenderung tidak tumbuh vertikal sehingga tetap cocok ditanam di pekarangan
rumah.
Estimasi berbuah diperkirakan tiga hingga lima tahun sejak
masa tanam dan produktivitasnya bisa mencapai 50 hingga 200 buah dalam setahun
per pohon. Durian Jingga ini diyakini akan jauh lebih lebih nikmat jika dimakan
dua hari setelah jatuh secara alami dari pohonnya.
Pohon durian berdaging oranye ini tumbuh optimal di daerah
dataran rendah di cuaca panas karena membutuhkan penyinaran terik sepanjang
hari. Meski demikian, durian ini tumbuh subur dan banyak ditanam di Wonosalam
yang merupakan daerah dataran tinggi berkontur tanah merah.
Sebuah situs menyatakan Durian Simas banyak dijual di
Wonosalam Jawa Tengah. Sebuah kesalahan penulisan yang fatal karena Wonosalam bukan ada di Jawa Tengah, tapi berada
di Jombang, Jawa Timur. Belum diketahui pasti darimana jenis durian ini
berasal, termasuk kapan mulai ditanam di kawasan Lereng Pegunungan Anjasmoro. Meski
demikian ada yang menyatakan pertumbuhannya di awal 2000an.
Masih langka |
Durian Simas masih cukup langka, karena belum banyak yang
membudidayakannya dan Wonosalam menjadi salah satu daerah yang mengembangkan
jenis ini. Si Raja Buah yang dinamai mirip dengan merek mentega ini menjadi
varietas durian istimewa yang kini menjadi salah satu durian unik yang diburu
para penggila Si Raja Buah saat berkunjung ke Wonosalam.
Durian Simas memang memiliki segmentasi pasar yang sedikit.
Dulunya Durian Jingga ini tak terlalu dikenal dan dilupakan karena cita rasanya
yang kurang menggemparkan, tapi kini mulai diperbincangkan.
Bisa jadi karena terpesona dengan warnanya, penasaran cuma mau incip-incip saja, karena ingin membandingkan rasanya dengan durian lainnya, atau motif mencoba segala jenis varietas durian yang ada di Indonesia.
Terbius pesonanya |
Bisa jadi karena terpesona dengan warnanya, penasaran cuma mau incip-incip saja, karena ingin membandingkan rasanya dengan durian lainnya, atau motif mencoba segala jenis varietas durian yang ada di Indonesia.
Kabarnya, selain sebagai alternatif yang aman untuk
penderita diabetes dan hipertensi, durian oranye ini juga bisa menjadi pilihan
bagi orang yang tak menyukai durian. Bisa juga untuk alternatif orang yang
ingin makan durian tapi tak tahan aromanya. Si Oranye ini memberikan penawaran
dengan ‘dosis’ bau yang lebih rendah, sehingga bagi orang yang tak suka durian
mungkin aromanya tak terlalu mengganggu sehingga tak seberapa membuat mual.
Bau Durian Simas yang tak terlalu menyengat, cocok untuk
sarana incip-incip golongan manusia yang berada di kubu anti-durian karena mereka
umumnya tidak kuat dengan baunya yang menyengat membahana. Kalau Jombang City
Guide sih, malah suka karena yang
namanya durian pasti aromanya begitu wangi….. Mabuk Duren, Hehehhee…
Meski demikian, mencoba Si Oranye ini juga tak ada
salahnya. Sudah cantik, berwarna oranye yang unik, lebih aman pula dikonsumsi. Durian
Simas yang cantik ini tetap lezat dinikmati dan bisa menjadi buah tangan yang
cukup unik bagi penerimanya.
Sayangnya, sebagai buah musiman yang tak sepanjang tahun
berbuah, ketersediaan Si Oranye ini pun juga terbatas hanya ada saat musim
durian tiba. Setelah musim durian usai, maka habis sudah stoknya. Karena itu,
bagi yang ingin mencicipi Durian Oranye ini, hendaknya datang ke Wonosalam saat
musim Si Raja Buah tiba di bulan Desember hingga April. Apalagi ada Festival
Kendurenan untuk merayakan panen raya durian di Wonosalam, sebuah event yang
tak boleh dilewatkan. Pasti Si Jingga ini sedang eksis.
Dalam perkembangannya, para pedagang Raja Buah ini ada
mengemasnya dalam bentuk durian kupas dan disimpan dalam freezer untuk mempertahankan kelangsungannya sehingga meski bukan
musim durian, Si Buah Berduri ini masih bisa dinikmati.
Jangan lupa menghubungi para pedagang durian yang ada di
Wonosalam untuk pemesanan stok buah durian berdaging oranye. Atau bisa juga
menghubungi pedagang yang menjual durian kupasnya yang sudah dikemas dalam box.
Salah satu penjual durian kupas yang menyediakan Si Oranye Durian Simas adalah
Warung Ijo Wonosalam yang foto duriannya banyak dipajang di artikel ini.
Pemesanan jauh-jauh hari ini hanya dalam rangka supaya
tidak kehabisan dan tak ketinggalan mencicipi dan menikmati Si Oranye yang
rendah kolesterol dan gula. Musim durian, masih lama, ‘kah???
Si Oranye Durian Simas
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Propinsi Jawa Timur
di wono salam saiki wes musim durian simas gak??
BalasHapusBener rasanya datar2 saja tidak terlalu manis dan dagingnya kurang empuk
BalasHapusVegetables do not contain cholesterol. Cholesterol is only found in animal flesh. It's science.
BalasHapusAku beli kemarin, asem tenan ketipu sama penampilannya
BalasHapus