Kamis, 03 Februari 2011

Durian Simas : Si Oranye Yang Rendah Kolesterol



Durian Simas, satu lagi durian istimewa dari Wonosalam dengan warna jingganya yang sangat menawan. Warna oranyenya begitu mencolok, mengingatkan kita dengan kostum Oranje tim nasional sepakbola Belanda. Berbeda halnya dengan Durian Bido maupun Durian Montong yang berwarna pucat, daging buah Durian Simas terlihat begitu manis karena warnanya begitu menggoda. Siapapun yang melihatnya pasti langsung membayangkan rasa manis legitnya.


Sangat menggiurkan

Terkecoh oleh pesonanya

Tapi jangan salah, Si Durian Oranye ini malah memiliki rasa yang tak terlalu manis dan baunya tak seberapa menyengat. Aromanya jelas kalah jauh dibandingkan Durian Bido saudara seperjuangannya, dan Durian Petruk yang menohok, begitu pula dengan rasanya yang cukup hambar untuk ukuran durian padahal tampilannya begitu menggiurkan...



Bagi para penggila durian, Durian Simas seakan ‘bentuk penipuan’ karena warnanya yang menggoda membuat orang berpikir begitu manis dan legitnya rasanya. Padahal, rasanya ‘datar-datar’ saja. Aromanya yang kurang ‘memabukkan’ membuatnya kurang menantang dan absennya citarasa khas durian berupa manis legit saat menyantapnya mengurangi kenikmatannya.


Si Jingga ini kadang disebut Durian Belanda karena warnanya yang identik dengan negari kincir angin yang dulu juga pernah begitu giat membudidayakan kopi di Wonosalam. Durian Simas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Bentuk buah durian yang kebanyakan agak lonjong memanjang
  2. Kulit buahnya berwarna coklat agak kekuningan
  3. Kulit berdurinya tak terlalu tebal
  4. Ruas kulitnya teratur sehingga mudah dibelah
  5. Baunya tak terlalu menyengat sehingga tak terlalu memabukkan
  6. Daging berwarna oranye, bahkan ada yang kemerahan
  7. Tekstur dagingnya yang sedikit kering dan tak pulen sama sekali
  8. Bijinya lonjong-lonjong dan berwarna coklat gelap
  9. Pohonnya agak lebih rendah daripada pohon durian pada umumnya
  10. Daunnya lebih lebar dari daun pohon durian jenis lainnya
  11. Rasanya tidak terlalu manis dan hampir tak ada legit pahit
  12. Kadar kolesterol rendah
  13. Rendah alkohol


Sekilas, Durian Simas mirip dengan Durian Elai atau Durian Lay dari Kalimantan yang juga memiliki daging yang berwarna oranye. Bedanya, Bentuk Durian Elay lebih bundar, tidak memanjang seperti Durian Simas. Ukurannya bulatannya pun lebih kecil.

Durian Simas punya bentuk yang panjang dan lonjong
lonjong
Durian Oranye khas Borneo disebut Buah Pekaway oleh orang Kalimantan Timur dan disebut Pampaken atau Pampakin di Kalimantan Tengah. Sekilas, nama Pampakin atau Pampaken mirip dengan pengucapan kata pumkin dalam bahasa inggris yang artinya labu yang biasa dipakai acara Halloween. Mungkin nama itu juga terinspirasi dari nama labu  karena warnanya yang sama-sama oranye.

Oranye seperti labu

Sedangkan Durian Simas Wonosalam, berbeda dengan Durian Simas Bogor yang ujung buahnya meruncing. Meski namanya sama, Durian Simas Bogor memiliki bau yang menyengat. Mungkin pangkalnya yang meruncing lancip inilah yang membuat Durian Simas Bogor kerap disebut Durian Limas. Kesamaan nama ini sepertinya agak membuat bingung para pemburu durian. Mungkin lho.


Durian Simas Wonosalam : Ujungnya membundar, tidak lancip

Durian memang buah yang sangat dihindari para penderita darah tinggi dan diabetes karena kadar kolesterol dan kadar gulanya cukup tinggi. Mengkonsumsi Durian, dalam jumlah banyak bisa meningkatkan tekanan darah dan membuat kadar gula darah melonjak. Bahkan Jombang City Guide pernah mendengar seorang dokter menyatakan bahwa butuh waktu seminggu bagi usus untuk menetralisir kandungan durian dalam perut.


Para pengidap hipertensi yang menggilai durian tentunya begitu tersiksa karena harus menjauhi buah berduri ini. Meskipun mereka menggemari Si Raja Buah, penderita darah tinggi harus menghindari mengkonsumsinya karena akan berakibat fatal seperti memicu meningkatnya tekanan darah.





Yang jelas, Durian Simas kini mulai meroket popularitasnya karena diklaim lebih rendah kadar kolesterolnya dan tidak mengandung alkohol. Ah, yang bener???? Mosyok se....

Non-alkohol?
Ah.... sing genah..........
Sementara ini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya, meski seorang insinyur Kepala Stasiun Percobaan dan Inkubator Bisnis dari Universitas Warmadewa Bali bernama Ir. Ketut Agung Sudewa sudah menyatakan bahwa Durian Simas lebih aman dikonsumsi.

Perbandingan warna dg Durian Lokal Wonosalam : Warnanya setara kulit jeruk sunkist

Aroma dan rasa yang berbeda ‘berskala rendah’ membuat varietas Durian Simas memiliki tingkatan unsur kimiawi yang lebih rendah dibanding durian lain yang rasanya begitu manis dan baunya menyengat. Selain non-alkohol, kadar kemanisan yang lebih rendah dan aroma yang tak terlalu menyengat mungkin bisa menjadi sinyal bahwa Durian Simas memang lebih aman dikonsumsi para penderita diabetes maupun pengidap hipertensi.

Alternatif makan durian untuk lansia

Waspadai anak ini : Dia bisa habiskan durian-durian ini sendirian

Rasanya yang tak terlalu manis mungkin pertanda kadar gula yang ada dalam Durian Simas lebih rendah. Jadi, Si Durian Jingga ini bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes penggila durian supaya kadar gula darahnya tidak melonjak tajam akibat mengkonsumsi durian.

Diklaim rendah gula dan kolesterol

Kadar kolesterol Durian Oranye juga disinyalir lebih rendah dibanding durian-durian pada umumnya, sehingga para penderita hipertensi yang masih ngeyel pengen makan durian bisa menyantapnya sebagai pelipur lara namun tetap dikonsumsi sesuai aturan dan gak ugal-ugalan ya..


Durian Simas punya nama latin Durio sp, ada juga yang menyatakan nama ilmiahnya Durio zibethinus L. Durian memang awalnya tanaman liar, namun karena buahnya enak dan punya nilai ekonomi yang tinggi akhirnya tanaman eksotis ini pun dibudidayakan.


Perawatan pohon Durian Simas juga tidak terlalu sulit, apalagi di kontur tanah subur bumi pertiwi. Pemberian pupuk kandang atau pupuk kompos sebulan dua kali dan penyiraman dilakukan sekali sehari untuk menopang pertumbuhannya. Pohon Simas bisa tumbuh subur dalam iklim tropis di ketinggian dataran 100-500 mdpl.

Pohon Durian Simas
Seperti pohon durian pada umumnya, ukurannya cukup besar dan bisa memperteduh rumah, meski resiko kejatuhan durian semakin besar bila buahnya tak diberi tali pengaman. Meski ukuran pohonnya cukup besar, namun tetap lebih kecil dibandingkan pohon-pohon durian varietas lainnya. Pohonnya cenderung tidak tumbuh vertikal sehingga tetap cocok ditanam di pekarangan rumah.


Estimasi berbuah diperkirakan tiga hingga lima tahun sejak masa tanam dan produktivitasnya bisa mencapai 50 hingga 200 buah dalam setahun per pohon. Durian Jingga ini diyakini akan jauh lebih lebih nikmat jika dimakan dua hari setelah jatuh secara alami dari pohonnya.


Daunnya lebih lebar dari durian umumnya

Pohon durian berdaging oranye ini tumbuh optimal di daerah dataran rendah di cuaca panas karena membutuhkan penyinaran terik sepanjang hari. Meski demikian, durian ini tumbuh subur dan banyak ditanam di Wonosalam yang merupakan daerah dataran tinggi berkontur tanah merah.

Perbandingan warna dengan warna durian lokal Wonosalam

Sebuah situs menyatakan Durian Simas banyak dijual di Wonosalam Jawa Tengah. Sebuah kesalahan penulisan yang fatal karena Wonosalam bukan ada di Jawa Tengah, tapi berada di Jombang, Jawa Timur. Belum diketahui pasti darimana jenis durian ini berasal, termasuk kapan mulai ditanam di kawasan Lereng Pegunungan Anjasmoro. Meski demikian ada yang menyatakan pertumbuhannya di awal 2000an.

Masih langka

Durian Simas masih cukup langka, karena belum banyak yang membudidayakannya dan Wonosalam menjadi salah satu daerah yang mengembangkan jenis ini. Si Raja Buah yang dinamai mirip dengan merek mentega ini menjadi varietas durian istimewa yang kini menjadi salah satu durian unik yang diburu para penggila Si Raja Buah saat berkunjung ke Wonosalam.


Durian Simas memang memiliki segmentasi pasar yang sedikit. Dulunya Durian Jingga ini tak terlalu dikenal dan dilupakan karena cita rasanya yang kurang menggemparkan, tapi kini mulai diperbincangkan.


Terbius pesonanya

Bisa jadi karena terpesona dengan warnanya, penasaran cuma mau incip-incip saja, karena ingin membandingkan rasanya dengan durian lainnya, atau motif mencoba segala jenis varietas durian yang ada di Indonesia.


Tak berhenti makan durian

Kabarnya, selain sebagai alternatif yang aman untuk penderita diabetes dan hipertensi, durian oranye ini juga bisa menjadi pilihan bagi orang yang tak menyukai durian. Bisa juga untuk alternatif orang yang ingin makan durian tapi tak tahan aromanya. Si Oranye ini memberikan penawaran dengan ‘dosis’ bau yang lebih rendah, sehingga bagi orang yang tak suka durian mungkin aromanya tak terlalu mengganggu sehingga tak seberapa membuat mual.


Bau Durian Simas yang tak terlalu menyengat, cocok untuk sarana incip-incip golongan manusia yang berada di kubu anti-durian karena mereka umumnya tidak kuat dengan baunya yang menyengat membahana. Kalau Jombang City Guide sih, malah suka karena yang namanya durian pasti aromanya begitu wangi….. Mabuk Duren, Hehehhee…

Manusia yang tak suka durian tapi pengen makan durian, kamu kok #lalargawe


Meski demikian, mencoba Si Oranye ini juga tak ada salahnya. Sudah cantik, berwarna oranye yang unik, lebih aman pula dikonsumsi. Durian Simas yang cantik ini tetap lezat dinikmati dan bisa menjadi buah tangan yang cukup unik bagi penerimanya.







Sayangnya, sebagai buah musiman yang tak sepanjang tahun berbuah, ketersediaan Si Oranye ini pun juga terbatas hanya ada saat musim durian tiba. Setelah musim durian usai, maka habis sudah stoknya. Karena itu, bagi yang ingin mencicipi Durian Oranye ini, hendaknya datang ke Wonosalam saat musim Si Raja Buah tiba di bulan Desember hingga April. Apalagi ada Festival Kendurenan untuk merayakan panen raya durian di Wonosalam, sebuah event yang tak boleh dilewatkan. Pasti Si Jingga ini sedang eksis.



Dalam perkembangannya, para pedagang Raja Buah ini ada mengemasnya dalam bentuk durian kupas dan disimpan dalam freezer untuk mempertahankan kelangsungannya sehingga meski bukan musim durian, Si Buah Berduri ini masih bisa dinikmati.
Jangan lupa menghubungi para pedagang durian yang ada di Wonosalam untuk pemesanan stok buah durian berdaging oranye. Atau bisa juga menghubungi pedagang yang menjual durian kupasnya yang sudah dikemas dalam box. Salah satu penjual durian kupas yang menyediakan Si Oranye Durian Simas adalah Warung Ijo Wonosalam yang foto duriannya banyak dipajang di artikel ini.


Pemesanan jauh-jauh hari ini hanya dalam rangka supaya tidak kehabisan dan tak ketinggalan mencicipi dan menikmati Si Oranye yang rendah kolesterol dan gula. Musim durian, masih lama, ‘kah???


Si Oranye Durian Simas
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Propinsi Jawa Timur



Gak tau ini mitos atau betulan : katanya setelah makan durian dan minum air dari kulitnya, merupakan penawar dari tingginya kandungan kolesterol dan gula yang terkandung dari Sang Raja Buah. Wahh... bisa dijadikan bahan penelitian untuk skripsi nih! 
  

Minum air dari kulit durian

4 komentar:

  1. di wono salam saiki wes musim durian simas gak??

    BalasHapus
  2. Bener rasanya datar2 saja tidak terlalu manis dan dagingnya kurang empuk

    BalasHapus
  3. Vegetables do not contain cholesterol. Cholesterol is only found in animal flesh. It's science.

    BalasHapus
  4. Aku beli kemarin, asem tenan ketipu sama penampilannya

    BalasHapus

Tentang Jombang Lainnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...