Ada banyak
jalur pendakian Anjasmoro, karena gunung yang punya nama yang diambil dari nama
istri Damarwulan ini punya bentangan yang begitu luas dan masih berupa hutan
rimba yang belum terjamah tangan manusia. Bentangan itu memungkinkan pendaki
bisa mencapai berbagai titik tertentu yang harus dimulai dari starting point
yang berbeda. Jangan sampai salah starting point, karena kalau berbeda bisa
salah pencapaian puncaknya.
Jalur
pendakiannya juga liar, dan bahkan bisa dibilang tak resmi. Jadi jangan heran
bila jalur pendakiannya bukan berupa track ala hiking pada umumnya, melainkan
berupa mbrasak pakai parang sekaligus
jelajah hutan bekas dilalui penduduk setempat yang mencari hasil hutan. Tapi ada
satu pengecualian untuk pos Kancil di Carangwulung yang menuju Puncak
Cemorosewu, yang sudah punya perizinan dan jalur yang paling layak dibandingkan
lainnya.