Sebuah
patok batu andesit berdiri agak miring di tengah sawah. Patok batu itu bukan
sekedar tugu biasa. Patok batu itu, menjadi asal usul sejarah Desa Watu Galuh
yang kini hari jadinya didasarkan dari penetapan lokasi itu sebagai ibukota
Kerajaan Mataram Kuno dalam era Wangsa Isyana yang dipimpin Mpu Sindok, Sang
Mahamantri Rakyyan i Hino.
Penduduk
setempat menyebut patok Watu Galuh ini sebagai Watu Mbah-Mbeh, yang entah
darimana penamaan ini berasal. Patok ini mungkin sebuah srandu yang menandai
lokasi tertentu sebagai bagian dari batas kota. Jika memang benar, maka bisa
jadi masih ada patok batu yang lain sebagai penandanya. Mirip dengan konsep
yoni naga raja milik Majapahit yang menjadi pembatas wilayah ibukota kerajaan.