Kuliner pedesaan khas Lereng
Anjasmoro memang sedang naik daun dan makin lama makin digemari wisatawan.
Adalah nasi jagung dan kolak ketan durian yang menjadi primadona, dimana hampir
semua warung makan di Wonosalam menawarkan menu tersebut dalam deretan
hidangannya. Kuliner Kolak Ketan Durian bahkan menjadi buruan utama di kalangan
para pelancong.
Sup Santan Durian sebenarnya
juga bukan hal baru di Wonosalam. Sumber daya durian yang melimpah memungkinkan
masyarakat Wonosalam berinovasi menciptakan variasi menu untuk membuat makanan
yang menarik para pelancong. Bahkan di musim durian, selain banyak penjual durian dadakan, tak jarang pula mereka juga menyajikan kolak ketan durian dalam lapaknya.
Kolak ketan sendiri
sebenarnya merupakan kuliner yang ada di hampir seluruh kawasan penghasil
durian di Indonesia, seperti Palembang, Pasuruan dan masih banyak lagi. Bahkan
di Surabaya juga terdapat warung penjual tandur meski Kota Pahlawan bukan
penghasil durian.
Kolak ketan durian,
yang sering disingkat menjadi ‘tandur’ atau ketan durian tak jauh beda dengan
sup kolak santan pada umumnya. Kolak umumnya mengandung potongan pisang,
singkong rebus dan labu dengan siraman kuah santan manis nan gurih. Sedangkan kolak
ketan durian, sesuai namanya berisi nasi ketan dan durian sebagai identitas
kebanggaan Wonosalam. Kuah santannya berpadu dengan aroma Si Raja Buah sehingga
menghasilkan citarasa yang begitu unik dan nikmat. UNIKMAT!!!!
Tak heran saat
diselenggarakan Festival Makanan khas Bakorwil II tahun 2016 untuk kelestarian
panganan khas daerah dalam rangka hari jadi Provinsi Jawa Timur, menu kebanggaan
Wonosalam didapuk mewakili Kabupaten Jombang. Alhamdulillah, disabetlah
predikat juara pertama, mengalahkan daerah lain seperti Tuban, Kediri,
Lamongan, Bojonegoro, dan Mojokerto.
Naik daunnya kolak
ketan, menjadikan para penjual kolak ketan di Wonosalam berlomba-lomba
menyajikan sup santan durian ini. Beberapa diantaranya bahkan membuat
diferensiasi untuk menjaring wisatawan mencicipi hidangan kulinernya, misalnya
dengan meracik kolak ketan dengan citarasa yang sangat nikmat, maupun
menggunakan warna beras ketan yang berbeda.
Jombang City Guide sudah
mencicipi beberapa kolak ketan durian di Wonosalam. Beberapa diantaranya cukup menarik
perhatian :
·
Kolak Ketan Durian dengan
Ketan Putih
Kolak ketan durian
yang menggunakan beras ketan putih adalah yang paling umum di Wonosalam.
Ibaratnya, penggunaan beras ketan putih merupakan bentuk original dari sebuah
kolak ketan durian khas Lereng Anjasmoro. Namun mengolahnya menjadi Kolak Ketan
Durian dengan citarasa unggulan adalah sebuah prestasi tersendiri.
Menurut indera pengecapan Jombang City Guide, Kolak Ketan Durian ala Warung ngGunung Wonosalam di Tukum sementara menjadi yang paling nikmat seantero Lereng Anjasmoro. Kuah santannya seakan mengandung serat-serat durian, rasa manisnya pas, jelas paling nikmat!
Kolak ketan durian - ketan putih |
Menurut indera pengecapan Jombang City Guide, Kolak Ketan Durian ala Warung ngGunung Wonosalam di Tukum sementara menjadi yang paling nikmat seantero Lereng Anjasmoro. Kuah santannya seakan mengandung serat-serat durian, rasa manisnya pas, jelas paling nikmat!
Yang paling unik, tiap
mangkuk kolak ketan durian ini terdapat sebuah biji durian yang bisa dimakan. Serius.
Bisa dimakan seperti layaknya kita makan beton nangka. Awalnya Jombang City
Guide mengira biji durian itu hanya sebagai penghias, atau syarat saja, bahawa
makanan ini mengandung durian. Jombang City Guide hampir saja membuang bijinya
itu, tapi setelah tidak sengaja menggigitnya, rasanya empuk dan ternyata bisa
dimakan. Haujek Secenping!
·
Kolak Ketan Durian dengan
Ketan Hitam
Kolak Ketan Durian ini
menggunakan beras ketan hitam sebagai ‘karbohidratnya’. Ketan hitamnya seperti
menyembul di balik lautan santan. Warna gelapnya seakan kontras dengan kuah ketan
yang putih dan warna daging durian yang kuning pucat. Kolak ketan durian
berwarna hitam ini bisa dinikmati di Warung Rumah Durian Bu Sulami di Desa Sumber.
Kolak ketan durian - ketan hitam |
Sebenarnya di warung
ini, disajikan dua jenis warna ketan dalam semangkuk kolak ketan durian yaitu ketan
hitam dan ketan putih. Namun, pengunjung bisa merequest hanya ketan hitam untuk
semangkuk kolak ketan durian pesanannya.
Tak jarang pengunjung
lebih suka memilih ketan hitam seutuhnya. Jangan heran, tak hanya kolak ketan durian saja
yang mengalami permintaan ketan hitam seluruhnya, warung bubur kacang ijo
klentheng dan warung Ketan Merdeka juga mengalami hal yang sama. Karena Ketan
hitam memang terasa lebih manis, jadi mungkin lebih banyak penggemarnya.
·
Kolak Ketan Durian dengan
Ketan Hijau
Kolak ketan dengan beras
ketan berwarna hijau ini ditawarkan oleh Warung Ijo Wonosalam yang ada di
Panglungan. Sesuai namanya, warung ijo memang memiliki banyak tampilan hijau
dalam ornamen di rumah makannya termasuk piring, gelas, bahkan beras ketannya
yang berwarna hijau.
Kolak ketan durian - ketan berwarna hijau |
Beras ketan putih
diwarnai dengan kelir hijau sehingga terlihat seperti tape ketan hijau yang banyak
beredar di warung-warung Kota Santri. Tampilan kolak ketannya jadi sangat
cantik, dan terlihat paling ayu dibanding ‘rekan-rekannya’.
Umumnya, durian yang
digunakan dalam semangkuk kolak ketan adalah durian lokal wonosalam yang
rasanya manis dan legit. Sementara ini belum ada warung yang berani melakukan diferensiasi
kolak ketan durian dengan menggunakan durian Simas –durian spesial khas Wonosalam-
sebagai durian dalam kolak ketannya, mungkin karena rasanya yang datar-datar
saja.
Warna oranye Durian
Simas yang begitu mempesona, bisa menjadi tampilan yang menggiurkan, meski
rasanya kurang nonjok bagi penggila durian kelas berat. Meski berasa kurang
nendang, mungkin bisa menjadi alternatif bagi pelancong yang ingin kolak ketan
rendah kolesterol dan gula ala Durian Simas. Hanya membayangkan betapa cantik
dan uniknya warna jingga menyembul di balik kuah santan.
Kadang, ada pula
sebuah warung di sudut kota Santri yang juga menyajikan kolak ketan durian
selain di Wonosalam. Tapi sementara ini,
Kolak Ketan Durian memang menjadi olahan kuliner yang paling diburu pelancong
saat berada di Wonosalam, dimana setiap warung yang menyajikannya memiliki
citarasanya sendiri. Kuliner lezat khas lereng Anjasmoro ini dibanderol dengan
kisaran harga Rp. 7000,- hingga Rp. 10.000,-cukup terjangkau untuk sajian khas
yang nikmat ala Wonosalam.
Belum ada pula warung
di Wonosalam yang melakukan inovasi dengan menyajikan kreasi kuliner lain
seperti kolak serabi durian seperti yang pernah Jombang City Guide lahap di
Surabaya. Dengan selalu adanya inovasi, para pecinta kuliner dan para pelancong
tak akan bosan mampir dan incip-incip semua yang ada di Wonosalam. Betul,
betul, betul???? Hhhh… ditunggu. Kapan ya ada??
Kolak Ketan Durian
Wonosalam
Dijual di
seluruh penjuru Wonosalam
Kecamatan
Wonosalam, Kabupaten Jombang
Hiasan hanya ilustrasi dan pemanis buatan, hehehehe |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar