Kini warga Jombang tak perlu lagi jauh-jauh ke Malang dan Batu bila ingin menikmati suasana agrowisata maupun mencari tujuan wisata untuk keluarga, karena Bale Tani di Dusun Serning Desa Banjaragung Kecamatan Bareng sudah memenuhi ekspektasi warga Jombang yang haus akan tempat wisata yang mendidik. Bale Tani yang dibuka untuk umum sejak bulan April 2017 menambah deretan destinasi wisata keluarga yang menghiasi Kota Santri Jombang BERIMAN.
Sempat beredar kabar bahwa Bale tani ini dimiliki oleh Pak Yanto Bupati Jombang periode lalu. Namun setelah ditelusuri langsung oleh Jombang City Guide, ternyata pemiliknya adalah Pak Memet dan Bu Yana. Bale Tani ini mulai ada sejak 2006, yang awalnya merupakan pusat pelatihan pertanian, kebun, peternakan sapi dan pusat penggilingan beras.
Melihat potensi ceruk pasar di segmen pariwisata Jombang yang masih belum terisi, Bale Tani pun bertransformasi menjadi destinasi wisata yang tak hanya menyajikan rekreasi keluarga tapi tidak meninggalkan jati dirinya sebagai balai edukasi pertanian untuk para pengunjungnya.
Ya, Bale Tani merupakan bagian dari P4S Sedulur Tani yang merupakan salah satu tempat pelatihan pertanian di Jombang, dan salah satu yang paling berprestasi di Indonesia. Berbagai peserta dari berbagai tempat sudah menjadi ‘anak didik’ P4S Sedulur Tani kebanggaan Jombang ini.
Seiring dengan makin populernya Bale Tani, P4S Sedulur Tani ini tidak mengendurkan aktivitas pelatihannya maupun kegiatannya hingga kini, meski lokasi ini sudah dibuka untuk umum.
Sapi-sapi di peternakan dijual ketika Idul Adha, dan hasil penjualannya digunakan untuk membangun tempat wisata yang memiliki infrastruktur yang keren abis. Banyak diantara fasilitasnya itu selain instagramable juga cocok untuk kunjungan anak-anak dan anak muda, sehingga Bale Tani pun menjelma menjadi destinasi wisata kegemaran keluarga Jombang.
Destinasi wisata keluarga ini dibandrol dengan harga yang cukup hemat yang bisa dikategorikan low cost tourism. Hanya dengan selembar lima ribu rupiah per orang, maka pengunjung bisa menikmati suasana Bale Tani sepuasnya. Buka setiap hari kecuali Jumat, Bale Tani memulai aktivitasnya pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Bale Tani merupakan tempat wisata yang cenderung outdoor, dimana mayoritas aktivitasnya berada di ruangan terbuka. Tempat-tempat yang ada di Bale tani ini pun diberi nama berupa balai-balai yang unik dan menarik, sesuai fungsinya :
Bale Kempal
Bale Kempal, yang artinya Balai Berkumpul, adalah sebuah hall atau aula yang bisa digunakan untuk seminar maupun workshop indoor. Biasanya Bale Kempal ini dipakai untuk perhelatan acara maupun kegiatan pelatihan pertanian yang diselenggarakan pengelola.
Bale Kempal juga disewakan untuk umum sebagai venue acara seperti rapat sesuai fungsinya sebagai gedung pertemuan dengan tariff Rp. 600.000 per tiga jam, dengan kapasitas 30 orang.
Bale Kempal berada di samping pintu masuk pembayaran tiket. Istimewanya, Bale Kempal ini didirikan atas dana hibah dari Jepang sebagai apresiasi atas prestasi P4S Sedulur Tani sebagai 13 besar pusat pelatihan pertanian terbaik di Indonesia.
Bale Ageng
Bale Ageng, yang artinya Balai Besar adalah sebuah pendopo yang digunakan untuk hall outdoor yang biasanya diisi live music setiap akhir pekan. Dibanderol sama seperti Bale Kempal, Bale Ageng juga disewakan untuk umum untuk venue, dengan kapasitas 100 orang.
Ekspresi datar dua insan manusia |
Di sampingnya terdapat payung-payung dengan tempat duduk yang bisa menampung pengunjung yang ingin menikmati pemandangan kebun sambil menyaksikan aksi di panggung.
Bale Alit
Bale Alit, adalah semacam rumah kecil yang berada di atas sebuah batang pohon buatan. Terdapat pintu tiruan yang menempel di batang pohon, yang ukuran pintunya seukuran Bayi Jombang City Guide.
Gaya pohon dan rumahnya ini mengingatkan kami pada rumah pohon, tapi berbentuk kecil yang cocok untuk Hobbit, mirip seperti di Taman Banyumili. Bentuknya lucu dengan desain yang unik, sehingga kadang orang dewasa juga bisa ikut masuk dan berselfie ria di dalamnya.
Dinamakan Bale Alit yang artinya Balai Cilik karena berupa rumah kecil yang digunakan untuk arena bermain anak-anak. Ada ayunannya, Bayi Jombang City Guide pun ikut bermain dengan girangnya.
Bale Bengok
Bale Bengo’ yang dibaca Bale Bengok, adalah sarana karaoke yang bisa digunakan untuk menyanyi sambil bengok-bengok, sesuai namanya yang berarti Balai Teriak. Jadi, konsepnya, anak-anak bermain di Bale Alit sedangkan orang tuanya bisa karaokean di Bale Bengok sambil mengawasi di sampingnya.
Berada tepat di samping Bale Alit, di Bale Bengok kita bisa berkaraoke dengan menghubungi petugas. Dengan tarif Rp. 20.000,- untuk setengah jam dan Rp. 35.000,- untuk satu jam, pengunjung bisa bengok-bengok sepuasnya di Bale Bengok ini.
Bale Pijat
Bale Pijat, adalah Balai Pijat yang merupakan tempat pijat dengan mesin elektronik. Bagi pengunjung yang ingin sedikit relaks dengan refleksi, bisa memanfaatkan fasilitas ini.
Lokasinya berada di belakang Bale Bengok dan Bale Alit, di samping Bale Andok. Meski berada dekat hingar bingar aktivitas, namun tak akan mengurangi kenyamanannya. Tak jarang pengunjung yang sedang memanfaatkan fasilitas ini terlelap karena saking nyamannya. Pengunjung bisa menggunakan fasilitas ini dengan menghubungi petugas, dengan tarif yang sama dengan tarif penggunaan Bale Bengok.
Bale Bengong
Lalu yang namanya sak sritan mirip dengan Bale Bengok meski artinya sangat berjauhan yaitu Bale Bengong. Bale Bengong yang merupakan sebuah kolam ikan dengan gazebo-gazebo yang ada di sekelilingnya, dengan perahu kecil yang mungkin entah kapan bisa dioperasikan.
Ada perahunya yang belum tahu kapan berlayarnya |
Hayooo... aksara Jawa, Bacanya apa hayoooo...??? |
Gazebo-gazebo ini bisa digunakan pengunjung untuk duduk di tepi kolam sambil termenung. Karena konsep melamunnya inilah dinamakan Bale Bengong, yang artinya Balai Melamun. Karena fungsinya untuk melamun, lokasinya tentu berseberangan jauh dari hingar bingar Bale Bengok. Bale Bengong ini bisa dijadikan sarana melamun untuk mencari inspirasi. Asal gak kesambet ae yo. Xixixi……
Tentunya sebagai pusat pelatihan pertanian, Bale Tani juga mengembangkan jenis tanaman pertanian seperti hidroponik, hotilkultura, persawahan, ladang, peternakan meski sapinya sekarang tinggal satu sih, dan perikanan darat. Bahkan untuk tanaman hidroponik dan kebun kecil berada di tengah lokasi dan berada di samping Bale Ageng.
Selada Keriting Merah Hidroponik |
Jambu |
Selain itu tersedia pula paket edukasi untuk umum yang berisi tentang pengenalan Bale Tani, tata cara menanam, memberi makan kelinci dan ikan, dengan durasi sekitar 2 jam. Memberi makan ikan mungkin akan dilakukan di Bale Bengong dan memberi makan kelinci bisa jadi dilakukan di Bale Iyup yang merupakan taman kelinci. Paket ini mungkin cocok untuk anak-anak dengan harga Rp. 15.000,- per orang.
Di samping paket edukasi, ada pula Paket Outbound yang berisi aneka games, kegiatan outbound, dan kelas motivasi yang bisa diselenggarakan dengan peserta minimal 30 orang. Untuk anak-anak dikenakan tarif sebesar Rp. 75.000,- dan Rp.100.000,- untuk tarif dewasa.
Srikaya |
Markisa |
Selain tempat bernuansa nama bale-bale dan paket pelatihan, ada pula aneka fasilitas lain yang ada di Bale Tani. Sayangnya, beberapa lokasi unik ini belum diberi nama, karena pengelola masih mencari inspirasi. Jombang City Guide sih iseng kasih nama yey, soalnya ketularan kasih nama-nama unik sih.
Sebelum menyusuri parkiran sepeda motor, ada sebuah tempat yang sepertinya semacam tempat pos satpam yang digunakan para petugas untuk bermarkas selain di bagian tiket. Cuma nebak tok. Namun karena di dalamnya terdapat sepeda kuno khas komunitas onthel-mengonthel yang masih kinclong dan cukup apik bisa dipakai foto-foto, disebut Bale Onthel saja. Xixixi….. Mungkin sepeda-sepeda ini dipakai para petugas untuk patroli ya…
Di tengah lokasi Agrowisata Bale Tani, ada dua kolam dangkal yang bisa dipakai anak-anak untuk bermain air. Tak jarang ada rombongan anak TK dan PAUd yang mengunjungi lokasi ini bersamaan sehingga kolam-kolam ini seperti dawet. Tinggal dikasih es lah pasti seger. Xixixii…..
Anak-anak bisa berenang dan kecipak-kecipak di sini dengan riangnya, njegur sesuka hati dengan aman karena kolamnya dangkal. Jombang City Guide sebutnya Bale nJegur, plesetan juga dari Bajigur sih. Xixixiix…
Melihat Sapi Banteng |
Agak masuk ke dalam, ternyata di balik bangunan kosong di samping Bale Bengong ada kandang sapi yang dulunya banyak jumlahnya. Kini sapi-sapi sudah tidak lagi ‘eksis’ karena dijual untuk pengembangan wisata. Namun, ada satu ekor sapi yang tersisa, yang merupakan sapi Banteng dengan tanduknya yang besar.
Jombang City Guide gak berani mendekat ya, soalnya pas mendekat Si Banteng ini langsung berdiri giras. Pak ‘pawangnya’ bilang, sapinya pernah kabur. Hiiii…….. Jadi Jombang City Guide langsung kabur juga wes kuatir sapinya ucul lagi. Kami pun menyebut kandang sapinya dengan Bale Kandhang, agak mirip bunyinya dengan Bale Kambang ya.
Di antara kebun dan tanaman hidroponik, ada lokasi yang dinaungi banyak payung di atasnya. Memang, payung-payung yang ditata rapi diatasnya tampak cocok untuk spot foto, selain bagus, juga akhirnya teduh di bawahnya. Karena adanya payung ini Jombang City Guide sering menyebutnya Bale Iyup. Xixixi……
Sebenarnya ini adalah lokasi peternakan kelinci coklat, dan taman kelinci ini bentuknya mirip dengan taman teletubbies. Namun karena banyak yang berfoto ria, akhirnya kelincinya njegidheg di dalam liang, gak berani keluar. Kasihan kan…
Alhamdulillah ternyata pengelola Bale Tani kadang menutup lokasi ini, untuk proyek penanaman rumput dan memberikan kesempatan kelinci-kelinci ini berlarian dengan tenang. Nanti ketika rumputnya sudah tumbuh, pasti persis rumah teletubbies betulan.
'Bale Andok' |
Cafetaria |
Bale Tani juga menyediakan semacam cafetaria di dalam lokasi di samping kebun. Kafetaria alias kantin ini adalah counter penjual makanan resmi yang ada di Bale Tani. Karena tempatnya makan, Jombang City Guide menyebutnya Bale Andok yang artinya balai makan-makan. Hehehehhe…..
Menu |
Menu yang dijual dibanderol dengan harga yang cukup hemat untuk taraf tempat pariwisata. Pilihan hidangannya ada Nasi Ayam, Nasi Pecel, Nasi Goreng, kentang goreng dan masih banyak lagi. Ada juga es teh, jus jeruk dan jus mangga. Jombang City Guide pasti langsung pilih jus mangga. Hehehhe……..
Nasinya dibentuk lucu... |
Nasi Pecel |
Semua menu ini dimasak di tempat dan di dapur Bale Tani. Sistem pesanan di Bale Andok ini dengan mencatat semua orderan di sebuah kertas yang disediakan para kru, yang juga di dalamnya dicantumkan nama pemesannya. Sehingga ketika pesanan sudah jadi, para kru Bale Andok tidak kebingungan untuk mencari si empunya pesanan dan bisa meminimalkan resiko tertularnya orderan makanan.
Mencatat Pesanan |
Di Bale Andok juga dijual buah dan sayuran hasil kebun Bale Tani, dimana biasanya pengunjung yang bingung mengantri makanan ikut ndlereng belanja hasil kebun ini. Xixixi...
Di Bale Andok juga dijual aneka snack, jajanan, maupun es krim yang lagi booming dan murah meriah itu. Ada pula sate rempelo-ati, sate kulit maupun sate usus. Jadi kalau sudah makan dan masih lapar bisa beli camilan di counter snack ini. Heheheh……
Di samping parkiran, sebenarnya banyak juga pejual asongan yang mengais rejeki dengan menjual dagangannya. Ada bakso, es jeruk peras, dan masih banyak lagi. Rupanya Bale Tani yang begitu ramai sebagai tempat wisata baru, menjadi magnet tersendiri bagi para pedagang. Pilihan bagi para wisatawan, mau beli di tempat resmi atau yang gak resmi, tergantung selera saja… 😋
Di antara Bale Bengok dan Bale Alit, ada banyak kursi santai untuk duduk-duduk dan bersantai. Tempat ini sepertinya hanya berfungsi sebagai lokasi duduk-duduk yang tersedia bagi pengunjung. Karena itu Jombang City Guide menyebutnya Bale Lenggah, yang artinya Balai Duduk, hehehhe.....
'Bale Lenggah' |
Di Bale Tani ada banyak spot foto. Diantaranya dinding yang bergambar unik sehingga kita bisa berfoto aneka macam pose. Ada pula tempat duduk taman yang lucu dengan gaya taman bunga.
Selain itu ada spot foto yang bertempat di sebuah menara yang tidak terlalu tinggi. Di atas menara itu ada sepeda yang bernuansa shabby chic floral garden dengan lingkaran berbentuk hati di belakangnya, cocok untuk foto endel-endelan. Hehhehe……
Jombang City Guide ketularan foto endel-endelan, sambil pura-pura mancal sepeda mini yang ukurannya agak kekecilan dibanding melarnya badan ini. Xixixix…….. Disebut sebagai Bale Pancal saja ya, meski tidak untuk dipancal sih. Xixixixi………. Selain itu 'pos patroli' di depan kan sudah Jombang City Guide sebut Bale Onthel. Jadi sinonimnya laah…. Soalnya konsepnya sama-sama sepeda sih, Hahahaha………. Ngarang.
Astaghfirullah Jangan Ditiru : Foto Endel Gaya Korea-Korea'an 😆
Sebagai pusat pelatihan pertanian yang berprestasi, Bale Tani juga menyediakan paket pelatihan tani yang menampung minimal 30 orang per sesinya. Kadang diantara peserta pelatihan itu ada yang sampai menginap untuk menggenapkan materi pelajarannya saat menimba ilmu di Bale Tani.
Bale Tani menyediakan penginapan untuk para peserta pelatihan atau siapapun yang menghelat acara dan menggunakan venue P4S Sedulur Tani, berupa kamar-kamar seperti layaknya penginapan.
View Gunung Anjasmoro |
Banyak kamar bisa menampung kapasitas 50 orang |
Fitur penginapan ini hanya boleh digunakan oleh para peserta pelatihan dan penyewa venue secara kolektif minimal 30 orang. Kapasitasnya bisa menampung sekitar 50 peserta dengan tarif mulai Rp. 100.000,- per hari, dengan fasilitas makan tiga kali sehari, coffe break maupun ruang meeting.
Selain Camping Ground, tersedia beberapa kamar yang berjajar termasuk tujuh rumah adat jenis panggung yang sempat digunakan Jombang City Guide untuk keperluan pemotretan sebagai bekal lomba Guk Yuk Cilik Jombang 2017. Heheheh……….
Tujuh rumah adat ini sangat unik, sehingga sangat artistik bila digunakan untuk spot foto. Istimewanya, rumah-rumah adat ini rupanya adalah salah satu bangunan paling awal yang ada di Bale Tani, sehingga ada kenangan tersendiri sebagai bentuk perjuangan pengelola dalam membangun lokasi pelatihan yang kini menjelma menjadi tempat wisata jujugan warga Jombang.
Karena nilai perjuangannya, Bu Yana dan Bu Wiwin selaku pengelola menamakan rumah adat ini sebagai Bale Derita. Xixixixi…. Guyon lah... Wah jangan dong Bu… Rumah adat bagus-bagus gitu mosok dikasih nama Bale Derita. Jombang City Guide kasih nama Bale Juang aja ya… hehehhehe……. Biar keren.
Di pintu Gerbang Bale Tani, ada Agromart, semacam minimarket yang menjual aneka snack dan berbagai kebutuhan lengkap dengan lokasi cangkrukan di sampingnya. Saat melewati lokasi cangkrukan ini, tampak beberapa muda-mudi sedang berkonsentrasi dengan gawainya masing-masing.
Awalnya Jombang City Guide mengira Agromart menjual aneka olahan makanan dan sayuran hasil kebun Bale Tani. Ternyata bukan. Setelah masuk di dalamnya, miriplah sama Indomar*t.
Bagian dalam Agromart |
Tapi tak usah kecewa, bagi wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh khas Bale Tani, ada kopi arabica hasil produksi Bale Tani sendiri yang dijual di Agromart. Semoga kedepannya Bale Tani memproduksi kopi ekselsa yang langka itu juga ya. Hehhehe…………….
Rupanya, Ekowisata Taman Banyumili, lokasi wisata lain yang sedang booming juga di Jombang, juga merupakan anggota besutan P4S Sedulur Tani. Keheranan Jombang City Guide terjawab setelah merasa adanya banyak kesamaan diantara kedua lokasi wisata baru di Jombang ini, termasuk bagian infrastruktur.
Kerjasama yang apik antara kedua agrowisata ini, untuk menghapus dahaga Warga Jombang akan tempat wisata yang bonafit tapi tetap berada di wilayah Jombang. Rupanya, magnet wisata Bale Tani juga menjalar ke kota sebelah, termasuk Sidarjo, Kediri, bahkan Malang. Alhamdulillah, kini Jombang bisa berbangga dan menambah deretan destinasi wisata keluarga di Kota Santri tercinta.
Seperti tempat wisata pada umumnya, Bale Tani akan kebanjiran pengunjung di akhir pekan. Saat itulah wisatawan membludak, sehingga banyak yang tidak kebagian tempat duduk, maupun mengularnya antrian spot foto maupun orderan kafetaria.
Di hari biasa, biasanya Bale Tani akan menerima kunjungan rombongan, seperti kunjungan anak TK yang ingin berekreasi dan bermain di kolam Bale Jegur. Tentunya rombongan seperti anak TK ini tidak akan sendirian, mereka past akan ditemani dengan segenap guru dan orang tuanya masing-masing.
Hanya satu kekurangan dari Bale Tani. Sebagai tempat wisata outdoor, Bale Tani akan kesulitan dinikmati suasananya saat hujan mengguyur. Selain itu karena berada di ruangan terbuka, sehingga tidak ada larangan pengunjung merokok di sana-sini.
Merokok, dan tiodak dapat duduk akhirnya ndeprok |
Destinasi wisata keluarga yang tentunya banyak pula dikunjungi anak-anak ini agak susah menghindar dari asap rokok pengunjung lain saat Bale Tani sedang ramai-ramainya. Semoga pengelola segera menemukan solusi untuk permasalahan ini.
By the way, nanti kalau Bale Tani kebanyakan dana, semoga bisa mengundang Gareth Bale dan Christian Bale ke sini sebagai bintang tamu ya.. Namanya ‘kan sama, ada bale-balenya gitu. Xixixix……………
Eh kok ada logo Surya Majapahit nih??? |
Agrowisata Bale Tani
Pusat Pelatihan Pertanian P4S Sedulur Tani
Serning, Banjaragung, Bareng
Buka Setiap Hari kecuali Jumat
Pukul 08.00-15.00 WIB
ig : @baletani, @agrowisatajombang, @p4ssedulurtani
0321-496227
Bu Wiwin : 0812 655 8585 8
Kalo mau edukasi pertanian bisa disana?
BalasHapus