Sore itu seusai pulang berpetualang menyisir Kota Santri
kelahiran kami, tak sengaja rombongan Jombang City Guide melihat ufuk barat
yang begitu indah. Tampak dari depan rumah Jombang City Guide, langit senja
berwarna oranye agak merah muda mengiringi matahari terbenam.
Sebuah lirik lagu mengingatkan kami dengan suasana indah
ini. “Senja di Batas Kota…..”,
mungkin paling cocok menggambarkannya. Tapi kebetulan, potret langit indah ini
bukan di batas kota, tapi di pusat Kota Santri.
Tampak pula kepala Ringin Conthong menyembul dari atap pertokoan
di sekitarnya, berlatar belakang langit senja Kota Santri yang baru saja
diguyur hujan. Teringat juga lirik lagu Almarhum Chrisye, "Surya tenggelam ditelan kabut remang..."
Mungkin setiap sore pemandangan seperti ini sudah biasa, namun
kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi dan bersiap untuk menggelar jamaah
maghrib sebagai urusan akhirat hingga akhirnya lupa bahwa matahari senja ini
begitu indahnya terhampar di langit.
Syukur tak terkira, kita masih bisa melihat lukisan Yang
Maha Kuasa, dimana banyak orang bahkan tidak diberi kesempatan untuk membedakan
warna dan bahkan ada pula yang tak bisa melihat indahnya dunia.
Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar