Samsi Madu Wonosalam adalah madu hasil penggembalaan lebah yang diternakkan di tempat yang sedang berlangsung musim bunga. Penggembalaan lebah bisa dilakukan dimana saja, berpindah-pindah mengikuti lokasi bunga yang sedang mekar.
Masuk Desa Karang Dagangan |
Kebetulan, jadwal penggembalaan sedang dilakukan di Kebun Sengon, Dusun Karangasem, Desa Karang Dagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo. Lokasinya juga berada tak jauh dari Petilasan Damarwulan di Megaluh. Memang, peternakan lebahnya berada di perbatasan antara Kecamatan Bandarkedungmulyo dan Megaluh yang tak jauh dari kediaman Pak Lutfi Manajer Area Samsi Madu KorWil Megaluh, xixixixi. Jombang City Guide pun meluncur ke lokasi untuk melihat langsung peternakan lebah penghasil obat yang disebutkan dalam Al-Quran ini.
Subur tidaknya area yang digunakan mempengaruhi hasil produksi madu, dan Megaluh dipandang sebagai lokasi yang subur sehingga diperkirakan menghasilkan banyak bunga. Banyaknya bunga yang mekar kemudian dijadikan pertimbangan untuk menempatkan lokasi penggembalaan lebah supaya mereka bisa bekerja mencari madu dengan baik.
Selama ini Madu Samsi sudah banyak menggembalakan lebah-lebahnya dan menghasilkan berbagai jenis madu dari nektar bunga yang spesifik. Bila di Rembang dan Pati menghasilkan madu Bunga Randu, Lamongan menghasilkan madu Bunga Kangkung, Madu Bunga Mangga dari Kediri, Mojoagung ada Bunga Dara Putih dan di Wonosalam didapat madu Bunga Kopi.
Madu yang dihasilkan juga bisa memiliki rasa dan warna yang berbeda, sesuai dengan rasa sari bunga yang dihisap lebah. Bila lebah digembalakan di sekitar pohon kopi, biasanya madu yang dihasilkan ada sedikit rasa kopi ketika dicoba, begitu pula bila diternakkan di kebun mangga, maka akan ada rasa mangga di dalam madunya. Madu yang dihasilkan dari penggembalaan Megaluh berupa madu bunga multiflora.
Multiflora maksudnya bermacam-macam bunga, karena di lokasi peternakan lebah Megaluh ini bukan area tanaman yang spesifik pada jenis tertentu, tapi berbagai macam tanaman yang tumbuh di sekitar lokasi. Seperti pohon mangga, jambu, semangka, garbis dan bunga-bungaan lainnya termasuk bunga liar yang hidup di sekitar peternakan. Karena tidak spesifik, bisa jadi rasa madu yang dihasilkan dari hasil peternakan lebah di Megaluh merupakan campuran dari beragam flora.
Betapa beruntungnya, sedang dilakukan panen madu peternakan lebah di korwil Megaluh ini. Jombang City Guide pun berkesempatan melihat langsung prosesnya setelah sebelumnya hanya melihat dari video Panen Madu Unggulan milik Pak Samsi. Menuju ke lokasi, aksesnya cukup mudah, karena berada di jalan yang terbuat dari beton hasil karya Pak Bupati Nyono yang hobi makan Soto Dhog Pasar Senggol. Sehingga mobil Jombang City Guide bisa mencapai dan berparkir di samping lokasi tanpa harus mbrasak-mbrasak gak jelas.
Cuaca hari itu cerah dan matahari bersinar dengan sangat percaya diri meski belum terlalu siang. Sesampainya di lokasi, kami disambut oleh para kru yang sudah menanti sambil menjalankan pekerjaannya. Meski lumayan takut dengan lebah yang mubal kesana-kemari, Jombang City Guide memberanikan diri.
Peternakan Lebah Samsi Madu |
Cuaca hari itu cerah dan matahari bersinar dengan sangat percaya diri meski belum terlalu siang. Sesampainya di lokasi, kami disambut oleh para kru yang sudah menanti sambil menjalankan pekerjaannya. Meski lumayan takut dengan lebah yang mubal kesana-kemari, Jombang City Guide memberanikan diri.
Panen madu dipimpin langsung oleh Pak Lutfi, manajer area sekaligus putra Pak Samsiran, pemilik Madu Samsi Wonosalam. Merangkap sebagai supervisor, Pak Lutfi dan para kru terlihat sudah benar-benar akrab dengan para lebah ini.
Tanpa pengaman apapun, mereka tidak terlihat takut sama sekali dan tampak santai melakukan proses panen madunya. Jelas sekali mereka sudah ribuan kali disengat lebah hingga sepertinya sudah kebal dan sangat terbiasa dengan sengatannya. Beberapa kru yang sangat ramah membantu prosesnya.
Rombongan Jombang City Guide yang wedi-wedi-antusias dipersilakan untuk melihat dari dekat proses panen madu. Berikut videonya :
Nampang dikit bolehlah : Ekspresi wajah palsu, aslinya takut |
Jombang City Guide dipersilakan menggunakan alat pengaman berupa topi jaring untuk melindungi wajah dari sengatan lebah meski harus tetap waspada juga sih. Topi ini tentunya melindungi wajah dari sengatan lebah. Tapi tangan dan kaki masih belum terlindungi nih. Menurut para kru, lebah tidak akan menyengat bila tidak dipencet, jadi lebah-lebah yang berterbangan ini aman selama kita tidak mengganggu mereka. Hmm.. Pak, masih takut.. Ada baju astronot gak???
Proses panen dijalankan saat waktu dhuha dan selesai sebelum pukul 10.00 WIB. Panen dilakukan pagi hari hingga menjelang siang bukan tanpa alasan. Ini disebabkan lebah-lebah akan lebih beringas di tengah hari ketika matahari semakin bersinar secara kentang-kentang. Jadi ketika sarangnya dibuka di pagi hari, lebah-lebah itu diharapkan sedikit lebih jinak sehingga kegiatan panen berjalan lancar.
Panen, dilakukan ketika madu dirasa sudah cukup terisi penuh di setiap sisir dan proses ini dilakukan dengan sangat terampil oleh para kru. Pertama, dilakukan pengentrekan. Pengentrekan ini berasal dari kata ‘kentrek’ yang artinya proses memisahkan sisir sarang yang berisi madu dan larva dari lebah. Pengentrekan ini dilakukan dengan menggoyang-goyangkan sisir sarang maupun memukulkan bagian pinggirnya ke kotak koloni hingga lebah-lebahnya rontok.
Pengentrekan bertujuan memisahkan lebah dari sarangnya yang berada di setiap sisir, sehingga sisir sarang steril dari lebah. Tentunya lebah-lebah itu akan langsung mubal ketika dikentrek karena rumahnya diusik. Supaya lebah-lebah lebih jinak lagi, dilakukan pengasapan di dekat sarang untuk menghindarkan para kru dari sengatan lebah.
Setelah dikentrek, dilakukan pengusapan dengan sapu supaya sisir sarang benar-benar ‘steril’ dari lebah yang masih mempertahankan sarangnya. Sisir-sisir sarang itu kemudian dimasukkan ke dalam alat pemutar sarang yang digerakkan secara manual oleh para kru. Kemudian, sisir-sisir sarang itu diletakkan ke dalam sekat-sekat yang ada dalam alat putaran untuk memisahkan madu dari sarangnya.
Alat pemutar ini adalah mahakarya Pak Samsi, yang sudah membuatnya dengan tangannya sendiri yang fungsinya untuk memutar sisir sarang supaya madu meluruh dengan sendirinya dari sarang dan mengalir ke dasar alat pemutar.
Dengan alat pemutar sarang ini, sarangnya tidak perlu diperas hingga hancur dan masih bisa dikembalikan ke dalam kotak koloni untuk dipakai ulang. Penggunaan kembali sarang ini juga menguntungkan koloni karena lebah-lebah itu tidak perlu membangun sarang baru dan mereka bisa berfokus untuk kembali bekerja menghasilkan madu.
Setelah beberapa saat diputar, alat pemutar sisir sarang lebah ini akan mengeluarkan madu-madu hasil pemisahan dari pancuran. Madu yang mengucur kemudian langsung disaring dan ditadah ke dalam wadah.
Setelah itu dilakukan pengemasan ke dalam botol kaca, untuk menghindarkan madu terkena bahan kimia maupun materi-materi non-BPA yang terkandung dalam kemasan plastik.
Umumnya penyaringan biasanya dilakukan dua kali. Yang pertama sesaat setelah pemutaran ketika madu mengucur dari pancuran alat pemutar. Penyaringan pertama ini bertujuan untuk memastikan tidak ada lagi bekas sarang maupun lebah-lebah yang terbawa karena menempel saat proses pemutaran. Sedangkan yang kedua saat madu sudah diangkut ke Rumah Madu Samsi di Wonosalam ketika dilakukan proses pengemasan.
Namun karena panen madu ini berada di tengah perkebunan yang alatnya terbatas, hanya dilakukan sekali penyaringan dan langsung dikemas. Meski hanya sekali disaring, namun keaslian madu sangat terjamin karena langsung diambil dari sarangnya.
Normalnya, panen bisa dilakukan ketika sarang sudah penuh dengan madu. Biasanya dalam rentang 10 hingga 12 hari, bisa juga sebulan dua kali. Dalam sekali panen, sekitar 150 kotak koloni bisa menghasilkan satu kuintal madu.
Hasil panen langsung dikirim ke Rumah Madu Samsi di Wonosalam. Setelah dipacking, madu yang sudah dikemas dalam botol itu siap dijual dan didistribusikan ke agen-agen madu yang tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, bandung, Surabaya, Jogjakarta, Denpasar dan di Kota Santri Jombang BERIMAN sendiri.
Sebagai peternak lebah yang sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun, Madu Samsi paham betul kebiasaan para lebah. Memahami kehidupan lebah memang butuh waktu, selain itu juga perlu menjalin pendekatan dengan lebah termasuk mengiringinya mulai proses berkembang biak, mencari makanan, hingga menghasilkan madu. Bahkan lebah yang diternakkan juga sebaiknya jenis khusus.
Lebah yang diternakkan Samsi Madu berjenis Avis melivera yang merupakan lebah spesies jumbo. Lebah jumbo ini paling baik digembalakan karena kantong abdomennya yang besar sehingga bisa memuat madu lebih banyak. Selain itu lebah jenis Avis melivera dikenal lebih jinak, dan lebih giat bekerja sehingga produktivitasnya lebih tinggi dibanding jenis lebah lainnya. Jangkauan terbangnya pun lebih jauh sehingga mudah dibudidayakan secara besar-besaran.
Samsi Madu sering berpindah lokasi untuk menggembalakan lebah yang diambil madunya. Biasanya Samsi Madu menyewa sebuah lahan kosong dekat kebun yang banyak bunganya untuk menempatkan kotak-kotak koloni lebahnya. Supaya lebah tetap bisa menghasilkan madu, kotak-kotak koloni harus sering dipindahkan karena penggembalaan dilakukan sesuai berlangsungnya musim bunga.
Umumnya areal yang dibutuhkan untuk lokasi peternakan lebah tidak terlalu besar. Namun areal yang dibutuhkan para lebah yang digembalakan untuk mencari madu minimal lima hektar. Diperkirakan lebah-lebah itu mampu berkelana sendiri ketika mencari nektar bunga hingga jangkauan radius dua kilometer.
Lebah-lebah itu ditempatkan dalam box yang berisi beberapa sisir sarang lebah. Samsi Madu memiliki sekitar 85 hingga 150 kotak koloni. Satu kotak berisi satu koloni yang dipimpin seekor ratu. Satu kotak koloni lebah bisa berisi ribuan lebah yang giat bekerja menghasilkan madu.
Lebah memakan cairan manis sari bunga dari bunga-bungaan yang ada di sekitar peternakan. Sari bunga ini disebut nektar yang kemudian masuk proses di dalam perut lebah dan menjadi madu.
Pemeriksaan kotak sarang dilakukan setiap lima hari sekali, untuk melihat produktivitas koloni dan kondisi ratu lebah. Jika sarang terlihat sudah penuh dengan madu, bisa dilakukan.
Tampak ratu lebah sedang giat bekerja bersama koloninya |
Dalam dunia lebah ada siklus satu tahun yang terbagi dalam dua musim, masa produksi dan masa paceklik. Musim produksi dimulai saat bunga muncul kemudian bermekaran, dimana lebah-lebah bisa mengambil nektar bunga. Biasanya produksi madu ini terjadi di musim kemarau, yang terjadi di kisaran bulan Juni hingga Desember. Meski musim kering, banyak bunga bermekaran dan nektarnya tetap terjaga di dalam bunganya.
Musim bunga yang sedang berlangsung di Megaluh tidak spesifik seperti lokasi penggembalaan Samsi Madu lainnya. Kondisi ini menguntungkan peternak madu karena bunga bisa mekar bergantian sehingga lebah-lebah tidak kesulitan mengikuti ritme berkembangnya bunga karena banyak alternatif bunga yang bisa diambil nektarnya.
Masa paceklik adalah saat lebah tidak memproduksi madu. Biasanya berlangsung di musim hujan, yang berkisar di bulan Desember hingga Mei. Masa paceklik terjadi karena tanaman-tanaman lebih banyak menumbuhkan daun daripada bunga. Bunga-bunga menjadi jarang, banyak pula yang rontok. Padahal bunga-bunga yang mengandung nektar itu adalah asupan makanan lebah penghasil madu. Bila ada bungapun, nektarnya bisa terjatuh dan hanyut karena kehujanan.
Di musim paceklik seperti inilah, lebah biasanya sulit mendapatkan makanan. Lebah memakan cairan manis sari bunga dari bunga-bungaan yang ada di sekitar peternakan. Sari bunga ini disebut nektar yang kemudian masuk proses di dalam perut lebah dan menjadi madu.
Para peternak biasanya memberi makan lebah-lebah tersebut dengan air gula atau sirup gula untuk nutrisi sementara mereka. Pemberian makanan oleh para peternak ini menjaga kelangsungan hidup koloni lebah mereka. Jika makanannya cukup, lebah-lebah tersebut tidak akan kabur dan betah tinggal dalam kotak koloni, hingga mereka tetap produktif menghasilkan madu.
Berbeda dengan peternak lain yang mengandalkan bunga sekitar, Samsi Madu menyiasati musim paceklik, dengan memindahkan kotak koloni lebahnya ke tempat dimana bunga lain mekar. Sehingga lebah masih bisa mendapat asupan makanan dari nektar bunga meski sedang musim hujan dan memproduksi madu tanpa berhenti.
Jadi, peternak Madu Samsi juga bisa berhemat karena tidak perlu memberi makanan bagi lebah-lebahnya. Ini disebabkan makanan sudah tersedia dari bunga yang mekar di tempat yang mereka singgahi dalam setiap perpindahan lokasinya. Sehingga meski masa paceklik pun, masih bisa rutin melakukan panen madu karena upaya ‘mengejar’ musim bunga yang tak pernah berhenti.
Cuaca yang tak menentu adalah musuh utama para peternak madu. Cuaca ekstrim dampak pemanasan global juga bisa mengacaukan jadwal produksi madu, sehingga para lebah susah mendapatkan nektar dari bunga mekar. Cuaca buruk yang berupa hujan berkepanjangan berakibat minimnya bunga pada pepohonan.
Bunga yang dicari untuk penggembalaan lebah ukurannya kecil dan jumlahnya terbatas karena melimpahnya air sehingga tanaman lebih banyak menumbuhkan dedaunan. Peternak madu juga kebingungan karena kondisi cuaca yang tak menentu sehingga jadwal penempatan penggembalaan menjadi kacau.
Kebutuhan waktu kerja lebah untuk menghasilkan madu menjadi lebih lama. Karena makin lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi sarang dengan nektar, sehingga berakibat mundurnya dan kacaunya jadwal panen.
Suka duka berternak lebah madu sudah dialami Madu Samsi selama lebih dari tiga puluh tahun. Rasa senang didapat karena para lebah menghasilkan madu yang merupakan obat yang disebutkan dalam al-quran. Namun ada juga saat sulit seperti masa paceklik, terkena sengatan lebah, bahkan kotak madu yang kadang ada yang hilang. Semua disikapi secara postif. Mulai dari sengatan lebah yang sudah dianggap biasa, hingga prasangka baik tentang hilangnya kotak koloni dengan menganggap ada orang yang juga ingin pelihara lebah.
Bagi yang ingin tahu tentang proses panen Samsi Madu bisa menyimak video berikut ;
Eits.... Masyaallah sakitnyaaaa............ Jombang City Guide dapat triple combo disengat lebah secara bebarengan dan beruntun! Padahal aku gak mencet dan gak ngapa-ngapain lhooo….
Disengat lebah triple combo : Bengkak Cyiiin |
Wihh… Sengatan lebah rasanya cukup menyakitkan, seperti disuntik dengan jarum. Rasa sakitnya bisa bertahan selama dua hingga lima menit, dan efeknya bisa berbeda bagi tiap orang. Ada yang menimbulkan bengkak, memar kemerahan, demam maupun reaksi alergi lainnya. Mengoleskan minyak tawon dianggap sebagai salah satu obat ketika disengat lebah.
Sesaat sebelum dientup : Belum tahu apa yang terjadi kemudian
|
Namun sengatan lebah juga merupakan sebuah metode terapi kesehatan, bahkan kecantikan. Menghibur diri. Kate Middleton istri Pangeran William dari Inggris, adalah salah satu tokoh dunia yang melakukan terapi sengat lebah untuk menjaga kecantikannya. Selain itu ada nama Duchess of Cornwall Camilla Parker-Bowles, Gwyneth Paltrow, Shaylene Woodley, Demi Moore, Kim Kardashian, Mandy Moore, Victoria Beckham dan Kylie Minogue yang juga melakukan terapi ini.
Nah, Jombang City Guide pun buru-buru minggat dari peternakan lebah ini, karena takut ketambahan sengat lagi. Suakitnya masyaallah, kagetnya itu yang mungkin bikin makin ngeri. Meski sakit, berharap deh bisa cantik seperti Mbak Kate Middleton. #eh.. Hehheheh…….. Menghibur diri
Ayo ndang minggat kok! |
Hmm… Samsi Madu gak pingin nyoba berternak kelulut??? Atau ada yang mau melihat langsung ternak maupun berkesempatan ikut panen madu??? Lumayan lah untuk menambah pengetahuan tentang madu. Bisa juga dikatakan wisata panen madu Jombang. Tapi bagi yang mau lihat langsung proses panen harus menyesuaikan jadwal penggembalaan lebahnya. Meski aman, bagi yang takut mungkin inti-intip saja dari jauh ya, kalau gak mau ambil resiko tersengat.
Kapan tepatnya dilakukan proses panen mungkin juga harus ditanyakan dulu pada Pak Lutfi. Kalaupun sudah klop semua dan bisa menyaksikan langsung, jangan lupa bawa kaos kaki dan sarung tangan supaya tidak disengat seperti Jombang City Guide yaa….
Adik bayi lihat dari jauh saja ya, kuatir nanti dientup tawon lho
|
Penggembalaan Lebah di Peternakan Samsi Madu Megaluh
Jalan Sudimoro - Perak
Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang
Berpindah-pindah sesuai berlangsungnya musim bunga. Jadwal penggembalaan dan panen wilayah Megaluh harap kontak manajer area :
Luar biasa, tambah sukses dan tambah barokah ya Pak Lutfi. Juga mbak dar Jombang City Guide, tks infonya
BalasHapus