Agrowisata PDP Panglungan punya pesona lain berupa telaga
yang dianggap sebagai Ranukumbolonya Jombang, yaitu Sumber Air Gondang. Telaga Gondang
sendiri, oleh warga sekitar sering disebut Danau Kepluk. Telaga Gondang adalah
bagian dari Kebun Rayanya Jombang di Agrowisata PDP Panglungan, selain koleksi
di Taman Kehati Wonosalam dan potensi budidaya Kebun Buah Naga.
Ranu Gondang merupakan danau terbesar di Wonosalam. Telaga
Gondang merupakan sebuah mata air yang dibendung membentuk sebuah telaga. Jadi
sebenarnya Danau Kepluk ini lebih tepat disebut waduk.
Akan tetapi nama Waduk Gondang, mungkin agak rancu ketika kita
mengetikkannya di search engine mbah
google. Ini disebabkan adanya lokasi dengan nama yang sama di Lamongan dan Karanganyar.
Sehingga Jombang City Guide lebih suka menyebutnya dengan Telaga Gondang,
karena ukurannya yang tak sebesar danau dan membedakan dengan waduk di dua kota
di atas.
Sumber Air Gondang |
Sumber Air Gondang, dinamakan Gondang mungkin karena
lokasinya yang berada di dekat dengan Dusun Gondang. Lokasinya memang berada di
dalam wilayah Agrowisata PDP Panglungan, yang terletak di Dusun Sumberjo, Desa
Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang Kota Santri yang BERIMAN.
Papan nama Sumber Air Gondang |
Untuk menuju telaga ini, kita harus masuk lokasi Agrowisata
Panglungan, dan menyusuri jalan masuknya. Kemudian di kanan jalan kita akan
menemukan papan nama Sumber Air Gondang. Di dekat sebelum tempat berdirinya papan
nama itu ada sebuah gazebo yang bisa digunakan untuk istirahat, piknik,
bersantai beristirahat maupun berteduh.
Gazebo dan Dandelion Jowo |
Dari Gazebo itu ada jalan setapak yang
dikelilingi rerumputan, yang menuju langsung ke telaga. Dari bukit jalan
setapak, dari kejauhan kita bisa melihat langsung telaga yang dikelilingi oleh
pepohonan. Bila telaga yang tersembunyi di balik rimbun pepopohan sudah
terlihat, tandanya waduk sudah dekat.
Selain telaga yang asri, kita juga bisa menikmati hamparan
rerumputan dan pepohonan yang membingkai tepian telaga. Bila diambil dari sudut
yang tepat, telaga ini tampak seperti danau yang begitu indah, mirip
Ranukumbolo yang ada di Lumajang. *menghibur diri*
Telaga terbesar di Wonosalam ini sepi pengunjung, meski
saat weekend. Jadi saat singgah di
sini, serasa ada di telaga pribadi. Hanya ada beberapa pengunjung seperti warga
sekitar yang lewat atau sekedar memancing. Bila berkemah di sini, terutama saat
langit malam musim panas yang cerah, kita bisa melihat hamparan bintang di
langit dengan berhias kabut susu galaksi Bimasakti.
Kita bisa berpiknik di tepi telaga sambil memandangi
hijaunya panorama alam. Beberapa pengunjung yang beruntung saat berkunjung di
cuaca cerah bisa menyaksikan megahnya puncak Gunung Anjasmoro sebagai
background telaga. Bisa juga sambil memancing ikan di telaga. Menurut
bapak-bapak yang memancing ini, ikan yang didapat biasanya ada mujair dan
sejenisnya.
Dulunya di tepian telaga ini banyak semacam ‘halte’ yang
bisa digunakan untuk duduk dan memandangi telaga dari tepiannya. Namun kini
keberadaan halte-halte tersebut sudah tidak diketahui lagi.
Hujan rintik-rintik |
Sebagai bagian dari kebun raya, banyak pepohonan di
dalamnya. Mirip seperti hutan, sehingga apabila cuaca tak terlalu panas, tak
jarang saat kita sedang piknik tiba-tiba turun hujan ala guyuran hutan hujan
tropis. Hujannya rintik-rintik dan awet sehingga cocok rasanya bila sudah
membawa bekal durian yang dibeli di depan pintu masuk dan menikmatinya di
gazebo.
Menikmati Durian Wonosalam |
Sumber Air Gondang merupakan salah satu dari mata air
naungan proyek Brantas dan KEPUH berupa perlindungan mata air yang kiprahnya sudah
banyak diliput di Mongabay dan Kick Andy. Perlindungan ini dilakukan mengingat
status mata air di Wonosalam yang makin kritis.
Ada puluhan mata air di Wonosalam dan Waduk Gondang adalah
salah satu mata air yang masih tersisa. Semua mata air yang tersebar di Sembilan
desa di Wonosalam seluruhnya mengalir melalui kali Jarak dan bermuara di Sungai
Brantas.
Penebangan hutan secara liar dan penjarahan kayu hutan
Wonosalam di era kisruh reformasi membuat mata air di Wonosalam makin sedikit
dan banyak yang hilang. Hutan yang gundul dan pengerukan batu alam dan pasir
gunung menyebabkan banjir bandang di kota tetangga Mojokerto, yang juga
berdampak pada wilayah lereng pegunungan Anjasmoro.
Potensi Telaga Gondang di Agrowisata PDP Panglungan sebagai
jujugan wisata juga mungkin perlu ditingkatkan lagi dengan aneka lini yang
harus diperbaiki lagi. Terbukti saluran air sekitar telaga kurang diperhatikan
pengelola dan dibiarkan rusak. Jembatan penghubung bukit dan tepian telaga
dibiarkan tak terawat, padahal di bawahnya adalah tempat untuk mengatur aliran pembuangan
air dari waduk.
Selain itu tidak terurusnya waduk membuat telaga ini tampak
keruh dan ada lumut yang menutupi permukaannya. Mungkin ini pula yang membuat
airnya surut dan keruh hingga tak lagi menampakkan keindahannya.
Air Keruh : Lumut memenuhi permukaan |
Sebagai warga yang sangat mencintai kotanya, rasanya sayang
sekali potensi yang dibiarkan mangkrak begitu saja. Begitu ironis di tengah
maraknya kemunculan jujugan agrowisata
lain di Jombang yang bahkan mempesona para wisatawan dari kota tetangga.
Kebun Raya-nya Jombang yang dilengkapi Ranukumbolo ala Wonosalam ini buka mengikuti jadwal Agrowisata PDP Panglungan. Buka pukul 07.00 WIB dan tutup pukul 14.00 WIB. Tutupnya tak terlalu sore karena biasanya gate akan ditutup karena petugasnya sudah pulang. Buka setiap Senin hingga Sabtu, dan tutup di hari Ahad. Bila kita ingin menikmati akhir pekan di sini, masih bisa berkunjung di hari Sabat. Jadi untuk merasakan ketenangan singgah di Danau Kepluk ini bisa memilih dalam rentang waktu tersebut.
Untuk masuk ke sini dan menikmati pemandangan, tidak
dipungut biaya. Namun sebagai manusia yang bermartabat hendaknya kita tidak memetik
buah sembarangan, apalagi tanpa izin petugas. Juga jangan merusak pohon, maupun
membuang sampah sembarangan di lokasi dan dimanapun juga sebenarnya
karena akan merusak kelestarian lingkungan.
Memancing di air keruh |
Pesonanya memang jelas kalah jauh dibandingkan Ranukumbolo
aslinya, tapi sebagai warga Jombang yang doyan
wisata tipis-tipis, berkunjung ke Telaga Gondang tak kalah senangnya. Karena Jombang
City Guide benar-benar paham rasanya menjadi warga Jombang yang sudah terlalu
haus akan destinasi wisata, dan tak semuanya bisa untuk pergi jauh berwisata ke
kota tetangga.
Entah masalah klise seperti dana atau sejenisnya, pengelola
yang disini adalah pemerintah daerah hendaknya lebih sadar bahwa lokasi ini tidak
hanya sebagai tempat untuk bumi perkemahan saja, tapi juga memiliki potensi
yang begitu besar untuk dijadikan sebagai jujugan wisata keluarga yang meski
gratis tapi harus tetap berkesan manis di benak pengunjungnya.
Telaga Gondang
Agrowisata Perusahaan Daerah Perkebunan Panglungan
Dusun Sumberjo, Desa Panglungan
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Buka Hari Senin - Sabtu
Pukul 07.00 WIB - 14.00 WIB
Intinya jangan membuat kerusakan di muka bumi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar