Wisata Kampung Kelir, adalah wisata baru di Kota Santri
Jombang BERIMAN. Jombang pun tak mau kalah dengan kota lain yang berhias warna
seperti di Malang, Semarang, Balikpapan, Jogjakarta, dan Surabaya yang sudah
lebih dulu menghiasi sudut kotanya dengan spektrum warna dan karya-karya
indahnya.
Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 |
Nama Kampung Kelir dipilih dalam perhelatan Festival
Wirakarya 2017 ini karena kelir merupakan bahasa Jawa dari kata warna, yang
mengisyaratkan kampung ini diperindah dengan aneka warnanya. Bila di Malang
sudah ada Jodipan Village yang ala-ala kampung warna di Santa Marta Rio de
Janeiro di Brazil, La Boca Buenos Aires di Argentina, Baguio City di Filipina
dan Maranola & Burano Island di Italia, maka Sambung Village bisa mewakili
Jombang dalam jajaran nama tersebut. Heheheh........
Kampung penuh warna ini, diwujudkan melalui tiga hari pengecatan
massal dalam acara Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 yang
diselenggarakan para Pramuka Pandega dan Penegak Kwarcab Jombang yang diresmikan
langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Jombang. Kampung Kelir Jombang,
melengkapi deretan kampung yang sudah disulap menjadi berbagai warna dalam
Festival Wirakarya di Jawa Timur seperti Banyuwangi, Lumajang, Malang,
Trenggalek, Kediri, Bojonegoro, Greasik, Probolonggo, Sumenep dan Sidoarjo.
Kampung Kelir ini bertempat di sepanjang bantaran Sungai
Gode di Jalan Abdur Rahman Saleh yang kebanyakan ada di sisi kiri jalan yang
padat dengan penduduk. Wajarlah, Jalan Abdur Rahman Saleh yang masuk Desa
Sambung dan Desa Jombang ini berada di kawasan sibuk yang biasanya dijadikan
halte bus antar kota tak resmi, sehingga banyak dilalui warga. Selain itu,
berada tepat di barat Pasar Legi Citra Niaga Jombang juga menjadikan lokasi ini
begitu ramai orang berlalu-lalang.
Jadi Indah |
Meski diadakan di Jombang, Festival Wirakarya Pramuka yang
berpartisipasi juga berasal dari kota lain seperti Ngajuk, Madiun dan
Mojokerto. Kegiatan ini sangat positif demi mewujudkan KOTAKU yang merupakan
singkatan dari Kotaku Tanpa Kumuh dan memperkaya sektor pariwisata Jombang.
Selain pengecatan dinding Sungai Gode, juga dilakukan pengecatan rumah warga, bersih-bersih
desa , serta penyuluhan hidup bersih dan sehat untuk penduduk setempat.
Indahnya Rumah Warga |
Sejak diresmikan bulan April lalu, belum banyak warga
Jombang yang mengeksplore Kampung Kelir di Jombang ini. Bisa jadi karena
lokasinya tidak terlalu luas yang mungkin agak sulit untuk dipotret, juga karena
rawan kejegur kali bagi para
pengunjung yang masih awam daerah ini. Hehhehe… Sandal Jombang City Guide
sempat ceblok di Sungai Gade,
untungnya saat itu debit air sedang kering.
Sayangnya, dalam acara Festival Wirakarya kemarin,
sepertinya kurang menggandeng para seniman lukis dan mural sehingga hasil karya
dan pengecatan cenderung sekedarnya. Meski sudah banyak sponsor yang
memprakarsai suksesnya penyelenggaraan perhelatan festival, namun hasilnya hanya
beberapa yang karyanya patut diacungi jempol dan instagramable.
Best Picture : Barongsai Kebo Kicak |
Selebihnya hanya
tulisan-tulisan hasil karya tangan yang kurang artistik, sehingga
lukisan-lukisan di sini seakan kurang bertaji untuk dipamerkan. Jadi mungkin perlu mengambil sudut potret yang pas untuk mendapatkan foto yang keren. Pasti bisa! 😉
Kampung Kelir Pacitan di Jombang |
Bahkan dari beberapa karya ada tulisan-tulisan yang cukup ‘nggak
nyambung’ di berbagai spot. Misalnya ‘Welcome Trenggalek’ dan ‘Kampung
Kelir Pacitan’. Entah apa yang ada di benak penulisnya, yang pasti tulisannya
sama sekali tidak mewakili seni dan penyelenggaraan acara yang diselenggarakan
di Kota Santri Jombang BERIMAN. Jombang City Guide curigation, tangan-tangan jahil itu berasal dari para freerider yang kurang bertanggung jawab.
Welcome Trenggalek in Jombang |
Sayangnya, meski masih berumur beberapa bulan, banyak hasil
pengecatan dan lukisan mulai memudar. Entah karena lokasinya yang mudah
tergerus karena sering dilewati warga atau karena penggunaan jenis cat yang
salah. Sehingga banyak karya yang mulai tidak terlihat bentuknya, terutama di
bagian lantai.
Mangkak bin Puyeh |
Bagian lantai banyak yang sudah tak terlihat warnanya |
Gentar Memudar |
Kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan
terutama di sepanjang aliran sungai juga masih rendah. Banyaknya sampah yang
bertebaran di sepajang sungai mengurangi keindahan pemandangan yang sudah
susah-susah diperbagus oleh para peserta Festival Wirakarya.
Pudar |
Lokasi Kampung Kelir Jombang ini berada di dekat area pemberhentian
bus antarkota yang berlalu-lalang di Jalan Abdur Rahman Saleh. Sehingga bisa
jadi para pelancong yang nyegat bus di sini juga bisa dicurigai menjadi nominasi tersangka dalam penyebab ketidakbersihan lingkungan Sungai Gode.
Rendahnya Kesadaran Masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya |
Aroma khas sungai kotor dan limbah pabrik yang sangat dekat
dari lokasi sepertinya sangat berkesan di Kampung Kelir ini, tapi tak usah
kuatir seiring berjalannya waktu selama pemotretan, karena hidung kita akan
lama-lama terbiasa. Hehehhe….
Sungaiku Hartaku |
Di Kampung Kelir ini juga banyak ponten umum, yang memudahkan
para wisatawan kampung kelir maupun para pelancong yang sedang menunggu di
pemberhentian bus saat ingin buang air.
Hanya lahan parkir yang kurang memungkinkan dari Kampung
Kelir Jombang ini. Pengunjung yang datang dengan mengendarai sepeda motor
mungkin sedikit lebih mudah. Lain halnya dengan pengunjung yang datang dengan
mengendaria mobil, karena lokasi Jalan Abdur Rahman Saleh ini sangat ramai
dengan bus antarkota yang dengan lajunya yang begitu kencang berlalu lalang.
Cukup mengerikan bila membayangkan kendaraan kita tak sengaja terserempet.
Ramainya Kendaraan Berlalu-Lalang |
Tapi dari berbagai kekurangan yang mungkin masih dimiliki
Kampung Kelir Jombang, setidaknya penyelenggaraan Festival Wirakarya kemarin
dapat menambah destinasi wisata yang ada di Kota Santri Jombang BERIMAN dan memperindah
kampung yang awalnya biasa-biasa saja menjadi penuh warna, yang kemudian
melengkapi jajaran kampung kelir di Jawa Timur dan Kampung Warna di seluruh
penjuru dunia.
Bahkan batu pun diwarnai |
Kalau di Wonosalam ada Kampung Jawi, kalau di kota Jombang ada Kampung Kelir. Hehehhe...... Misalnya kalau ada acara lagi, boleh ‘kan berharap sepanjang bantaran Kali Sidobayan juga dicat seperti
ini?? Hehehhehe…..
Kaos Om Telolet Om by Kaos Abangidjo |
Kampung Kelir Jombang
Desa Sambung dan Desa Jombang
Jl. Abdur Rahman Saleh
Bantaran Sungai Gode
Barat Pasar Legi Citra Niaga Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar