Bangunan kuno yang dulunya adalah sekolah di zaman Belanda
ini masih berdiri tegak. Arsitektur Belanda yang sederhana, namun tetap dengan
ciri khas kekokohan bangunan kunonya. Karena berdiri di zaman kolonial,
tentunya gedung ini sudah masuk dalam salah satu bangunan cagar budaya yang ada
di Jombang.
Terletak di seberang Gereja Kuno Bongsorejo, yang tepatnya
berada di Jl. Bongsorejo Grogol Diwek, Jombang, bangunan lama ini sekarang
lebih sering digunakan untuk keperluan acara desa maupun perhelatan yang
diselenggarakan oleh pengurus Gereja Kuno Bongsorejo yang bertempat di seberang
jalan.
Halamannya cukup luas, dengan taman dan rumput sekaligus
jalan setapak yang didesain menyilang. Mungkin dulunya digunakan untuk kegiatan
sekolah, anak-anak sekolah bermain ketika istirahat, maupun upacara bendera.
Jombang City Guide membayangkan suasana di zaman kolonial
ketika sekolah ini masih difungsikan. Anak-anak berkulit pucat dan berambut
pirang berlarian diantara taman seperti Peter dalam lagu horor Sarasvati. Sebuah
rutinitas anak sekolah yang mungkin itu terjadi lebih dari seabad yang lalu.
Burung emprit bersarang |
Tampak sekelompok burung emprit yang bersarang di atap. Pintu
dan jendela besar khas bangunan lama tampak masih kokoh. Sayang kami tak bisa
melihat bagian dalamnya, karena pintu dan jendelanya tertutup dan dalam keadaan terkunci.
Terkunci |
Tak bisa melihat bagian dalamnya |
Tak banyak informasi yang didapat mengenai sekolah kuno
ini, termasuk tahun berapa sekolah ini berdiri dan mulai beroperasi. Yang pasti,
sekarang bangunan sekolah kuno ini sudah tidak digunakan lagi untuk proses
belajar mengajar.
Meski sudah tak lagi dipergunakan untuk kegiatan sekolah,
kondisinya masih baik. Terasnya agak sedikit kotor mungkin karena tidak disapu.
Terlihat kotoran hewan yang bertebaran di beberapa sudut.
Sayang, pengamatan kami tentang bangunan ini harus segera
diakhiri karena tiba-tiba ada anjing hitam yang tiba-tiba mendatangi rombongan
Jombang City Guide. Jelas, NO PHOTO. Terjawab sudah hewan apakah yang kotorannya bertebaran di
teras. Kami segera hengkang dengan menahan diri untuk tidak lari supaya tidak
semakin dikejar.
Para pengurus gereja yang begitu ramah dan sedang
mengadakan acara di pendopo samping sekolah menghibur kami yang masih shock. Beliau-beliau mengatakan bahwa anjing itu adalah anjing sekolah yang terlatih. Berhubung
kami takut dengan anjing yang bila terkena air liurnya harus dibasuh dengan
tujuh kali bilas tanah liat dan air secara bergantian, kami tetap takut dan
berpamitan.
Mungkin lain kali pengamatan bisa dilanjutkan, supaya bisa
mengupdate informasi. Tapi dengan pengawasan dan pengamanan supaya tidak tertekan
karena resiko dikejar anjing sekolah.
Gedung Sekolah Kuno Bongsorejo
Jl. Bongsorejo Grogol Diwek, Jombang 61471
Bongsorejo, Grogol, Diwek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar