Makan kikil di Jombang memang tidak ada habisnya. Apalagi
disantap bersama lontong dan kecrutan jeruk nipis. Tak heran memang, kikil
sepertinya mulai diidentikkan dengan Jombang setelah pamor pecel lele Perak
yang menurun. Pecel Lele Perak pun seakan digantikan dengan tren kikil di
Mojosongo, dengan aneka warna penjualnya. Meski demikian, ada warung kikil di
Jombang, yang telah lama menyajikan porsi jumbo dalam sajiannya : Kikil Pandanwangi ala Bu Shokib yang terkenal
karena porsi jumbonya.
Berbeda dengan Kikil Mojosongo yang kebanyakan disajikan
bersama lodeh manisa dan Kikil Mojokrapak yang disajikan bersama tewel dan
kecap, Kikil Pandanwangi ala Bu Shokib ini murni hanya kikil sebagai
primadonanya. Istimewanya Kikil Bu Shokib ini makin dikukuhkan dengan jaminan
kemurnian kikilnya, tanpa campuran dengan kulit sapi.
Meski sering dianggap mengandung banyak kolesterol, kikil juga
memiliki khasiat untuk kesehatan. Khasiat kikil diantaranya mengandung berbagai
nutrisi untuk perkembangan sendi, tulang, ligamen, tendon dan menyehatkan rambut
dan kulit. Selain itu memperkaya sel darah dan mengandung kolagen yang memang
paling banyak terkandung di bagian kaki sapi.
Dengan ciri khas porsi jumbonya, Kikil Bu Shokib sudah
memulai jejak sajian porsi besarnya sejak 1996. Tak tanggung-tanggung,
semangkuk Kikil Pandanwangi sampai menggunung kikilnya saat disajikan dalam
mangkuk bakso.
Usaha nasi kikil yang sudah ditekuni Bu Shokib selama lebih
dari dua puluh tahun ini awalnya hanya coba-coba. Banyaknya konsumen yang cocok
dengan citarasa dan kenikmatan kikil ini membuat usaha ini tetap bertahan,
terutama dengan ciri khas porsi jumbonya yang memang belum banyak pesaingnya.
Bu Shokib dan kru, setiap hari meracik bumbu andalannya sendiri. Terkadang, beliau juga mendapat order pesanan untuk acara dari berbagai kalangan di Jombang. Dengan telaten, Bu Shokib mengupas bawang dan aneka rempah yang nantinya dijadikan penyedap alami untuk Kikil Jumbonya. Memang,
untuk mengolah kikil yang lezat dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran
tersendiri.
Bu Shokib |
Bu Shokib mengaku bisa menghabiskan minimal 40 kaki sapi
dalam sehari untuk memenuhi permintaan pelanggan. Bahkan, ini bisa disantap bersama sebagai lauk untuk empat hingga
lima orang. Jombang City Guide sampai ramai-ramai makan bersama cukup dengan
satu mangkuk kikil.
Makan ramai-ramai |
Ya, Rombongan Jombang City guide memang berkesempatan untuk
andok di warung Nasi Kikil Bu Shokib yang cukup mbaurekso di Kota Santri ini. Dulunya,
Bu Shokib menjual kikilnya di Pulo Asri, lalu pindah ke Pandanwangi dan
akhirnya ke lokasi yang sekarang. Lokasi yang sekarang berada di Desa
Pandanwangi yang masuk Kecamatan Diwek.
Terpencil tapi pelanggannya dari berbagai daerah |
Warung Bu Shokib ini sangat mudah dicapai meski berada di daerah terpencil di sudut Kota Jombang. Dari Stasiun
Kota Jombang ke barat menyusuri Jalan Basuki Rachmad, hingga kita temukan
gapura oranye Desa Jabon di kiri jalan. Masuk gapura lurus saja hingga melalui
rel kereta api tanpa palang pintu lalu masuk gang pertama dengan gapura kuning belok
kiri. Lurus saja hingga bertemu jembatan lengkap dengan sungai dan hutan
barongannya. Tepat di samping jembatan itulah Warung Bu Shokib dengan banner BPRS
Syariah Lantaburnya berkibar.
Hutan Bambu |
Bebek berenang : gambarnya gak jelas ya |
Desa Pandanwangi cukup tenang suasananya, sehingga ketika
itu hanya kami yang meramaikan warung. Di bawah hutan barongan itu ada sungai. Tak jarang ada bebek dan itik yang berenang dengan tenangnya. Bayi Jombang City Guide pun kegirangan melihat hewan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Lalu lintas juga lengang, sehingga mobil kami bisa terparkir aman di lahan seberang warung Bu Shokib, dan bayi bisa berlarian di pinggir jalan dengan cerianya. Xixixix.....
Lalu Lintas Lengang |
Parkiran aman |
Sambil menunggu bayi berlarian, Jombang City Guide memesan menu andalan di Warung Nasi Kikil Bu Shokib ini. Hanya dijual kikil sebagai menu tunggal makanannya. Tak ada menu tambahan
maupun pelengkap apapun di sini.
Hanya saja, varians menu kikil ini bisa bermacam-macam
sesuai request pelanggan. Misalnya kikil jumbo biasa yang juga menu makan di
tempat, dibandrol seharga lima puluh ribu rupiah. Dengan selembar uang berwarna
biru ini, kita bisa menikmati semangkuk kikil yang sampai munjung-munjung
hampir tumpah dari mangkuknya.
Munjung-munjung sampai hampir tumpah |
Sedangkan untuk porsi Take Away alias bungkus, kikil
dibandrol seharga enam puluh ribu rupiah. Dihargai lebih mahal karena porsinya
lebih besar dari menu andok diatas yang terdiri dari kikil serta beberapa
balungan alias tulang.
Balung |
Lain lagi dengan menu kikil jumbo super, yang digunakan
untuk porsi Take Away, yang dibandrol seharga tujuh puluh ribu rupiah. Ini
varians yang paling mahal karena porsinya paling besar dan tanpa balungan
sehingga ‘semuanya bisa dimakan’ dan tak ada yang terbuang. Hehehhehe………….
Minuman yang tersedia lebih beragam variansnya. Di sini
kita bisa memesan es jeruk alias lemonade yang segarnya masyaallah itu. Bayi
Jombang City Guide yang merching-merching
saat mencobanya kemudian nagih minta nambah. Xixixi……
Adik Bayinya Mupeng kepingin limun juga ya... |
Bapak, bagi dong limunnya... |
Ada pula teh dan minuman soda temulawak dan bir halal khas
Jombang yaitu Coffee Beer buatan Pabrik Limun Beruap Legendaris Ngoro. Berhubung Jombang City Guide penganut
tidak meminum kafein pasca menyantap makanan, maka pilihan teh pun dieliminasi.
Kami semua memesan es jeruk sebagai minumannya.
Soda Temulawak Khas Jombang |
Kikil Pandanwangi Bu Shokib ini mungkin sedikit agak 'alot' karena
ukurannya yang besar. Namun 'alot' ini tak jadi masalah bila kikilnya sudah
dipotong menjadi ukuran kecil. Kuah
berbumbu yang merah melengkapi hidangan kuliner Indonesia ini. Yang paling berkesan
adalah kenikmatan sambalnya tak diragukan lagi, manis dan nendang ketika
disantap bersama sepiring nasi. Porsinya besar, semangkuk kikil pun bisa untuk
dimakan bersama-sama.
Porsi besar kikil Pandanwangi ini pun menarik perhatian para
picinta kuliner dari berbagai kota. Setiap hari ada saja andokers yang datang
dari berbagai daerah untuk menikmati kuliner kaki sapi ini. Bahkan pernah ada
turis Singapura dan Perancis yang mencicipi kikil Pandanwangi porsi jumbo ini.
Wall of Fame |
Perhatian juga dari berbagai kalangan tak terkecuali dari media
dan pesohor negri ini. Tercatat acara Selera Asal TVOne dan tv lokal RCTV
Jombang pernah meliput racikan Bu Shokib ini. Mamah Dedeh dan Pak Bondan Winarno
juga pernah berkunjung kemari, sayang Bu Shokib tak sempat mengabadikannya
karena ponselnya tak berkamera. Xixixixi…..
Aku sudah kesini, kamu kapan??? |
Pak Bondan bahkan memberikan nilai Mak Nyus untuk Kikil Pandanwangi ala Bu Shokib
ini, yang merupakan kasta nilai paling tinggi dalam penilaian Sang Maestro
Kuliner. Lalu bagaimana dengan warga Jombang sendiri? Sudah pernahkah menikmati
kikil Pandanwangi yang porsinya jumbo ini??
Kikil Pandanwangi Bu Shokib
Desa Pandanwangi Kecamatan Diwek
Buka Setiap Hari, Pukul 07.00-17.00 WIB
Menerima orderan untuk acara
085746122269
Menerima pesanan Delivery Order
DO : Jam 08.00-15.00 WIB
081216802482
081334191269
Menerima pesanan Delivery Order
DO : Jam 08.00-15.00 WIB
081216802482
081334191269
wah 2010 dulu pernah kesini, mantep benar rasanya. jadi pengin napak tilas ... skrg porsi paling premium brp duit ya ?
BalasHapuswahhh sangat menarik gan, pasti mampir kalau ke jombang. terimakasih infonya..
BalasHapusAplikasi Kasir Warung