Gua Jepang di Alas Gedangan Mojoagung, rupanya tak sendiri sebagai ‘lorong’ di lereng gunung Anjasmoro. Ada satu lagi gua peninggalan tentara Jepang di Jombang yang berada di daerah Wonosalam Selatan. dan mungkin masih banyak lainnya yang masih menanti ditemukan. Gua Jepang ini ada di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam regional selatan yang kerap disebut kawasan Argowayang.
Tepatnya ada empat Gua Jepang yang ada di Galengdowo ini dan letaknya berdekatan. Dua berjajar dan dua lainnya hampir berhadapan. Letaknya tak jauh dari jalan raya. Hanya berjalan sekitar 2,5 km, kita sudah bisa melihat warisan sejarah era penjajahan Jepang.
Diperkirakan, gua ini berupa lorong yang tersambung satu sama lain dengan kedalaman kira-kira 3 hingga 8 meter. Sayang sekali, mungkin karena faktor usia dan terjadinya longsor sehingga lorong-lorong itu runtuh dan tak lagi terpaut. Selain itu, tak ditemukannya catatan apapun maupun kisah sejarah mengenai gua ini sehingga tidak diketahui pasti kapan gua dibangun berikut fungsinya secara jelas.
Bibir gua yang berbentuk setengah lingkaran berada di sebuah tebing lereng gunung yang dipenuhi semak belukar. Karena faktor usia pula, dinding luar gua berlumut dan terlihat menghijau jadi makin eksotis rasanya. Dari luar, lorong-lorong gua tampak gelap. Sedangkan saat dimasuki, sepanjang lorong hanya jalan kuno yang tak berpenghuni dan kosong.
Entah dimana semua amunisi peninggalan tentara jepang itu. Bisa jadi, karena pemerintah belum menerbitkan lokasi ini sebagai situs peninggalan sejarah yang tak boleh dirusak, sehingga siapapun bebas keluar masuk gua tanpa izin. Pemerintah desa juga tidak melakukan langkah apapun sehingga akhirnya hampir seluruh peralatan tempur tentara berjuluk macan asia itu sudah dijarah tangan-tangan tak bertanggung jawab.
Meski sama-sama gua peninggalan tentara Jepang yang umumnya dijadikan tempat tentara Jepang menembunyikan amunisinya, ada perbedaan mendasar diantara kedua gua ini. Bila Gua Jepang di Alas Gedangan adalah gua alam yang digunakan apa adanya, Gua Jepang yang ada di Galengdowo merupakan gua buatan yang dibangun penduduk setempat atas permintaan tentara Nippon. Bisa jadi, ‘permintaan’ di atas bukan sekedar permintaan, tetapi sebuah aktivitas romusha alias kerja paksa.
 |
| Mbaknya cantik ya |
Karena masih bebas, mendatangi destinasi ini tidak dipungut biaya. Tapi bila ingin dipandu, bisa meminta pemuda setempat untuk mengantarkan, selama pemuda-pemuda penggerak pariwisata Argowayang sedang longgar jadwalnya. Pak Endon, adalah salah satu pemuda yang menggawangi penjelajahan menuju Gua Jepang dan banyak destinasi lainnya di kawasan Argowayang.
 |
| Pak Endon di depan salah satu Gua Jepang |
Penulisan EYD yang mengacu pada sebuah lubang di tebing atau lereng gunung adalah 'gua', bukan 'goa' seperti yang kerap salah digunakan masyarakat. Semoga dengan adanya publikasi mengenai lokasi bersejarah peninggalan Jepang ini, bisa menarik Dinas Pariwisata Jombang untuk mengembangkan dan mengesahkannya sebagai salah satu cagar budaya.
Lokasi Wonosalam Selatan memang dekat dengan Kandangan-Kediri yang mendapat bagian kaki Anjasmoro. Rimbunnya hutan dan pemandangan eksotis ala Wonosalam disajikan di kawasan Argowayang, tak kalah memukau dibandingkan wilayah utara Lereng Anjasmoro. Meski di kawasan Argowayang belum diketahui memiliki puncak yang menjulang seperti tiga titik lain, bukan berarti penaklukan rimba Wonosalam Selatan tidak menantang.
Kekayaan bumi Argowayang masih menunggu untuk digali dan dikembangkan. Potensinya untuk dieksplorasi masih sangat tinggi, tapi jangan dieksploitasi. Jadi kalau nemu barang bersejarah, lebih baik jangan disentuh atau kalau berani, serahkan ke museum dan Balai Purbakala.
Kapan nyoba mampir ke Gua Jepang ini??? Bisa minta antar Pak Endon lho…
Gua Jepang Galengdowo
Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam
Kabupaten Jombang
Pak Endon : 085259005057
Tidak ada komentar:
Posting Komentar