Wisata bukit Embag tergolong baru di Wonosalam. Wisata yang
dibuka antara akhir 2017 dan awal 2018 ini menyajikan panorama hutan perpaduan
antara jelajah perbukitan dan segarnya Sungai Embag. Wisata harmoni hutan dan
sungai ini berada tepat di pusat Wonosalam yaitu di Dusun Wonosalam, Desa
Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Seperti wisata pada umumnya, Wisata Bukit Embag dilengkapi
dengan berbagai tempat duduk maupun spot foto kekinian yang diproyeksikan untuk
segmentasi generasi milenial yang menggilai cekrik-cekrik upload.
Ayunan Bukit Embag
Bukit Embag
Wisata bukit Embag berada tak jauh dari pasar Wonosalam.
Memang tak jauh, tapi yang jauh itu jalan kaki menuju ke lokasinya, karena
Wisata Bukit Embag tidak berada di tepi jalan seperti tempat Wisata Bukit Pinus
maupun Wisata Gua Jepang. Para wisatawan yang berkendara ke sini dengan roda
empat, bisa memarkir mobilnya di depan Wonosalam Islamic Center yang berada di
seberang gapura merah putih. Sedangkan lokasi parkir untuk kendaraan roda dua berada di samping pintu masuk, dekat dengan parkiran pondok pesantren.
Gapura Merah-Putih
Kleber
Jalan menurun
Spanduk penunjuk jalan
Dari Gapura Merah-Putih Tujuh Belas Agustus kita turun menyusuri jalan kampung. Ada
banyak penanda dan penunjuk lokasi sehingga memudahkan kita mencapainya. Kita
harus berjalan menyusuri rumah warga untuk mencapai pintu masuk yang juga
bagian dari loket.
Penanda arah
Menyusuri rumah warga
Jalan Kaki
Mendekati pintu masuk
Loket
'Loket'
Di loket tiket masuk yang nggak ada loketnya ini, tertera jam
operasional Bukit Embag yang buka mulai pukul 07.00 hingga tutup pukul 17.00
WIB. Di Bawahnya juga ada keterangan berupa peringatan bagi semua pengunjung
yang masuk ke lokasi dilarang membawa benda tajam, narkoba maupun miras.
Papan peringatan
Parkir Motor
Tiket masuk seharga selembar lima ribu rupiah per orang,
yang dibayarkan di loket tiket masuk. Meski tidak ada karcis atau tiket khusus,
namun di Wisata Bukit Embag tiket digantikan dengan satu minuman kemasan gratis bagi
setiap pengunjung. Ini sebuah sinyal dimana minuman kemasan itu sudah melakukan perjanjian
dengan pengelola dan menjadikan produknya sebagai sponsor.
Sponsor
Minumans Sponsor
Nama Bukit Embag, diambil dari nama sungai yang mengalirinya
yaitu Sungai Embag. Saat mendengarnya, Jombang City Guide berpikir kapan ya ada
sungai Emash. Pasti seru langsung buka pertambangan emas. Hehehhe…. *Ngarang*
Sungai Embag
Batu sudah dipindahkan
Sungai Embag, adalah favorit anak-anak. Mereka bisa bermain
air di aliran yang cukup dangkal sambil mengapung dengan ban. Bagi yang tidak
membawa ban sendiri dari rumah, bisa menyewa ban seharga selembar lima ribu
rupiah di samping loket pintu masuk.
Persewaan ban
Batu sungai sepertinya sudah ditata dan dipindahkan, sehingga ada satu
bagian sungai yang aman bagi anak-anak untuk bermain air, tanpa khawatir
terkena atau terbentur bebatuan. Selain itu, ada bagian sungai yang dibatasi
dengan karung sehingga menjadi semacam dam untuk menjaga air tetap penuh dan
berfungsi sebagai benteng.
Bukit Pesantren
Tangga pesantren
Sungai Embag adalah pemisah antara bukit pesantren dan
bukit embag beserta Umbrella Hillsnya. Jadi dengan melalui sebuah Jembatan
Sungai Embag, kita bisa langsung menyusuri jalan setapak untuk menuju kedua
bukit yang berdampingan.
Jembatan Sungai Embag
Jalan setapak kerikil
Warung Kalirejo
Jembatan Sungai Embag
Sesampainya di ujung jembatan, terdapat sebuah kedai yang
menjual aneka camilan mulai dari gorengan, snack sampai buah durian. Kedai
tersebut bernama Kalirejo yang dikelola pengurus atau warga setempat. Para
orang tua yang menunggui anak-anaknya bermain air di Sungai Embag biasanya
menunggu di sini sambil menikmati aneka camilan maupun makanan yang dijajakan
di Warung Kelirejo.
Menunggu anak-anak bermain air
Namanya bukit, jalannya pasti menanjak. Syukurlah pengelola
sudah menata bebatuan untuk dijadikan jalan setapak supaya track wisata ini tidak terlalu jembrot ketika dilalui. Sebagai
manusia yang kelebihan berat badan, Jombang City Guide cukup ngos-ngosan juga karena harus mengambil
jalan memutar.
Jalan Setapak Berbatu Kerikil
Umbrella Hills tampak dari kejauhan dari view Bukit Embag
Sebagai wisata perbukitan, ada dua bukit utama di Wisata
Bukit Embag. Yang pertama Bukit Embag, dan yang kedua Umbrella hills. Nama
terakhir adalah pemberian Jombang City Guide karena banyaknya payung yang
ditata berjajar sepanjang jalan sehingga karena saking banyaknya terlihat indah
dari kejauhan. Seakan bukit-bukit itu memiliki daya tarik karena banyak payung
disana.
Umbrella Hills dari kejauhan
Di Umbrella hills, selain banyak payung berwarna-warni, banyak juga spot foto berada di ketinggian,
sehingga kita harus menaiki tangga yang cukup curam. Namun semua terbayar ketika menaiki spot foto di ketinggian karena pemandangan hutan yang teduh.
Nature Green
Ornamen Bambu
Tangga, jembatan, dan
segala ornamen rumah pohon di Umbrella Hilss terbuat bambu, sama seperti di Bukit Embag. Bahkan Bukit Embag dan Umbrella Hills dihubungkan dengan jembatan bambu bernama Jembatan Cinta.
Jembatan Cinta
Di Bukit Embag juga banyak gazebo dan kursi yang terbuat
dari bambu yang cocok untuk bersantai memandangi suasana. Terutama bagi yang kelelahan akibat jalan setapak perbukitan yang cukup menanjak, gazebo-gazebo ini sangat bermanfaat.
Lelah sampai ketiduran
Bersantai di Gazebo
Nama Bukit Embag
tergantung tinggi di bukit ini, sehingga bisa tampak dari kejauhan. Beberapa ayunan juga ada di bukit ini. Ada pula ornamen nama Bukit Embag yang dibentuk seperti hati, yang juga berfungsi sebagai semacam 'papan nama' tempat wisata ini.
Bukit Embag sepertinya dulu merupakan bagian dari barongan
yang dibabat kemudian disulap menjadi sebuah taman. Bambu sisa barongan
digunakan untuk properti taman. Sisa pohon barongan dibelah dan banyak
diantaranya dijadikan kursi yang berada di tengah rumpun pohon bambu.
Barongan
Jombang City Guide masih ingat legenda horor tentang
barongan yang agak ngeri. Kalau misalnya duduk di tengah pohon bambu mungkin cukup
mengerikan ya. Kuatir gak bisa pulang lebih dari sebulan karena kesambet.
Kok agak ngeri ya
Gubuk Gantung
Di Bukit Embag juga terdapat Gubuk Gantung yang dulunya
sempat punya tarif Rp. 5000 untuk dua orang tiap penggunaannya. Karena
lokasinya yang terlalu tinggi, sepertinya kini digratiskan. Entah gratis karena
sedang hujan jadi nggak ada yang nunggu atau mungkin gratis betulan, Jombang City
Guide belum paham. Yang pasti rombongan Jombang City Guide sempat naik dan nyantai-nyantai aja tuh nggak ada yang narik ongkos. Hehehhe….
Naik Gubuk Gantung
Aman-aman saja tuh
Lokasi Wisata Bukit Embag sebenarnya milik Perhutani dan bagian
dari tanah pesantren Al-Azhar yang berada di bukit pesantren tepat di samping pintu masuk. Perhutani
menghibahkan tanahnya ini pemerintah desa yang kemudian menyulapnya menjadi
destinasi wisata baru di Wonosalam.
Nek kalem-kalem keri Mas!
Sedangkan tanah pondok, tetap digunakan dan
menjadi bagian lokasi wisata sehingga tak jarang kita bisa menyaksikan para santri
wara-wiri melakukan kegiatannya, atau merdunya kajian agama kumandang adzan
dari masjid pesantren.
Pesantren Al-Azhar
Tentunya weekend adalah peak time lokasi ini. Meski
demikian, wisata ini belum terlalu ramai. Konsentrasi pengunjung masih berada
di Sungai Embag, sehingga suasana perbukitannya agak sunyi. Untuk memecah
keheningan, pengelola menyalakan sound system sebesar gentong yang suaranya
menyaingi corong masjid pesantren.
Sound System nggak banget
Sound System ini cukup untuk memekakkan telinga
para pengunjung dengan musik dangdut koplo yang nggak banget. Bukannya nggak cinta Indonesia sih, kalau mau lagu
ngebeat biar semarak kenapa gak nyetel lagu The Darkness aja sekalian…
Adik bayinya sampai bangun karena kaget dengan suara cumpleng
Umbrella Hills
Sungai Embag
Bagi yang akan nyemplung ke sungai, mungkin perlu membawa
baju ganti sebagai serep karena akan kuyup akibat kegiatan basah-basahan. Di
Wisata Bukit Embag juga Sudah ada warung dan toilet, termasuk tempat sholat di
lokasi wisata ini, plus pesantrennya bagi yang tertarik untuk menuntut ilmu
agama islam lebih dalam.
Toilet
Kebun Kopi
Bunga Kopi
Bila di Wisata bukit pinus kita mendapati kebun durian, di
Agrowisata panglungan kita bisa melihat kebun buah naga, di Ekowisata banyumili
kita bisa menemui kebun kakao, di Wisata bukit embag kita bisa berjumpa
langsung dengan kebun kopi. Sayangnya saat Jombang city guide berkunjung, musim
kopi sudah lewat sehingga buah kopi belum tampak termasuk bunganya.
Karena masih barunya lokasi ini banyak tanaman yang belum
tumbuh. Tanaman hias yang ada di Wisata Bukit Embag mungkin belum terlalu
rimbun sehingga pemandangan permukaan tanah tidak berkesan hijau. Mungkin perlu
beberapa waktu lagi untuk memberikan kesempatan tanaman ini akan tumbuh,
sembari menanti kinerja para pengurus untuk mempercantik lokasi wisata
perbukitan ini.
Masih gersang
Belum Asri
Selain itu, Jombang City Guide berharap dengan sangat adanya kerjasama antara pengelola Wisata Bukit Embag dan tukang ojek setempat untuk adanya paket harga hemat maupun bundling tiket antara karcis dan ojek menuju lokasi yang masuk menyusuri kampung beserta ojek pulangnya. Sehingga para pengunjung tak kelelahan berjalan, teritama saat jalan pulang karena rute yang menanjak. Sebagai orang yang kelebihan berat badan, Jombang City Guide ide ini bisa terwujud 😜 .
Jadi mungkin lokasi ini masih bisa berkembang lagi. Semoga
bisa makin baik ke depannya sehingga animo pengunjung untuk berwisata di Bukit
Embag makin tinggi dan berkelanjutan. Kami sempat membuta video singkat tentang Bukit Embag ini, semoga bisa jadi gambaran mengenai wisata sungai dan
perbukitan ini.
Simak Videonya di Youtube
Wisata Bukit
Embag
Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar