Masjid Moeldoko termasuk masjid baru di Jombang. Didirikan
atas pendanaan sepenuhnya mantan Panglima TNI Jendral Moeldoko atas
kecintaannya terhadap masa remajanya di Jombang. Meski bergaya mirip Turki
Usmani, masjid ini tidak dinamai kearab-araban seperti nama masjid pada
umumnya,. Masjid ini dinamai Masjid Moeldoko seperti nama Sang Jendral, yang pernah
mencicipi jabatan tertinggi karir seorang prajurit di negeri ini. Jendral Moeldoko menambah rentetan orang
penting di Indonesia yang pernah mencicipi teduhnya suasana di Kota Santri.
Gaya Turki Usmani, Suasana nJombangan |
Ya, Jendral Moeldoko memang lahir di Kediri, namun
menghabiskan masa remajanya di Jombang. Dulunya beliau ikut tinggal bersama
kakaknya di Kota Santri dan bersekolah di SMA 2 Jombang. Selama perjalanan dari Kediri ke Jombang,
beliau selalu melewati rute ini ketika naik bus umum antarkota. Dari sinilah
kenangan itu dibangkitkan beliau dengan mendirikan sebuah masjid yang juga
berfungsi sebagai rest area untuk
para musafir dalam perjalanan.
Masjid Moeldoko berdiri di tempat yang sangat strategis,
karena berhadapan dengan pintu tol Jombang-Kertosono di Bandar Kedungmulyo.
Karena strategis dan lahan parkirnya yang luas, masjid ini sering menjadi
jujugan para musafir yang sedang melakukan perjalanan untuk melaksanakan sholat
atau sekedar melepas penat. Selain itu, masjid ini juga terletak tak jauh dari
sentra kuliner Pecel Lele Jombang yang sangat populer tahun ‘90an dan
Agrowisata Taman Sayur Banjarsari.
Pintu Tol |
Masjid Moeldoko ini diresmikan 1 Juni 2016 setelah dua
tahun pembangunannya. Pasca diresmikan, masjid ini yang dibangun diatas tanah
pemerintah daerah ini kemudian diwakafkan dan dikembalikan pengelolaannya pada
PemKab Jombang. Dengan ukuran 30x30 meter persegi, masjid yang memang lokasinya
dipilih karena berada di titik tengah
antara Jombang dan Kecamatan Purwoasro Kediri yang merupakan tempat kelahiran
Jendral Moeldoko yang masing-masing berjarak 10 km.
Masjid yang kabarnya didirikan dengan dana lebih dari dua
puluh lima milyar ini berada dalam kompleks Moeldoko Islamic Centre yang
sebenarnya tidak berisi masjid saja.
Pusat Oleh-Oleh |
TK Dharma Wanita Kayen |
Dengan luas lahan mencapai 6.685m2
ada banyak bangunan dan kegiatan yang diselenggarakan di sini, seperti pusat
oleh-oleh khas Jombang, gedung pertemuan, Kajian Minggu Pagi, TPQ, Madrasah
Diniyah, TK Dharma Wanita Kayen, bahkan pesantren anak yatim di belakang masjid.
Pondok Pesanten Anak Yatim |
Sementara ada 14 anak yatim yang diasuh di pondok pesantren yatim di
Moledoko Islamic Centre ini, dan semuanya masih ditangani sendiri oleh Sang
Jendral. Rencananya, semua anak akan disekolahkan hingga tingkat perguruan
tinggi. Semoga Allah meridhoi dan memudahkan. Aamiin aamiin yaa Robbal Alamin.
Masjid ini terdiri dari dua lantai, yaitu lantai dasar dan
lantai atas. Seluruh pelaksanaan sholat dilakukan di lantai atas. Sedangkan
lantai dasar digunakan untuk tempat wudhu, dan kantor pengurus. Istimewanya, di
lantai dasar juga disediakan ruang musafir yang bisa digunakan untuk para
pengelana yang ingin beristirahat sejenak.
Ruangan Musafir ini berada di samping kantor dan dilengkapi
dengan ranjang untuk tidur. Karena ruangan sedang ditutup, Jombang City Guide
hanya bisa mengintip dari jendela. Tentunya perlu lapor pengurus dulu untuk
meminta izin beristirahat di ruangan ini.
Lantai atas adalah tepat untuk sholat. Dengan desain yang
dimiripkan dengan Masjid gaya Ottoman, masjid ini bisa menampung 1500 jamaah.
Lampu hias besar menyala di bawah kubah masjid, menerangi seluruh jamaah yang
sedang melaksanakan sholat, mirip seperti masjid-masjid di Instanbul.
Shaf pria dan bilik wanita dipisahkan oleh tirai pembatas
biru. Dimana seperti pada umumnya masjid, bilik wanita memiliki porsi yang
lebih kecil dibandingkan luasnya wilayah pria, dan terdapat lemari untuk mukena
bagi jamaah perempuan yang tidak membawa rukuh sendiri.
Penanda Shaf dan Lemari Mukena |
Pintu-pintu besar menghiasi masjid ini dan menjadikan
tempat ini sering digunakan para jamaah untuk berfoto. Mereka tidak ingin ketinggalan
untuk mengambil gambar karena bisa jadi jamaah ini merupakan musafir dari
berbagai kota yang sedang melintas.
Berfoto Ria |
Bernarsis Ria |
Memang, jamaah datang dari beragam tempat karena kebetulan
melintas dan beribadah, mengingat jalan raya kayen memang merupakan jalan provinsi
yang menghubungkan Kediri dan Jombang, sehingga tak bisa dipungkiri lalu lintas
begitu ramai terutama saat mudik lebaran dan hari libur panjang.
Persinggahan Musafir : Menikmati angin nggebes |
Sayangnya hanya tempat wudhu dan kamar mandi saja yang
kurang dari tempat ini. Meski sudah disediakan kamar mandi dan tempat wudhu yang
banyak bahkan dari ornamen tembok yang bahannya sama dengan bahan lantai
masjid, namun sistem pengairannya mungkin kurang diperhatikan.
Dari banyak kran, yang keluar air hanya sedikit meski saat
sepi jamaah. Aliran air yang keluar masih kalah banter dari pipis Jombang City Guide. Xixixixi………….
Nggak keluar |
Kelancaran air sangat rendah di sini sehingga ketika wudhu jamaah
harus banyak bersabar dalam menggenapi wudhunya. Meski syarat syah air wudhu
salah satunya dengan air mengalir, namun karena air yang kecil ini, akhirnya
proses wudhu menjadi makin lama dan tidak efetif gilirannya. Situasi makin
buruk saat jamaah datang dalam rombongan besar sehingga air yang keluar yang
sudah kecil makin kecil.
Frustasi deh airnya keciiiil |
Kondisi kran di kamar mandi juga tidak lebih baik. Banyak kran
yang tidak menyala sehingga Jombang City Guide kebingungan bagaimana cara
menyiram toilet. Meski toilet duduk masih bisa disiram dengan memutar tuasnya, tapi
trus gimana cawiknya nih…
Bagian Belakang Masjid |
Meski demikian tetaplah masjid ini menjadi jujugan para
musafir dan harus menjadi contoh teladan untuk masyarakat supaya tidak
berhitung-hitung dalam beramal. Selain menjadi tempat sholat, Masjid Moeldoko juga bisa dijadikan destinasi wisata religi di Jombang.
Sang Jendral juga berharap masjid
yang beliau bangun ini bermanfaat untuk masyarakat dan menjadi tempat untuk
kegiatan yang positif. Diharapkan juga Masjid yang menambah deretan masjid
megah di Jombang selain Masjid Agung Baitul Mukminin ini bisa menjadi inspirasi
masyarakat dan generasi muda untuk membangun negri dan mengingat kampung halaman.
Seperti pesan dalam prasasti yang diletakkan di depan
masjid, yang menyatakan bahwa siapapun harus meninggalkan jejak kebajikan, yang
diwujudkan oleh Jendral Moeldoko dengan mendirikan masjid ini.
Masjid Moeldoko
Moeldoko Islamic Center
Jalan Raya Kayen Perak 61462
Gondangmanis, Bandar Kedungmulyo, Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar