Makanan yang namanya menjadi inspirasi nama grup musik juara ajang
pencarian bakat ini sudah jarang ditemui di masa kini, kecuali Anda begitu
mengukuhkan minat untuk menyisir pasar tradisional di pagi buta untuk
mendapatkannya. Namun beruntunglah warga Jombang, yang bisa dengan mudah
menyantap klanting dengan mudah.
Dengan bangga, Jombang memiliki klanting andalan yang
berjualan setiap malam mulai magrib hingga pukul 09.00 atau 10.00 malam.
Klanting Stadion namanya, karena rombong klanting ini buka di perempatan lampu
merah dekat Stadion Merdeka kebanggaan Jombang. Adalah Pak Yadi yang di siang hari bekerja di salah satu toko bangunan di jalan merdeka ini, membuka bisnis jualan klanting berpethulo ini. Bersama anak-anaknya, Pak Yadi saat malam hari setia menjajakan klanting spesialnya.
Rupanya, Pak Yadi dan anak-anaknya sudah melayani para pelanggannya sejak tahun 1997 di
era krisis moneter. Kini, di tahun 2015 mereka
masih melayani pesanan dan pelanggan yang datang ke rombong klanting dekat Stadion Merdeka.
Pak Yadi CS membanderol makanan tradisional buatannya seharga
Rp.4.000,- untuk tiap piring mungilnya. Anda bisa membungkusnya untuk dibawa
pulang ke rumah, atau menyantapnya di tempat yang sudah disediakan para Kru
Klanting Stadion.
Sepiring klanting, umumnya terdiri dari klanting, lupis,
ijo-ijo, cenil dan taburan kelapa serta siraman gula merah cair diatasnya. Pak Yadi menyajikannya diatas piring mungil dan kertas minyak kecil. Namun
yang membuat Klanting Stadion ala Pak Yadi lebih spesial ini adalah tambahan varians
menu Pethulo yang sudah sangat jarang kita temui. Pethulo ini seperti mie hun
warna-warni yang dibentuk bundar untuk melengkapi varians klanting. Hmmmm.....
Huenakkkk................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar