Ada sebuah
monumen berbentuk torpedo tegak di kompleks Taman Bahagia, Jalan Anjasmoro,
Dusun Tukum, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam. Rupanya, monumen ini
didirikan untuk mengenang peristiwa nahas yang pernah terjadi di Wonosalam
yaitu penyerangan pihak Belanda terhadap para pejuang di Wonosalam tahun 1948.
Penyerangan
itu mungkin menjadi bagian dari Agresi Militer Belanda 2 yang menewaskan banyak
rakyat Indonesia. Kala itu, Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan, namun
penjajah Belanda masih ingin kembali menjajah negeri ini. Mereka masih enggan
melepaskan tanah jajahan yang telah didudukinya selama lebih dari 350 tahun,
setelah sebelumnya sempat lepas dan menjadi jajahan Jepang.
Operasi
militer kala itu terjadi secara kilat yang disebut blitzkrieg dimana Belanda
membombardir seluruh wilayah Indonesia. Serangan untuk merebut ibukota
Jogjakarta agaknya juga menjalar ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk di
Jombang kawasan Wonosalam.
Dari
peristiwa penyerangan itu banyak jatuh korban terutama karena keterbatasan
medis. Ada beberapa korban yang masih hidup, sempat dibawa ke rumah sakit yang
berada di Notorejo. Rumah Sakit itu kini adalah Wana Wisata Selo Ageng yang merupakan wilayah yang dimiliki oleh PERHUTANI Jombang.
Bayangkan rumah kecil tempat official PERHUTANI di Selo Ageng itu ternyata dulu rumah sakit yang menampung banyak korban???? Betapa memilukannya kondisinya. |
Korban
yang gugur dimakamkan secara massal tanpa proses identifikasi di satu tempat. Ketika
itu, kondisi sangat tidak memungkinkan sehingga korban tewas hanya dimakamkan sekedarnya.
Total ada 36 jenazah pejuang yang dimakamkan di sini, yang tak diketahui
identitasnya.
Tujuh
tahun setelah peristiwa memilukan itu, ada instruksi dari pemerintah untuk
memindahkan jenazah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Jombang yang berlokasi
di kawasan Jalan Kusuma Bangsa, Pulo, Jombang. Kala itu tahun 1955, ABRI yang
merupakan angkatan darat terlibat secara langsung dalam prosesnya.
Berhubung
jenazah sudah dipindahkan ke lokasi yang baru, akhirnya lokasi makam korban
kemudian dialihfungsikan menjadi memorial park yang dinamakan Taman Bahagia.
Tentunya, sebagai memorial park, lokasi ini dipergunakan untuk mengenang jasa
para pahlawan yang gugur dalam peristiwa penyerangan Belanda.
Bisa jadi
dinamakan Taman Bahagia karena menggambarkan pahala yang besar atas jasa para
pejuang yang imbalannya adalah surga yang penuh kebahagiaan. Korban dan para
pejuang yang meninggal secara syahid mendapatkan tempat yang indah di akhirat sebagai
bentuk penghargaannya berupa pengabdian membela negara.
Untuk
menandai lokasi, dibangun pula Monumen Torpedo berbentuk mortir di tengah Taman
Bahagia. Monumen torpedo itu seakan menggambarkan penyerangan brutal berupa peluru
kendali jarak jauh yang dilancarkan Belanda.
Tahun
2020, kompleks memorial park ini tampaknya dipercantik kembali dengan
dilakukannya pembersihan dan perbaikan oleh generasi muda yang sedang
melangsungkan KKN di Wonosalam. Ditambahkan beberapa banner dan penjelasan
sejarah mengenai taman ini, membuat pengunjung yang datang mendapat informasi
yang akurat mengenai asal muasal taman ini.
Makasih UNTAG sby |
Walau
siudah dipoles dengan apik oleh para pemuda KKN, namun jejak vandalisme yang
dilakukan di Taman Bahagia ini masih tersisa. Para pelaku kengangguren ini
sepertinya belum menemukan cara untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang
bermanfaat. Sesuatu yang tak pantas dilakukan apalagi ditiru oleh yang lain.
Vandalisme yang tak artistik |
Meski
dianggap angker oleh penduduk setempat, kompleks Taman Bahagia tampak asri dan
bersih. Ada sebuah hawa kebahagiaan yang terbawa dari nama yang disematkan
untuk taman ini, dimana jasa para pejuang yang bertaruh nyawa untuk negeri ini
mendapatkan tempat yang indah.
Adalah
tugas dari generasi muda masa kini, untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diraih
dengan susah payah ini dengan berbagai prestasi untuk menjadikan negeri ini
lebih maju, makmur dan sejahtera sekarang dan masa mendatang.
Taman
Bahagia – Monumen Peluru Torpedo
Jl. Anjasmoro,
Dusun Tukum, Desa Wonosalam
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar