Papan
penunujuk jalan penanda edukasi sapi perah jarak itu selalu ada di berbagai
titik untuk memandu wisatawan yang penasaran dengan destinasi ini. Rupanya,
papan penunjuk jalan itu hasil karya anak-anak KKN UM Surabaya yang
pernah bertugas di lokasi. Sangat bermanfaat, dan cukup membuat penasaran
hingga Jombang City Guide kini buatkan artikelnya.
|
Kelompok Tani Budi Luhur |
|
Kantor |
|
Rumah penampungan susu |
Sesampainya
di lokasi, rupanya eduwisata itu berupa rumah pengumpulan dan pendinginan susu
milik Kelompok Tani Budi Luhur dari Dusun Anjasmoro-Desa Jarak yang sudah
berdiri sejak 1987. Bangunannya cukup besar dan aksesnya cukup mudah, apalagi
mengikuti panduan gmaps meski sinyal byar pet khas puncak gunung. Jadi saran
Jombang City Guide, aktifkan penunjuk jalan online itu mulai dari berangkat perjalanan
karena di Desa Jarak sangat sulit sinyal telepon seluler apalagi internet.
|
Akses jalan beton |
|
Mobil bisa lewat |
Kondisi
gedung Kelompok Tani Budi Luhur tampak masih sangat bagus, memang bangunan itu
diperbarui sekitar tahun 2014. Bangunannya pun menarik, dengan aneka cat warna
warni bersalur biru dan kuning. Sangat mencolok tapi juga menarik. Bagian depan
adalah kantor sedangkan bagian belakang adalah rumah pendingin susu.
|
Mesin pendingin susu |
|
Ada beberapa mesin |
Rumah
pendingin susu ini rupanya sudah dilengkapi dengan mesin khusus penyimpan hasil
susu sapi perah. Ada lebih dari tiga mesin yang entah masih-masing fungsinya
seperti apa. Meski kalah besar dibanding yang ada di Batu dan
Pacet, setidaknya susu sapi yang dihasilkan di kelompok tani Budi Luhur ini lebih
besar dari tetangganya yaitu Susu Perah Loh Jinawi Galengdowo dan Susu Perah
Anjasmoro Sambirejo.
|
Terlihat modern |
Meski sedang
tak ada yang bertugas, Jombang City Guide bisa melihat-lihat bagian dalam
lokasi mesin pendingin dan area sekitar lokasi. Beberapa papan pengumuman
maupun peraturan tampak dipasang di dinding, sehingga membuat kesan modern bagi
yang melihatnya. Yang paling menarik dari lokasi ini adalah adanya cat
warna-warni berikut gambar sapi Dalmatian di dekat parkiran motor gedung
pendingin susu. Lokasi ini, bisa dijadikan spot yang menarik untuk mengambil
gambar.
|
Gambare apik |
Berada di
Desa Jarak yang merupakan titik tertinggi dari seluruh Wonosalam, hawa sejuk
menyelimuti kawasan ini setiap saat. ‘Iklim dingin’ dan kawasan hutan rimba Desa
Jarak sangat mendukung untuk produktivitas sapi perah, karena memang makin
dingin biasanya susu yang dihasilkan akan lebih melimpah. Berada di Dusun
Anjasmoro, lokasi ini agaknya menjadi ‘jantung’ Lereng Anjasmoro yang
sebenar-benarnya.
|
Beriklim sejuk |
|
Kawasan tertinggi di Wonosalam |
Ada lebih
dari 200 peternak sapi perah di Desa Jarak, bahkan bisa dikatakan hampir tiap
rumah punya kandang sapi di belakang rumahnya. Bayangkan bila tiap kandang
punya sepuluh ekor sapi, maka bisa dihitung berapa populasi sapi yang ada di
Desa Jarak. Tak heran memang dengan rata-rata kapasitas 6000 liter per
hari, susu sapi perah Budi Luhur Jarak menjadi kelompok peternak sapi terbesar seantero
Jombang.
Jadi bisa
dikatakan, Dusun Anjasmoro memang merupakan kampung sapi perah regional Jarak
karena begitu banyaknya penduduk yang memelihara sapi perah untuk menghasilkan
susu. Karena lokasi tiap kandang tidak dalam satu area khusus melainkan tersebar
di tiap rumah, maka pengunjung yang ingin melihat sapi di kandangnya bisa
memilih manakah yang akan didatangi. Praktisnya memang, datangilah kandang yang
dekat dengan rumah pendingin susu.
|
Main ke kandang sapi terdekat |
Kebetulan,
rumah Pak Sekertaris kelompok tani ada di samping rumah pendingin susu. Lokasinya
cukup layak untuk dikunjungi, sehingga sangat mungkin untuk dijadikan jujugan. Beruntung sekali, Jombang City Guide datang saat baru saja ada bayi sapi yang lahir petang kemarin sehingga bisa melihatnya langsung dari dekat. Sebuah kesempatan yang mungkin tak terjadi setiap hari.
|
Bayek sapi, baru lahir kemarin sore |
|
Melihat sapi dari dekat |
Melihat
sapi dari dekat dan memberi mereka makan memang hal biasa di desa. Namun bagi
manusia perkotaan, melihat sapi Dalmatian merupakan pengalaman tersendiri yang
tidak bisa dialami tiap hari. Kegiatan melihat dan memberi makan sapi di
kandangnya bisa menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak sebagai bagian dari
edukasi pengenalan hewan berikut manfaatnya. Jadi, lokasi ini memang sangat
menarik untuk dikunjungi sebagai media pengenalan dan pengamatan.
|
Melihat sapi |
|
Belajar tentang persususapian |
Sehari dilakukan
dua kali pemerahan sapi untuk menghasilkan susu perah berkualitas. Biasanya,
peternak akan memerah sapinya sekitar pukul 06.00 WIB dan 14.00 WIB. Diantara
mereka ada yang sudah memerah menggunakan mesin, ada pula yang masih
menggunakan cara konvensiona karena dirasa lebih nyaman. Bagi yang ingin melihat
bahkan mencoba sensasi memerah sapi, mungkin harus datang di jam-jam dimana
sapi sedang diperah. Tentunya juga atas izin pemilik kandang dan sebaiknya
membuat janji terlebih dahulu. Dari peternak nantinya pengunjung akan diajari
cara memerah sapi, yang pasti juga harus tertib supaya sapi-sapi tersebut tidak
njingkat mengagetkan kawan-kawannya.
|
Diskusi tentang susu sapi |
Selesai
memerah susu sapi, hasilnya kemudian dikumpulkan ke rumah pendingin susu. Bila
beruntung datang saat pemerahan dan pengumpulan susu, pengunjung bisa melihat
hiruk pikuk sibuknya para petugas dan peternak di rumah pendingin susu. Nanti
di malam hari, semua susu akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam truk tanki
lalu dikirim ke perusahaan susu skala nasional di Pasuruan.
|
Garasi |
|
Truk Tanki pengangkut susu |
Memang,
destinasi ini bukan seperti Cimory yang ada di kota sebelah. Bahkan, lokasi
wisata edukasi sapi perah Jarak ini sebenarnya bukan destinasi wisata sama
sekali, melainkan tempat dimana para peternak sapi perah berkumpul. Selain itu
belum tersedianya guide yang standby di lokasi. Jadi, pengunjung yang ingin
melihat kandang sapi maupun proses pengumpulannya mungkin harap maklum bila tak
seindah seperti destinasi wisata sejenis yang mungkin lebih terkoneksi dalam
satu lokasi.
Meski
demikian, ada Mas Wanto sebagai guide yang siap sedia mengantar dan menemani. Jadi
Mas Wanto lah nantinya akan menghubungkan pengunjung dengan peternak sapi
sehingga kegiatan ‘darmawisata’ ini jadi lebih mudah. Meski bisa juga tanpa mas Wanto, tapi para pengunjung mungkin harus izin dan berkomunikasi sendiri dengan penduduk setempat terutama petugas dan pemilik kandang. Terimakasih pula bagi
anak-anak KKN yang mungkin punya pandangan visioner bahwa rumah pendingin susu
ini bisa dijadikan destinasi yang apik di Jarak.
|
Wisata Edukasi Sapi Perah Jarak |
Potensi
wisata dari Kelompok Tani Sapi Perah Budi Luhur memang masih terpendam. Namun,
dengan adanya rumah pendingin susu yang apik ini, rasanya warga Jombang pun tak
peru jauh-jauh menuju kota sebelah untuk sekedar berwisata tipis-tipis. Meski
sederhana, namun bisa jadi wahana pengenalan yang menyenangkan bagi anak-anak
termasuk bagi Si Bakpo, bayi Jombang City Guide yang mungkin sudah tak bisa
disebut bayek lagi.
|
Wisata tipis-tipis : Melihat bayi sapi dari dekat |
Seperti
yang telah disebutkan di atas, lokasi ini sebenarnya bukan destinasi wisata
sama sekali. Mirip dengan Kampung Sapi Perah yang ada di fitur Wisata
Argowayang dalam Jelajah Desa Galengdowo, dan sangat berbeda dengan KANSA yang
berada dalam satu lokasi meski dalam skala kecil.
|
Mereka dengan senang hati menjelaskan |
Namun
pengunjung yang tertarik boleh ikut mengamati dan datang untuk melihat beberapa
prosesnya, asalkan datang di saat yang tepat dan tertib selama kunjungan. Bisa juga yang ingin mengetahui tentang dunia persusu-sapi-perahan pasti orang-orang yang sedang standby dengan senang hati menjelaskan tentang seluk beluknya. Karena kondisi riil di lapangan, jadinya belum ada tiket masuk yang dikenakan.
Meski tak ditarik biaya, agaknya pengunjung sebaiknya memberikan buah tangan
atau oleh-oleh maupun buah tangan bagi peternak yang telah dikunjungi sebagai
bentuk silaturrahmi yang baik.
Bisa juga
dengan melakukan pembelian susu hasil perah penduduk. Harga berkisar Rp. 7000,-
per liter untuk susu sapi yang sangat murni dari dataran tertinggi di kawasan
Anjasmoro. Pembelian bisa dilakukan dengan catatan tiap pengunjung tak membeli lebih
dari sepuluh liter karena adanya ikatan perjanjian dengan perusahaan susu skala
nasional.
Jadi,
kapan mampir ke Eduwisata Sapi Perah Jarak??? Cukup menarik sebagai destinasi
pengenalan sapi perah dan belanja susu sapi segar, ‘kan????
Wisata
Edukasi Sapi Perah Jarak – Kelompok Tani Budi Luhur
Dusun Anjasmoro, Desa Jarak
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
Guide Jarak : Suwanto Hari - 085 733 18 7273
Tidak ada komentar:
Posting Komentar